Photo ilustrasi
Curug Cimahi ini cukup tinggi. Debit airnya juga cukup besar. Kalau aku lihat, curug ini adalah kembarannya dari curug Cindulang yang ada di sekitaran Cicalengka Bandung Timur. Hampir serupa. Serupa karena sama berada di bawah dari permukaan jalan sekitarnya dan juga sama dari sisi purwarupa curugnya. Tingginya juga 11 12 lah.
Curug Cimahi ini letaknya di wilayah Cisarua atau Parongpong daerah Lembang sana. Ada banyak jalan yang menuju ke lokasi. Dari Padalarang bisa, dari Cimahi juga bisa, dari Bandung juga ada minimal 2 jalan. Satu lagi jalan dari arah Lembang.
Keywordnya adalah Curug Cimahi Cisarua Lembang, insyaAllah lokasinya ketemu.
Seperti kita saat itu, kita mau pergi kesana. Ingin menikmati alam dan curug Cimahi.
Arah dari kota Bandung kita ambil menuju jembatan Surapati. Lurus hingga turun di jalan Pasteur. Dari persimpangan gate toll pasteur kita ambil jalan yang ke kanan. Itu menuju ke atas ke utara. Ikuti saja jalan tersebut.
Namun mengikuti jalan ini, kita bisa mentok-mentok gak jelas. Belok kiri, belok kanan. Persimpangan ke kiri atau ke kanan. Jalur disini belum begitu hapal.
Aku belok kanan ikuti jalan itu, lalu belok kiri. Nah di persimpangn tersebut jadi gak tahu harus ambil kiri atau kanan. Ku ambil kanan dan ikuti jalan tersebut hingga ujungnya ternyata di jalan Gegerkalong Hilir. Dari situ kita ambil kiri lagi dan ikuti saja jalannya hingga berujung di jalan Kampus Politeknik Bandung. Sudah lewati kampus tersebut kita ambil jalan yang lurus kebawah. Ikuti saja jalan itu berkelok menurun dan lalu menanjak.
Ujung-ujungnya jadinya apruk-aprukan begini. Jalan sekenanya saja. Gak jelas kemana ujungnya. Jalan semakin kecil. Tapi pemandangan memang cukup bagus. Itulah sisi lain dari cekungan Bandung ini. Banyak jalan menuju Cisarua. Jalan itu semakin tanda tanya. Ya kita lebih baik sholat dzuhur dulu nanti kita lanjut jalan-jalannya.
Setelah dzuhur di pemukiman penduduk sana. Kita lanjut ke atas lagi jalan semakin menanjak. Dan sangat menanjak sekali. Kita akhirnya buka google map. Ya ikuti saja jalan tersebut nanti dipertigaan Tugu kita belok kanan. Ikuti jalannya yang super nanjak itu. Pemandangan cekungan Bandung ada di bawah dibelakang kita. Kalau sempat berhenti kita bisa lihat hamparan kota yang ada di bawah permukaan kaki kita. Ini adalah salah satu bukit Bandung Utara.
Memasuki jalan perkampungan, ada beberapa villa dan perumahan mahal tadi. Ujungnya adalah kita ketemu juga ke jalan besar. Ini kalau ke kiri itu adalah ke bawah lagi ke Bandung atau Cimahi sana. Jadinya kita ambil yang ke kanan.
Jalan sudah lebih landai sekarang dan juga lebih mulus dan lebar.
Oh i see ini adalah jalan yang tembus disana, di Parongpong juga.
Oke lah berarti kita dijalan yang benar sekarang. Bisa bernapas lega.
Singkat cerita, kita sampai juga di jalan utama jalur Lembang Cisaru. Kita belok kiri menuju arah barat ke Cisarua.
Itu tak jauh akhirnya sampai juga di parkiran Curug Cimahi. Perjalanan yang menegangkan tadi dan melelahkan terbayar sudah setelah sampai di tujuan.
Tapi let me see, tunggu sebentar. Wah tiketnya kok gak buka...?!?.
Ya..kita kecewa juga tak bisa masuk ke lokasi sana. Hanya ada monyet-monyet liar yang menjaga disana dan juga para pengunjung lain yang teraksa hanya bisa bercengkrama dengan monyet-monyet itu.
Memberi makan monyet..menyenangkan bagi anak-anak kecil. Itu jadi hiburan super buat mereka.
Tapi kita tak tertarik.
Kitapun akhirnya caw dari sana...balik kanan menuju arah semula.
Kita tak mau ke jalan yang tadi. Kita mau pulang via kota Lembang saja. Lurus ikuti jalan tersebut, ke arah timur melewati Parongpong dst.
Di Lembang juga pasti sama, semua lokasi wisata memang ditutup. Ini masih era PSBB. Jadinya kita hanya jalan-jalan saja. Mau cari tahu saja. Yaitu tahu Lembang.
Tahu juga tutup. Tahu yang biasa kita beli itu rupanya lagi libur juga. Akhirnya kita balik kanan ke penjual tahu lainnya. Ya itu memang kurang cocok buatku. Itu menurutku kurang enak. Tapi daripada tidak sama sekali, ya gpp kita beli yang itu saja.
Tuh kan aku bilang juga apa. Tahu ini kurang cocok dilidahku. Mungkin cocok dilidah lainnya. Ya mungkin.
Ya sudah kita pulang saja...menuju Bandung via Setiabudi meliwati jalur utama Bandung-Lembang.
Sekian saja kisah perjalanan kita dimasa covid-19 ini.
Salam santuy
Salam juara....
Bandung, 2020
0 Komentar