URANG GARUT VS BAGONG
Bagong adalah babi hutan yang merupakan musuh para petani,
babi hutan yang suka merusak hasil tanaman sehingga petani menyebutnya sebagai
hama.
Dan parahnya, babi ini cepat sekali beranak pinaknya. Dalam satu
keluarga bisa mencapai puluhan ekor. Sehingga keberadaan gerombolan babi ini
jelas membuat masalah tersendiri untuk kalangan petani. Ngariweuhkeun.
Di Sumatera
Di berbagai daerah pun sama saja, babi hutan adalah musuh
petani. Sehingga kita bisa lihat misalnya di Sumatera bahkan sering menjadi
lahan bagi para pemburu babi. Mereka menjadi profesional, berburu nyaris
merupakan profesi mereka. Peralatan berburupun bukan hanya mengandalkan anjing
melainkan juga menggunakan senapan khusus pemburu.
Sering kita lihat di berita koran dan bahkan media televisi,
bagaimana perburuan babi hutan itu dilakukan disana. Dan memang itu benar
adanya, sebagaimana juga penuturan langsung dari para pelaku pemburu yang
penulis tanyakan. Di Sumatera adalah tempat yang menarik untuk berburu babi.
Hasil perburuan bisa mencapai belasan sekali berburu, atau
bahkan puluhan. Tentu itu adalah kepuasan tersendiri bagi para pemburu.
Di Sumedang
Juga di daerah lainnya, di Sumedang ditanah kelahiranku
misalnya, pemburuan babi hutan memang tak semasiv seperti di Sumatera. Namun bukan
berarti tidak ada, hanya saja memang hutan di Sumedang ini kan tidak seluas
seperti di Sumatera sana sehingga tentu jumlah babi dan pemburu babi juga
berbanding lurus terhadapnya.
Di Sumedang, babi sering kali ditangkap hidup-hidup. Perburuan
yang dilakukan adalah sebisa mungkin utuh dan hidup. Tak seperti di Sumatera
tadi, disana mereka langsung menembak mati. Entahlah dagingnya dibuat apa. Tetapi
kalau menurut cerita sih dan juga menurut penelusuran wartawan berita memang
benar begitu adanya.
Kalau di Sumedang beda lagi, mereka memburu babi itu untuk
bisnis pertunjukan. Ya adu bagong. Itu adalah merupakan pertunjukan yang tidak
gratis, para penonton dipungut biaya. Bahkan dibeberapa tempat mereka
melakukannya diruang tertutup, di gedung bekas bioskop misalnya.
Adu bagong memang cukup menyedot animo penonton juga,
pertandingan yang sering sangat seru untuk disaksikan.
Biasanya dalam adu bagong ini ada kelas-kelasnya juga. Kelas
anjing kampung dan kelas anjing ras.
Untuk kelas anjing kampung, sekali tanding biasanya 1 babi x 5
anjing. Pertandingan kelas ini dilakukan sebagai pemanasan. Karena hasilnya
selalu nyaris sama, tidak ada yang kalah tidak ada yang menang. Tetapi tentu gak
selalu demikian, ada kalanya anjing kampung bisa menang dan adakalanya babi
yang menang.
Kelas anjing kampung ini sangat seru sekali. Kita bisa
melihat ada beberapa anjing penakut, dan kita juga bisa melihat beberapa anjing
pemberani. Ada anjing kurang pintar ada juga anjing yang cerdas sama seperti
manusia juga. anjing yaang hebat, seringkali membuat kita tertarik melihatnya,
gesit, fokus, penuh adrenalin dan berjuang keras dan cerdas. Itu ciri-cirinya. Dia
biasanya akan terus berusaha mencari kesempatan untuk melakukan penyergapan. Dan
anjing demikian itu sangat terlihat menonjol diantara anjing-aanjing lainnya.
Sudah pasti anjing demikian itu selalu menjadi pemimpin
dalam pertandingan. Dia biasanya akan fokus menyerang sisi depan dari babi, ke
leher, kuping dll. tetapi sesekali juga bisa menyerang sisi belakangnya
terutama ke bagian paha, dubur atau pangkal ekor.
Harga anjing demikian akan sangat mahal. Di sukai para
pehobi anjing. Pemilik juga tentu tak akan mau melepas jika tidak dengan harga
yang melebihi ekspektasinya. Begitulah yang terjadi.
Kelas kedua adalah kelas anjing ras. 1 x 1.
Pertandingan kelas anjing ras selalu hampir dipastikan
selalu dimenangkan anjing. Anjing ini sangat kuat, berani dan to the point.
Sekali dilepas ke arena, ia akan langsung menyerbu dan
menerjang babi. Gak peduli babi sebesar apapun juga, dia tak melihat itu. Dia hanya
melihat leher dan atau kepala babi. Penyerangan brutal langsung dilakukan. Dia sangat
bernafsu dan seperti naluri yang terlahir untuk mematikan. Dilepas langsung
berlari menerjang ke arah babi, dia tak akan berhenti sampai dia mendapatkan
gigitannya yang sangat kuat itu.
Sekali kena sasaran gigitannya tak akan bisa dilepaskan
babi. Kekuatan rahang ras anjing memang dikenal sangat kuat. Dia bisa hingga bergelantungan
untuk tetap dalam posisi gigitannya. Ini seungguh binatang tercipta untuk
seperti itu.
Sebenarnya jika ukuran anjing dan singa itu sama besar,
niscaya singa akan kalah melawan anjing.
Demikianlah, kekuatan anjing itu sangat destroyer. Sangat kuat.
Bukan tanpa perlawanan dari babi, babi itu tentu terus
melakukan tandukan dan sabetan ke arah anjing. Tetapi anjing ras adalah anjing
yang kuat dan juga berani. Dia gak pernah mundur walau selangkah, dia gak
pernah mundur. Dia gak pernah mundur. Dia hanya terus menyerang, menerjang, dan
menerjang. Hasilnya adalah selalu berhasil. Belum pernah penulis melihat anjing
ini kalah dari babi hutan. Hebat, memang.
Sebenarnya pertandingan adu bagong ini kasian juga buat
bagongnya. Tetapi rupanya kita manusia memang punya rasa geram juga kepada babi
hutan ini. mungkin karena si babi ini sradak sruduk gak pakai aturan. Kalau merusak
tanaman petani itu gak ada aturannya, dibabat habis. Ubi ketela, singkong, talas
adalah menjadi sasaran utamanya. Petani sering marah tentu. Sehingga itu menjadi
di ekspresikan dalam pertandingan adu bagong ini. Ya sebagian nya menjadi semacam ajang untuk balas
dendam.
Jadi, gak rekomended yah...adu bagong mungkin seru tapi itu termasuk berdosa juga.
Di Garut
Jadi, gak rekomended yah...adu bagong mungkin seru tapi itu termasuk berdosa juga.
Di Garut
Beda lagi kalau di Garut. Para pemburu bagong ini tidak lagi
mengandalkan anjing sebagai senjatanya. Mereka akan menghadapinya person to
person. Satu lawan satu.
What...?......
Ya, satu babi lawan satu manusia.
Kok bisa begitu...?
Ya, tentu bisa dan itu ada di Garut.
Para pemburu di Garut memang pintar dan berani. Dia gak akan
lari dari babi, tetapi dia justru sengaja berhadapan dengan babi.
Ada tekniknya tentu. Tetapi dibeberapa kejadian tentu saja ada
kalanya pemburu mengalami nasib naas. Bisa mnegakibatkan luka yang parah. Serangan
babi dengan sihungnya yang setajam belati itu bukan tandingan buat kulit
manusia. Sekali kena pasti akan terluka.
Makanya, gak sembarangan cara berhadapan dengan babi ini. kamu
harus full berani, tenang dan fokus dalam menghadapinya. Kalau kamu lari, sudah
pasti kamu kan kalah kencang. Untuk menghindarinya mungkin akan aman kalau kamu
bisa segera naik pohon atau masuk saung. Tetapi kalau bertemu secara mendadak
di lapangan terbuka maka sulit untuk mencari lokasi escape. Tak ada cara lain
selain lari dan berbelok. Itu katanya begitu.
Ah emang kalau bukan pemburu, momentum demikian itu pastilah
akan merupakan prahara, celaka, dan bahkan nyawa taruhannya.
Jadi kudu bulat dulu keberaniannya, dan juga bekal
teknik-tekniknya. Cara menyergap, cara
menyerang dan cara menghindar itu harus dipelajari dulu.
Duh aku mau sarapan dulu brow....tar di lanjut ya...?
Alhamdulilah, sudah sarapan bubur dan susu.
Kita lanjut ya.
Jadi cara menyergaap itu ada ilmunya, ada tekniknya
ternyata.
Apabila si babi sudah ditemukan jejaknya, dengan bantuan
anjing mungkin atau dengan melihat bekas-bekas kotorannya atau lainnya.
upayakan kita cari posisi yang cukup lapang untuk melakukan beberapa gerakan. Pancing
si babi nya agar kita bisa menghadapinya sesuai rencana.
Tetapi pada dasarnya, adalah dimana saja yang memungkinkan
kita leluasa melakukan beberapa jurus, tentu itu akan cukup dalam menghadapi si
babi hutan.
Ketika kita sudah saling berhadap-hadapan dengan babinya,
bersiaplah dengan golok ditangan kita. Biasanya babi akan memilih menyerang
kita, menyeruduk ke arah kita. Itu typical babi begitu. Apalagi kalau mereka
terdesak sudah pasti mereka akan memilih menyerang kita.
Jadi bersiaplah dengan rencana sendiri. Kamu hitung gerakan
nya, saatnya, dan moment nya. Tentukan titik serangan kita dan .......
Lakukan...!!
Ya, begitulah ceritanya.
Jadi tekniknya gimana dong...?.
Kasih tau tidak ya....?
.................................................................................................................
....................................................
.....................................................................bla
bla bla.
Bersambung...
0 Komentar