EDISI SUMEDANG RAYA
(Kebon Teh
Margawindu-Cisoka)
Bagian Utama ( Cisoka)
Setelah puas
berfoto-foto disana, maka perjalanan berikutnya adalah menuju Kebun teh di
atasnya. Memang jalannya kurang bagus, semakin keatas semakin rusak.
Keatas lagi bertambah semakin rusak parah.Tentu bagi pihak yang suka berwisata ke alam liar maka jalan seperti ini justru mungkin hanya menjadi tambah menarik/menantang.
Keatas lagi bertambah semakin rusak parah.Tentu bagi pihak yang suka berwisata ke alam liar maka jalan seperti ini justru mungkin hanya menjadi tambah menarik/menantang.
Diperjalanan menuju ke
kebun teh Margawindu-Cisoka ini, kalau kebetulan atau kalau mau sedikit menunggu
maka bisa saja kita akan menemukan monyet atau mungkin lutung.
Bahkan menurut banyak
orang yang pernah menjelajahi hutannya disekitar sini kita juga masih bisa
menemukan macan tutul atau "kerud".
Memang sebenarnya kita
berharap agar kedepan akses ke Cisoka ini bisa diperbaiki kembali agar lebih
banyak lagi para wisatawan yang bisa datang dan berlibur disini.
Sangat disesalkan jika
potensi pemandangan di perkebunan teh ini menjadi terbengkalai seperti saat
ini.
Namun hal yang perlu
diperhatikan juga adalah norma susila para pengunjungnya bisa lebih dijaga,
jangan sampai alam yang indah disalah gunakan untuk perbuatan melawan hukum
atau bermaksiat.
Hal tersebut perlu
mendapat perhatian serius dari pihak pemerintahan dengan disediakannya asykar
atau Satpol PP yang tegas dan bisa mencegah mewabahnya kemaksiatan.
Lebih dari itu, berada
dihamparan perkebunen teh Cisoka utamanya seakan kita berada didunia lain.
Karena akses yang sedang rusak saat ini, menjadikan kampung Kontrak di Cisoka
ini juga sedikit terisolir dan sangat sepi.
Memang penduduk
setempat sih cukup bisa kita temukan ada di sana. Tetapi tak seperti di masa
lalu yang ramai oleh pengunjung maka saat ini justru sangat sepi pengunjung.
Hari ini pun hanya ada
satu keluarga kecil yang dapat saya jumpai disini. Padahal perkebunan teh ini
mungkin satu-satunya yang paling dekat dengan kota Sumedang dan juga suasananya
berbeda tentu dengan kebun teh ditempat lain karena alamnya juga jelas berbeda.
Yang sama adalah kesejukan khasnya perkebunan Teh yang memang berada diatas 700
sampai 1300 meter dpl.
Dan juga perkebunan teh
di sini berbatasan langsung dengan hutan rimba disisi kiri, kanan dan atasnya.
Sehingga kita juga gak tahu jika dari balik hutan sana sebenarnya kita sedang
diawasi si raja hutan atau mungkin oleh sekelompok Monyet atau Lutung.
Mana kita tahu kan...?,
karena keadaan hutan didalam sana terlihat sangat lebat dan gelap bila itu
dipandang dari kebon teh ini.
Sebaliknya jika mereka
yang mengawasi kita disini, dikebon teh, ditempat terbuka ini, jelas akan lebih
jelas terlihat dari sana. Dan itu artinya menjadikan kita sebagai target/mangsa
yang mudah bagi mereka.
.. sssst....jangan
takut dulu karena ini hanya karangan yang dibuat agar terlihat serem dan seru
aja. Tapi kemungkinan tetap saja kemungkinan. artinya itu bisa saja terjadi
kan...?..
Bentangan
alam yang masih hijau dan lebat disekitar perkebunan teh Cisoka ini, itu juga
patut mendapat apresiasi dan bahkan dua jempol.
Hutan yang
lebat dimana-mana ini adalah sungguh keajaiban alam. Sungguh merasa beruntung
dapat datang kesini disaat ini.
Harapan,
semoga ini bisa terjaga keasriannya selalu. Agar kelak bisa juga dinikmati oleh
anak cucu dan generasi-generasi sesudah kita. Semoga ini juga bisa ikut
dinikmati oleh segenap pembaca sekalian...
Amin....!
Perkebunan teh
Cisoka dan beserta kampung Kontrak yang ada ini juga adalah sesuatu yang amazing
lainnya, sulit dikata dengan kata-kata biasa.
Itu adalah hamparan
lembah yang terisolir, dan bahkan belum ada jaringan listrik disini, sejujurnya
itu mungkin lebih baik buat kampung ini, sebab jika listrik harus masuk kesini
berapa ratus pohon yang akan menjadi tumbalnya. Tentang tempat ini kata yang
tepat hanya “indah saja”.
Seperti dalam
paparan sajak berikut :
judulna; cisoka
“Cisoka nu
kakoncara, ti zaman aki”
“ti jaman nini”
“Jadi pangjugjugan”
“Jadi panghirupan”
“ti jaman nini”
“Jadi pangjugjugan”
“Jadi panghirupan”
ini bukanlah tempat
tanpa tanda nama...
Bukan pula tanah tanpa cerita..
Cisoka...
Sebagai bumi kontrak
bagi pemetik
dan para pekerja buruh
Cisoka, adalah warisan
yang dihargai
yang diharap lestari
.......
Ke Cisoka aku kembali...
Ke Cisoka ....menuju hari
dari masa lalu...
Bukan pula tanah tanpa cerita..
Cisoka...
Sebagai bumi kontrak
bagi pemetik
dan para pekerja buruh
Cisoka, adalah warisan
yang dihargai
yang diharap lestari
.......
Ke Cisoka aku kembali...
Ke Cisoka ....menuju hari
dari masa lalu...
Margawindu-Cisoka....tanah
"mimiti"
Tanah yang misteri....
karena .....
tak ada kata-kata disana...
yang ada hanya..
keindahan
Tanah yang misteri....
karena .....
tak ada kata-kata disana...
yang ada hanya..
keindahan
Bersambung ke nagian selanjutnya,
0 Komentar