Tapal Batas
Maka sehabis dari kedua Curug itu kita ambil jalan yang ke kanan yang menuju ke arah Majalengka.
Rupanya aku baru tahu, ternyata Desa Kirisik itu adalah tapal batas antara Sumedang dan Majalengka.
Tak jauh dari Desa Kirisik (yang luas itu/dan layak untuk dimekarkan), ke arah timurnya lagi maka kita akan segera memasuki wilayah Kabupaten Majalengka.
Kampung di Majalengka yang pertama kita jumpai adalah Cikapundung yang berada di Desa Dayeuhwangi Tepatnya Blok Pajagan, Kec Lemahsugih Majalengka tentunya.
Tapal batas itu adalah sebuah sungai kecil...yang dibawah sehingga kita nanjak ke arah Majalengka dan sedikit berbelok...
Nah tepat dibelokan itu ada sebuah Masjid di sebelah kanan jalan. Dan ada Pertashop...atau kalau di tempat lain dinamai Pertamini... atau pom mini.....
Dimesjid Alhikmah itulah kita hendak istirahat dulu, ibadah dulu.
Ya. Rupanya, jika kita sudah berwudlu, lalu duduk di dalam Mesjid dengan tuma'ninah, bersujud kepada Tuhan. Rasa-rasanya tambah segar jiwa dan raga kita itu. Menjadi kalah semua pemandangan Curug yang di luar sana tadi.
Hari ini teramat terik rasanya. Tubuh kita sampai basah kuyup karena bermandikan keringat. Rasanya lelah juga, haus dan lapar. Tak bisa lebih lama lagi untuk menahan haus dan lapar itu. Secara kebetulan juga diseberang Mesjid itu ada warung kecil dari bambu yang warna warni merah putih dan oranye. Menjual Baso dan Mie Ayam. Tertera digerobak itu.
Tak perlu pindah parkir lagi, cukup nyebrang saja kita sudah bisa sampai di warung itu. Kebetulan warungnya sedang sepi pengunjung. Jadinya kita bisa tenang duduk disana.
"Mie baso tapi gak pakai baso ya...?". pesanku ke si neng yang kebetulan saat itu sedang menunggu jongkonya. "Gak pakai baso pak...?"
"Gak neng...itu saja sayuran, mie, bihun dan toge". Nampang raut aneh dari wajah si neng baso kok gak pakai baso. Ya....sudah bertahun-tahun aku tak pernah beli baso sembarangan. Suka ngeri kalau-kalau baso yang dijual bukan dari daging yang halal. Kita kan tak tahu dari daging apa dibuatnya.....lebih baik aku tak makan daripada memakan daging yang tak jelas begitu. Kamu mau jika itu terbuat dari daging tikus...?. kamu mau makan jika itu terbuat dari daging celeng...?. Menurutku, sikap hati-hati dari makanan yang tak jelas adalah lebih utama dan itu yang diajarkan agama.
Kita berusaha taat agama...dan berusaha untuk tak sembarangan makan makanan yang gak jelas identitasnya.
Segelas air teh adalah seperti air di tengah padang pasir. Nikmat sekali. Sungguh nikmat penuh syukur. Alhamdu,.......lillaah....!!
Betah rasanya lama-lama di kampung ini di warung ini. Suasananya khas banget, beda dari yang biasa kita temui. Padahal jalan ini adalah jalan penghubung antar kabupaten, akan tetapi suasana perkampungannya masih terasa banget disini. Sepertinya, warga disini masih menjunjung budaya kita. penuh keakraban, saling sapa. Bagaikan salah satu oase di bumi Pasundan.
Perkampungan yang tetap ber budaya leluhur. Hade basa, sopan santun, someah, hade ka semah. Rukun sauyunan layeut kapapada, baik dengan sesama. Hebring........
Mie ini semangkok penuh, panas dan ya...ada saos ada kecap manis.
Dengan angin yang bertiup sepoy-sepoy merasuk melalui jendela yang terbuka. Dan juga nyanyian burung-burung desa bagaikan menambah suasana yang tepat untuk sebuah istirahat disiang ini.
Suasana di kampung ini adalah aneh rasanya. Mungkin karena kita asing disini. Ya.
Harusnya kan biasanya jalan antar kota itu cukup ramai gitu. Kalau ini tidak,...suasana kampung masih sangat kental dirasakan disana. Budaya juga masih terasa..... Daerah ini memang cukup jauh dari kota Sumedang maupun dari Kota Majalengka.
.............................
Jalur jalan ini juga boleh dibilang jalur yang perawan...masih jaranglah dilewati para pe-touring atau travelling. Kondisi atau grade jalannya memang kurang mendukung, terlalu berkelok-kelok, terlalu kecil patah-patah dan juga keriting dimana-mana. Akan memakan waktu cukup lama jika mau menyusuri ke jalur ini. Harus sedang santai. Kalau buru-buru waktu, gak rekomendasi.
Tapi jika punya rentang waktu yang cukup, saya menyarankan kalian harus coba ke jalur ini. Itu akan baik buat kalian. Ada banyak hal yang akan membuatmu menyesal jika tak pernah lewat ke jalur itu.
Tak terasa satu jam lebih, kita di warung itu. Hujan rupanya tak akan lama lagi akan segera turun.
Suasana guludug, mendung dan buliran air tertiup beberapa masuk ke dalam warung menerpa wajah kita. Anginnya memang cukup kencang, hujan kayaknya akan cukup deras. Kalau aku pergi sekarang tentu saja percuma, karena kemana saja kamu menuju pastilah akan terkena hujan juga. Jadi menurut hematku, akan lebih baik kita tunggu dulu hujan itu turun sampai dia reda.
Jalanan terbilang cukup sepi, hanya sesekali saja beberapa kendaraan kecil lewat disini. Sekali dua kali truk bermuatan lewat hanya menambah simponi, derunya seperti petik biola yang bergelora
Dan pengajian di Mesjid itu akan segera dimulai katanya.....terdengar di speaker.
Ya Nabii saalaamun 'alaika...ya rasuul salamun 'alaika..ya habib salamun alaika...ya rasul salaamun 'alaik......shoolawaatullaah alaika.
Asyraqal badru 'alaina
Fahtafat minhul buduru..Misla husnik maa ra'aina Qattuya wajha suruuri.
Ya habiibi ya Muhammad yaarasul khafiqaini
Ya muayyad ya mumaajjad..ya imamal qiblataini.
.......
..........
...........
Marhaban ya marhaban ya nuurul aini
Marhaban ya marhaban ya dzal husaini....2x
marhaban ya nurul aini..marhaban marhaban ya dzal husaini.
Marhaban ya marhaban
........................................................................................................
......................................................................................................
Sebaris itu...hujanpun turun dengan derasnya...terasa sejuk merasuki kedalam kulit hingga terasa oleh tulang belulang. Segar, setelah panas yang berkeringat di siang tadi.
Suasana pengajian siang menuju sore ini adalah tepat buat relung hatiku yang sedang membutuhkan siraman rohani......menenangkan jiwaku yang cukup kerontang.
Shalallahu 'ala Muhammad marhaban
Shalallahu alaihi wasalam marhaban..2x
Waataka ya udul aini...
......
.......nufuruu...
14. 30 Waktu Pajagan.
Bersambung....kita ke segmen berikutnya yaitu....
Menuju Jatigede
0 Komentar