Hutang Negara

 Apakah indonesia mampu melunasi utang negara sekitar 4000 T hanya dalam 1 periode kepemimpinan seorang presiden?

Ngga bisa dilunasin. Kalau kata orang, gila lu ndro??. Mau sampe 100 presiden pun ngga akan bisa dilunasin. Mengapa? Saya akan bedah. yang disebut hutang negara itu, apa sih? Jawaban ini sangat panjang, tetapi bagi yang malas, yang mau TL;DR nya, ini adalah bagan yang menjelaskan perincian hutang Indonesia. Bagi yang biasa memegang keuangan, pasti ngerti mengenai laporan ini. Hutang yang bisa dibayar, dan masuk akal untuk dibayar adalah yang 54,353 miliar USD.


Sekarang mari kita bedah datanya satu persatu.. Acuan yang saya pakai, dari External Debt Statistics of Indonesia . Apabila anda klik link tersebut, maka anda akan lihat bahwa itu adalah BI sendiri. Dan kemudian saya mengambil laporan keuangan pada bulan Mei 2020. Anda dipersilahkan mengambil data terakhir, dan melihat status saat itu.

Selain itu, saya juga akan mengambil sebuah rangkuman dari artikel di media Kompas. Saya yakin anda tahu kredibilitas koran bisnis? Kalau begitu, silahkan kita buka link BI: Kuartal I 2020, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp 5.796 Triliun untuk membedah apa yang dikatakan media, dan banyak dipelintir salah satu kelompok.

JAKARTA, Berita Terkini Hari Ini, Kabar Akurat Terpercaya - Kompas.com - Bank Indonesia ( BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal I 2020 sebesar 389,3 miliar dollar AS atau setara Rp 5.796 triliun (kurs Rp 14.890 per dollar AS).

Angka ini terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar 183,8 miliar dollar AS dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar 205,5 miliar dollar AS.

Mari kita bedah satu persatu angka angka itu, untuk mengetahui mana yang bisa dibayar, dan mana yang tidak. Kita dari summary yang disebutkan pada artikel berita diatas.

Catatan Saya akan potong bulan bulan lain selain nov dan des dari tahun 2019 karena tidak muat di layar Quora. Data lengkap bisa didapatkan dari link BI diatas

SUMMARY

Berikut ini adalah summary dari laporan BI


Angka yang saya kotakin hijau adalah angka "hutang" pemerintah, dan angka yang merah adalah angka "hutang" bisnis. Anda bisa melihat, bahwa angka yang dilaporkan media tersebut adalah akurat.

Angka yang merah, tidak mungkin bisa dibayar, karena selama perusahaan tersebut tidak pailit, maka pemerintah tidak akan menyentuh ataupun membayar hutang tersebut. Itu adalah urusan masing masing perusahaan.

Sedangkan angka yang hijau, ada yang bisa dibayar, dan ada yang akan marah bisa dibayar prematur, termasuk saya salah satunya. Mengapa? Kita akan lanjut dulu ke yang pertama dulu. Yaitu hutang perusahaan.

HUTANG PERUSAHAAN

Tabel berikut, adalah hutang perusahaan yang juga termasuk dalam total hutang 5700 triliun yang dimaksud.


Sebelum saya pisahkan, perlu diketahui bahwa hutang yang tercantum disini, TIDAK BOLEH dibayar oleh pemerintah melalui APBN. Mengapa? Karena dengan alasan yang sama, anda tidak mau membayar utang tetangga sebelah. Tetapi angka ini tetap akan tercatat sebagai hutang penghuni kompleks Indonesia. Pemerintah bisa saja membayar hutang ini, tetapi… sekali lagi saya tanya.. Apakah anda setuju kalau hutang Bakrie atau Lippo dibayar dari APBN? Bahagia bener ya om Mochtar Riady dan Aburizal Bakrie kalau hutangnya dibayarin sama APBN. Dan ini bukan hanya hutang pengusaha dalam negeri.. Tetapi juga termasuk hutang pengusaha luar negeri, seperti hutang Carefour, hutang Lotte Mart, hutang IKEA, Shell, yang merupakan perusahaan luar negeri yang beroperasi di Indonesia, semua dicatat dalam tabel ini.

Banyak yang protes kalau hutang pengusaha yang nunggak dibayari oleh APBN. Ironisnya, orang yang sama, akan ngotot kalau angka hutang pemerintah yang dibangga banggakannya, adalah termasuk angka hutang para pengusaha. Angka tersebut harus dimasukkan ke dalam perhitungan BI, karena perusahaan tersebut menggunakan mata uang rupiah, dan menggunakan bank di Indonesia. Walaupun perusahaan itu adalah perusahaan asing.

Ada 2 macam hutang disini, yang harus dipisahkan.

1. Hutang BUMN, yang ditanggung perusahaan negara

2. Hutang swasta yang ditanggung masing masing pengusaha. Dan disini juga termasuk pengusaha lokal, dan pengusaha asing.

Hutang BUMN juga tidak mungkin dibayar oleh pemerintah, karena BUMN berdiri terpisah dari pemerintah. Lebih tidak mungkin lagi kalau pemerintah membayar yang hutang swasta kalau tidak ada apa apa. Karena itu, hutang sebesar 205 miliar dollar disini, tidak boleh dilunasi oleh negara, dalam kondisi normal.

Tetapi tidak menutup kemungkinan, bahwa negara akan menutup hutang yang tercantum disini. Misalnya, apabila perusahaan tersebut pailit, atau bangkrut, dan tidak bisa melunasi hutang luar negerinya. Maka perusahaan tersebut akan diambil alih oleh negara, dan hutangnya akan dibayarkan oleh negara.

Wait.. Dibayar negara? Enak bener.. Tidak semudah itu. Karena BUMN juga memiliki keuangan yang terpisah dengan keuangan negara, walaupun hutang BUMN tercantum disini. Tetapi hutang BUMN dalam kondisi normal, tidak akan dibayar oleh negara, dan tidak juga akan dibebankan pada APBN.

Saya akan ambil contoh Indosat, yang merupakan perusahaan asing, yang saat ini terus merugi. Apabila Indosat bangkrut, dan kemudian pemerintah membeli Indosat misalnya seperti tuntutan beberapa kelompok. Maka negara harus menyuntik dana ke Indosat melalui APBN, untuk menutup hutang disini, karena Indosat terus merugi dan tidak sanggup bayar hutang. Tetapi kalau Indosat masih milik Ooredoo, maka pemerintah akan menyita aset Indosat, dan menggunakannya untuk menutup hutang luar negeri Indosat yang tercantum di tabel ini. Kemungkinan lain, adalah Ooredoo yang akan menyuntik dana ke Indosat melalui Indonesia secara terus menerus supaya tidak bangkrut. Kekurangannya, akan dibebankan sebagai piutang Indonesia, dan hutang Ooredoo.

HUTANG PEMERINTAH DAN BANK SENTRAL

Kita sampai pada bagian yang lebih relevan terhadap hutang pemerintah yang ada di benak awam.


Whoopss… kok bisa ada klikBCA nyasar? Bukan.. ini bukan iklan. Surat berharga negara, atau SBN, adalah salah satu bentuk investasi. Kalau pada perusahaan perseroan terbatas kita mengenal saham untuk investasi di perusahaan tersebut, maka di negara kita mengenal SBN, atau Surat Berharga Negara. Angka berwarna biru tersebut adalah angka investasi yang diberikan pada investor negara. Bagaimana untuk melakukan investasi di negara? Silahkan hubungi bank masing masing. Seperti investor pada umumnya, kita juga menerima dividen. Dalam hal ini, SBN ditetapkan sebagai 4.5 hingga 4.75% pada November tahun lalu. ( SBN di 2020 Diprediksi Makin Menarik, Deposito Makin Tertinggal ). Jadi kalau dikembalikan prematur, maka orang orang yang melakukan investasi, bisa melakukan protes. Artinya, hutang ini adalah hutang yang tidak boleh dilunasi sebelum waktunya, karena itu berarti si investor akan kehilangan pendapatannya. Anda semua juga bisa ngutangin negara dengan menghubungi bank masing masing. Bunganya bagus lhoo.. daripada di deposito? Dan negara ga mungkin kabur kan? Ngga kayak perusahaan investasi PT Au Ah Gelap. Dan investor ini ada yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Kemudian ada angka pada Bank Sentral. Angka ini fix, tidak berubah banyak dari tahun ke tahun, karena ini adalah angka tetap General Resources Account. Angka ini adalah quota yang bisa digunakan sewaktu waktu, tanpa perlu persetujuan atau permintaan apapun. Bisa langsung dipakai tanpa perlu permisi. Atau disebut juga dana standby yang ditaruh IMF. Tidak ada bunga juga yang dibayar. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat di PDF berikut ini: https://www.imf.org/external/np/tre/activity/glossary/Key%20IMF%20Statistics%20Glossary.pdf Kalau untuk term orang awam, dana ini seperti dana kartu kredit. Anda dikasih limit 3 miliar dollar oleh IMF. Jumlah yang anda pakai, akan dibebankan bunga. Jadi angka ini juga tidak bisa dibayar karena kita tidak pakai quotanya.

Nah,Kita sampai pada angka terakhir.. Dan anda tidak salah. Ini adalah hutang yang benar benar hutang pemerintah Indonesia, dan adalah hutang yang bisa dibayar. Angka yang ada pada kotak berwarna merah. Jumlahnya adalah 54 miliar USD, atau kalau di kurskan dengan kurs 14.890 yang disebutkan diatas, adalah kira kira 800 triliun rupiah. Kecil sekali? Betul. di mata APBN Indonesia yang 2000 triliun per tahun, maka angka 800 triliun termasuk cukup kecil. Kalau anda bisa menghabiskan 2 juta rupiah untuk belanja setiap bulan, maka angka hutang 800 ribu bisa menjadi ringan.

KESIMPULAN DAN PERINCIAN

Kita sampai pada bagian terakhir Saya akan rangkum angka angka tersebut dalam hierarchical table seperti diatas supaya anda mengerti.


Jadi jelas, bahwa hutang luar negeri negara, hanyalah 54 miliar USD, atau sebesar 800 triliun. Sedangkan sisanya yang menurut TS sebesar 4000 Triliun, adalah hutang orang yang ada di dalam negara kita. Apakah bisa dilunasi dalam 1 periode? Well… 800 triliun, mungkin akan bisa dilunasi dalam 2 tahun mengingat APBN kita 2000 triliun. Ga sampe 1 periode itu sih. Tapi buat apa? Mengapa kita tidak perlu melunasi yang 800 triliun itu? Ada beberapa rekan disini yang sudah menjawab mengenai itu.


05082020

Posting Komentar

0 Komentar