1. Sesuai Sabda Nabi Muhammad SAW : “Al
‘Ulamaa Warasatul Anbiyaa”...Ulama itu harus mempunyai sifat-sifat
kenabian. Ada 4 Sifat utama kenabian; Amanah, Fatonah, Siddiq, Tabligh. Da’i yang
Fatonah tapi tidak Siddiq ya belum bisa disebut ulama. Tabligh tapi tidak
amanah juga belum ulama. Kalau da’i masih suka mencaci maki itu namanya belum
ulama. Kalau da’i masih suka fitnah, nyinyir, sebar berita bohong/hoax ya tentu
tidak bisa dikatakan ulama. Kalau da’i gak taat aturan hukum ya gak bisa
disebut ulama. Kalau da’i ikut kelompok penyebar hoax dibanding yang tidak
tentu gak bisa disebut ulama. Ulama itu membela kebenaran, bukan membela
pembenaran.
2. Firman Allah SWT ; “Innamaa yakhsallaahi min ‘ibaadihil ‘ulamaa”...Sesungguhnya hamba-hamba Allah yang takut kepada Allah hanyalah para Ulama. Sehingga ulama itu selalu hati-hati bertindak, berbicara, dst. Menghindari berbuat sembrono, selalu mempertimbangkan segala sesuatunya dengan cermat dan matang.
3. Sabda Nabi SAW : “Jika kalian ingin selamat, ikutilah
Jumhur Ulama. Sesungguhnya ‘jumhur
ulamaku’ tak akan berkumpul untuk suatu
kemungkaran”. Kurang lebih begitu sabda Nabi SAW. Artinya Ulama
yang benar itu yang dijamin kebenarannya itu adalah ulama jumhur, yaitu satu
kelompok alim ulama yang memenuhi syarat-syarat keulamaan tadi yang bersatu
dalam satu barisan utama. Bukan firqah-firqah, bukan pecahan-pecahan yang suka
menyelisihi ulama “mainstream” (ulama kebanyakan/jumhur).
4. Ulama itu membawa kedamaian, menuntun ke arah kebenaran, menjauhi pertentangan, tidak membawa perpecahan umat dan bangsa. Tenang pembawaannya, teduh auranya, sholeh kehidupannya, baik akhlak sosialnya. Baik pula pilihan politiknya (apakah memihak atau tidak memihak sesuai tuntutan keadaannya), mendamaikan, mempersatukan dan tidak suka memprovokasi. Intinya ulama itu punya akhlak kenabian. Gak MUDAH JADI ULAMA, GAK ASAL BISA CERAMAH AUTO DISEBUT ULAMA. INGAT, MISSIONARIS BELANDA PUN ADA YANG HAPAL AL-QUR’AN DAN HADIST.
4. Ulama itu membawa kedamaian, menuntun ke arah kebenaran, menjauhi pertentangan, tidak membawa perpecahan umat dan bangsa. Tenang pembawaannya, teduh auranya, sholeh kehidupannya, baik akhlak sosialnya. Baik pula pilihan politiknya (apakah memihak atau tidak memihak sesuai tuntutan keadaannya), mendamaikan, mempersatukan dan tidak suka memprovokasi. Intinya ulama itu punya akhlak kenabian. Gak MUDAH JADI ULAMA, GAK ASAL BISA CERAMAH AUTO DISEBUT ULAMA. INGAT, MISSIONARIS BELANDA PUN ADA YANG HAPAL AL-QUR’AN DAN HADIST.
5. Ingat pesan Nabi dalam hadist lainnya...tentang golongan anak muda di akhir zaman yang mereka itu bicara agama, “mereka merasa alim ulama tapi sering menyelisihi ulama (sok tahu)”. Mereka sesat menyesatkan. Boleh di cari sendiri teks hadist secara lengkapnya. Atau silahkan baca tulisan sebelumnya dan tulisan-tulisan berikutnya (insya Allah).
6. Ciri-ciri Ulama Palsu ; adalah yang tidak memenuhi syarat-syarat ulama ASLI.
7. Wallahu a’lam bishowaab.....Kalau benar hanyalah milik Allah SWT, kalau salah ya itu hanya kesalahan saya sendiri dan jangan marah...!!!. Sebagai fungsi..”watawaasau bil haqqi watawaasau bisshabri...”.
#Kami hanya kabarkan dan selebihnya
terserah anda.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi
Wabarakaatuh
0 Komentar