Ranca dan Bali

Bandung, 20 Desember 2020. 

Udarider kali ini adalah menuju jalur Ciwidey ke Cikadu.

Berangkat dari Bandung memang terlalu siang. Sebenarnya, keluar dari pintu masih jam 8 pagi. Cukup ideal untuk udarider jarak dekat. 

Tapi kita lamanya muter-muter di Bandung. Pertama ke Lodaya Talagabodas ke Malabar, ke bundaran taman pers masuk ke jalan Windu lewat DPSKT tembus ke Pelajar Pejuang 45 belok kiri di simpang gatsu. Ganti angin karena katanya minimam 2 minggu sekali angin ban itu harus diganti supaya bagus. Ya memang ban sudah terasa gak rata begitu.

Sudah itu balik lagi ke barat menuju Malabar lagi. Ke Talagabodas ke Ancol...lurus ke arah Tegal lega nuat mau via Kopo ke Ciwidey. Dari PT. Inti motor malah belok kiri ke arah Cigereleng niat mau lurus ke Dayeuhkolot saja. Tapi tak jadi juga karena dari Cigereleng motornya belok kiri lagi sampai simpang Batununggal isi bensin disana. Dari situ lurus ke timur ke arah Buah Batu. Dari simpang Bubat itu belok kanan ke arah Bojongsoang. 

Jadinya muter-muter. 
Dari Bojong soang belok kanan ke arah Dayeuhkolot. 

Dari Pasar Dayeuhkolot lurus terus lewati jempatan yang ke arah Pameungpeuk Banjaran. Coba kalau tadi langsung via Kopo, sekarang mungkin sudah sampai di Soreang atau bahkan Ciwidey.

Tapi itulah rute udarider kali ini. Mutar muter gak jelas.

Jam sepuluh baru sampai Banjaran. 

..................................................................................................Dari Banjaran kita lurus saja menuju Soreang. 
Jalan terlihat cukup lancar. Hanya ada beberapa kendaraan mobil motor dan pesepeda dan juga delman.

Membawa motor pelan saja. Perjalanan terasa lama memang.
...................Sampailah kita di Soreang.

.................................kalo sudah sampai di Soreang, di jalan bypass yang belok ke kiri. Jalan nya cukup lebar dan lengang sehingga akan baik untuk berkendara.

..................semakin ke atas, udara semakin segar. Suasana wisata mulai terasa.
...........................Nah selepas Soreang jalan mulai terlihat seperti sirkuit. 
............
.............................tak masuk akal jika motor ini pelan-pelan disini. Terutama ketika adrenalin mulai menyerang. Ya sudah kita tarik gas lebih banyak. 
Membuat adrenalin bertambah juga. Ah memang nikmat berkendara di jalan ini. Aku gak bohong.

Kendaraan seakan menemukan habitatnya. Seperti lepas dari sangkarnya. Terbang dan melayang. Menukik dan lalu melengking lagi ke atas, berkelok dan lalu menurun. Lurus yang panjang dan sedikit menanjak....wuuss....enak sekali untuk digas.

Melambung ke puncak bukit, lalu menurun sedikit dan menanjak lagi. Nikmatnya tiada tara. 

Sampai kita di Ciwidey. Melewati pertokoan dan pasar yang cukup ramai, berbelok melewati alun-alun. Menanjak lagi dan terus menanjak melewati Sindang Ponyo dll. Selamat datang di lembah Ciwidey yang sejuk dan teduh di hari ini.

....................................jalan kembali bagus buat menikung. Membetot gas lebih lagi, meliuk di sepanjang jalan itu. Jalan yang baik untuk berkemudi.

.................Selepas tanjakan terakhir akhirnya kita tiba di batas lembah menuju perbukitan, pepohonan yang rindang dan udara terasa cukup dingin disini. Segar memang. Terasa bersih memang.
..............................................

Disini juga jalanan bagus sekali, menanjak dan berkelok. Mengikuti celah dan pinggir bukit. Menyusurinya hingga ke atas ke tengah perkebunan menuju Rancabali. 
...........................
................jalan aspal terlihat hitam, masih baru. 

Kebun teh yang hijau dimana-mana membuat banyak orang mendatanginya. Berjejer disepanjang jalan itu. 

Aku yang sendiri, hanya bisa menyaksikan semua itu. Tanpa berkata-kata. 

Kalaupun aku berkata-kata hanya aku yang dapat mendenarnya. 

"Ajib. Alam yang ajib".....!.
Aku menoleh ke kiri disitu tergambar jelas orang-orang bergembira, tersenyum diantara saudara atau teman mereka. Terlihat bahagia terpancar dari wajahnya yang berseri.....
.............sejurus aku kembali ke aspalt yang hitam.

...........................
................................jalan terasa sepi. Tak terdengar suara-suara orang yang bercengkrama disana, di sisi dipinggir jalan. 

...............dunia terasa membisu, hanya terpampang kehidupan tanpa ada derai tawa yang terlihat tapi tak bersuara.
..........apa aku sedang mimpi....?!?.
..............
....................aku tidak mimpi. 


Kelok lima Ciwidey, atau kelok sembilan Rancabali. Aku kembali.
...............................
...........................................................................................sendiri.

Taman ini, taman Rancabali. Mungkin ini saudara dekatnya pulau Bali. 
.................mungkin saja ini adalah saudara kembarnya pulau Bali.

Terlihat sama elok nan permai. Dan sama-sama mengandung nama yang sama. Bali dan Ranca Bali.

Sama. Mungkin mereka terlahir dari ibu yang sama dan ayah yang sama sehingga wajah mereka tak jauh beda, mirip dalam keindahan dam mirip juga dalam penamaan.
....
Pasti ayah merekalah yang memberinya nama seperti itu.
..............................
.............................................

Jam 11 pas. Waktu Rancabali.
Rancabali memang menyajikan pemandangan yang mempesona. Buktinya beribu orang datang kesini di setiap bulannya. 
.............
................ ......   .........      .................
Artis artis, orang terkenal di Indonesia ini. Pastilah pernah berkunjung ke tempat ini. 
....................
......................   ................    .......................................    .......................  .................

Jalan hitam di Rancabali menjadi teman terbaik ku di hari ini.

Dari ujung jalan itu. Melewati Situ Patenggang lurus menuju Cibuni Estate.
....................
...........................
Jalan mulai terlihat sepi. Berbelok dan berkelok. 

Tujuan kita kali ini memang mau kesana. Ke jalan yang menuju Cidaun tapi via Cikadu Sindangbarang. Yang katanya jalan baru itu.
...........................................
............Selepas perkebunan Cibuni ini, setelah melewati Negeri di atas awan kita akan bertemu dengan dua jalur jalan yang seperti dua jalur jalan di Nagreg. 

Yang lurus kiri adalah ke Naringgul Cidaun dan yang lurus kanan adalah ke Sindangbarang via Cikadu. Itulah jalan yang baru.
.............
Kita berpisah disini.
......................mereka orang lain kesana dan aku sendiri kesini.

......persimpangan ini sudah cukup sering aku melaluinya. Namun baru kali ini aku akan dapat menyusurinya.

Ambil lurus kanan yang jalannya mendatar. 
..................
................................
.......wow memang beda. Menyesal aku baru kali ini dapat menikmati keindahan tempat seperti ini.

Tanjakan seribu terlihat dari sini. Jalan itu bagaikan diorama yang tercipta secara khusus. Indah seperti mainan.

.................
.......................beberapa kendaraan dapat kita saksikan dari atas sini, itu seperti mobil-mobilan yang berwarna merah dan kuning. Kontras dengan warna hijau diseluruh sekitarnya. 

.......sementara angin telah membawa sekumpulan kabut yang putih itu menghiasa lembah di bawah sana. Terlihat pemandangan alam yang sempurna.
............... .......  .........   ...............

.........mungkin mereka tak menyadari bahwa mereja sedang kita amati dari sini. Kendaraan kendaraan itu berkelok pelan menuruti jalanan yang diantara lembah perbukitan hijau, sejuk, dan berawan putih.
..............

................................tak ada salju. Hanya basah karena seperti bekas disiram air bersih dari langit disekitar sini.

...............siang yang teduh, yang tak terasa gerah dan tak terasa panas.
Siang yang adem, yang diingin karena dinaungi kabut di seluruh bagian cakrawala yang berpindah pindah menuruti rencana angin yang berhembus ke pori-pori...menyegarkan paru-paru.
..........
....................
.......................
.............

Selamat datang di kawasan latihan perang angkatan udara Republik Indonesia.

.......
................ngeri ngeri sedap jika ada peluru nyasar disana.

Hati-hati jangan mendekat. Kawasan peluru tajam.

Tidak boleh melintas, berbahaya tempatnya peluru dan granat.

Beberapa peringatan terpampang disepanjang kawasan.

Dipikir. Apakah jalur ini aman...?!
..............................

..............rupanya lagi musim photo-photo disekitar sini. Para remaja, anak muda terlihat asyikberphoto dirindangnya pepohonan yang tinggi tinggi menjulang meneduhkan pemandangan.
.......................perkebunan kayu Rasamala.
..........
.......
.............
.....

Jalan disini masih terlihat baru. Mungkin baru setahun ini.

Menurun berkelok mengikuti hutan disekitarnya.
.................
.......................
Beberapa spot tadi terlihat indah untuk di photo. 


Namun sayang rupanya kawasan ini dibuka dibarengi dengan program tumpangsari.....kita dapat saksikan ada penanaman pohon kopi disepanjang hutan ini, di sela-sela pepohonan alami. 
.......beberapa petugas dengan mobil plat merah terlihat sedang mengawasi pekerja melakukan pembersihan semak-semak diantara pepohonan itu.

Disitu terkadang saya sedih.
Hutan kita semakin berkurang dan terus berkurang. Kapan bisa bertambah....?!?........

Aku bisa dengar suara-syara burung yang tak lantang lagi menyuarakan hak hak mereka disini.

Sedih.....sedih.
.................apalagi binatang-binatang yang lebih kecil terlindas oleh mesin dan kendaraan. Mereka tak mengerti apa yang terjadi dengan bumi dan pepohonan mereka. Ditebangi, dibuatnya tak serindang sebelumnya.
.....mereka tak mampu bersuara. Hanya tak mengerti saja.

Disini aku berjalan pelan. Bersama napasku yang juga pelan. Mengamati setiap sudut dari hutan ini. Hutan yang terlihat mulai terusik.
...................  ..............
.................... ...........

Aku sendiri tak setuju...hutan itu diganggu.

Mereka adalah warisan dunia. Karunia yang sangat mahal untuk diruksak.

Laut selatan.
Pantai laut selatan rupanya dapat kita lihat dari atas bukit disini. 

Itu sebenarnya masih jauh. Mungkin 45-50 km jaraknya dari sini ke pantai sana. Tapi karena ini tempat yang tinggi dan curam, tentu pemandanan sejauh itu dapatlah kita saksikan disini. 
.........buih-buih air laut terlihat di sepanjang sisi lautan dan daratan.
................
........................

..................................jalan semakin turun ke bukit yang lebih rendah. Masih disekitar hutan yang mulai terganggu tangan-tangan manusia yang membutuhkan lahan.

Apakah itu akan terkendali.....?!?




Wallahu a'lam bishowaab.
.................
.........................
...........
................sudah ah kita sampai disini saja karena katanya ke Cikadu masih satu jam lagi dari sini. Dan ke Sindangbarang masih 3 jam lagi.

Kondisi jalan juga belum di hotmix disini. Akan sulit buat motorku.
.............
.................
......salam aprakaprakan.
.

Berikut hasil jepretan lainnya :

1. Jalan menuju Cidaun Sindangbarang via Cikadu



2. Berhenti lama disana, karena pemandangan di sisi kiri adalah lembah dari tanjakan seribu yang terlihat sangat indah. 



3. Kelokan di depan AURI



4. Jalan kelok lima



5. Belokan tajam



6. Aneka hayati




7. Batas hotmix



8. Penanaman kopi di sela pepohonan hutan.



9. Suara suara binatang kadang terdengar dari dalam hutan. Ada monyet dll.



10. Diatas jalan, dibawah juga jalan



11. Ada balong, ada mushola dan warung. Cocok untuk isola



12. Musholanya terlihat anyar



13. Tempat wudlunya ada dibawah. Airnya mengalir terus dan sangat jernih...teebuang langsung ke sungai kecil yang ada di belakang mesjid itu.

14. Menjadi pendengar pembicaraan 










Posting Komentar

0 Komentar