Sampah di Tempat Wisata

Itu adalah seperti binatang. Homo Sapiens...manusia adalah hayawaanunnaatiq....hewan yang berakal. Makhluk yang dikaruniai akal pikiran.

Tapi sayang predikat makhluk yang berakal itu, seringkali tdk nampak nyata dalam kenyataan sehari-hari.

Sampah, disini terserak dimana-mana. Keresek, plastik-plastik sisa bungkus makanan, sampah tisue, sampah rokok, sampah minuman. 

Berserak dimana-mana.

Sampah telah meruksak pemandangan disini. Merenggut keindahan, mencemari kesucian alam.

Pantai Rancabuaya penuh sampah.

Rancabali Ciwidey penuh sampah.

Cibolang Pangalengan penuh sampah.

Manusia seperti acuh. Tak peduli. Mereka hanya mencari nafkah untuk hari ini. Soal kebersihan tempat dimana mereka berusaha...sama sekali tak mereka pedulikan itu.

Manusia apa yang demikian itu...?!?

Manusia sampah...!!

Tak berguna, seperti tumpukan sampah itu sendiri.

Banyak, tapi tak berguna.


Punya otak tidak....?!?

Punya rasa tidak...?!?


Gila. Sungguh gila. Dia sehari-hari hidup disitu, dengan sampah dibiarkan berserakan didepan hidungnya sendiri.


Gila....

Sungguh seperti orang gila yang tak punya rasa dan tak memiliki karsa.


Gila...otaknya ada dimana...!!?...

Manusia seperti binatang. Tak bisa menjaga keindahan, keserasian.

Seperti monyet, yang dia pikir hanya perut, hanya makanan, duit, penghasilan.

Seperti kera, dia tak peduli soal K3, kebersihan, ketertiban dan kesehatan.

Seperti babi, hanya ingin enak sendiri. Tak peduli dengan sekitarnya.

Seperti gerombolan binatang, seperti itu.

Jika manusia itu punya akal. Akal mana yang teganya buang sampah sembarangan. 

Hanya hewan yang tak sempat berpikir tentang sampah, tak berpikir tentang membuang sampah.

Masih mending hewan yang walaupun tak ngerti soal K3, karena mereka memang tak menghasilkan sampah seperti orang-orangan itu.

Kualitas apa, manusia yang tak ngerti soal sampah, buang sampah, membersihkan sampah dst.

Manusia macem apa yang membiarkan sekitarnya ruksak, kotor, bau, dst.

Manusia sampah...

Manusia tak beguna.....sebaliknya, manusia penyampah...pemberi petaka. Peruksak alam, pengganggu keindahan, pengotor lingkungan.


Sampah.

Manusia sampah

Hanya bisa membuang sampah, dan tak bisa membersihkan sampah.

Manusia apa kalau bukan manusia sampah.

Sisa-sisa dari peradaban. Hayawaanun naatiq

Posting Komentar

0 Komentar