Kisah Gus Dur

 Kisah Disaat Gus Dur Minta di Doakan Ke Seorang Pemulung


Gus Dur menghormati siapa saja, tak peduli pangkat dan jabatannya, asal orang tersebut dekat dengan Allah, Gus Dur memintakan doa kepada orang tersebut.


Nuruddin Hidayat, santri Gus Dur di Ciganjur menuturkan pengalamannya yang sangat berkesan ketika ia diminta oleh Gus Dur untuk mencari pemulung yang menyampaikan salam kepadanya.

Udin, panggilan akrabnya, menuturkan, kisah ini bermula ketika ia berada di sebuah warung dekat Mall Cilandak sekitar tarhun 2003. Ketika hendak pergi, di depan warung tersebut, ia bertemu dengan seorang pemulung, seorang bapak-bapak yang sudah berusia tua dengan keranjang di pundaknya sementara kepalanya memakai caping.


Dengan tiba-tiba, orang tersebut memberi salam “Assalamu’alaikum”

Saya menjawab “Wa'alaikum salam”

Ia bertanya lagi “Mas dari pesantren Ciganjur ya?”

Saya menjawab “ Iya. Dalam hati saya agak heran, kok tahu saya dari Ciganjur tempatnya Gus Dur”.


Selanjutnya orang itu hanya bilang, "Sampaikan salam saya kepada Gus Dur," dan "Saya mengiyakan". Ia kemudian memperkenalkan namanya, sebut saja HMZ. (nama sebenarnya sengaja dirahasiakan karena orang tersebut masih hidup).


Karena terburu-buru, dan mengingat hanya seorang pengemis saja yang ingin menyampaikan salam kepada Gus Dur sehingga Udik ngak begitu memperhatikan dan langsung pergi.


Baru seminggu kemudian, pagi-pagi ketika berolahraga, salam tersebut disampaikan.


Udin “Gus dapat salam dari HMZ”

Gus Dur “HMZ yang mana?” (karena banyak orang dengan nama HMZ)

Udin “HMZ yang pemulung”

Gus Dur “Kon rene, lho kuwi sing tak golei” (Suruh ke sini, orang itu yang saya cari-cari)


Ia mengaku kebingungan untuk mencari pemulung tersebut karena ketemunya saja di jalan. Ia terus berusaha mencari HMZ, berkeliling dari lapak ke lapak pemulung. Setelah berusaha keras, akhirnya sebulan kemudian, baru ketemu di daerah Ragunan, tepatnya di Kampung Kandang. Esok harinya orang tersebut diajak untuk ketemu dengan Gus Dur.


Pagi harinya, ketika sudah sampai di Ciganjur, Gus Dur bilang kepada pemulung tersebut agar mendoakan bangsa Indonesia. “Orang tersebut yang membaca doa dan Gus Dur yang mengamini,” terangnya.


Pertemuan dengan Gus Dur berakhir disitu dan kemudian HMZ diantar pulang, tetapi Udin mengaku terus menjalin komunikasi.


Saat Idul Qurban, Udin mengaku mengirimkan daging kepada orang tersebut malam-malam. “Entah bagaimana, saya belum datang, ia sudah mempersiapkan diri seolah-olah tahu akan ada tamu yang datang dan meskipun dagingnya belum saya serangkan, ia bahkan sudah bilang terima kasih,” ujarnya


Adapun doa yg insya allah terkabul menurut pandangan gusdur 


Pertama, orang yang terkena musibah dan sangat membutuhkan. Janji itu termuat dalam Alquran Surat An Naml ayat 62.


Allah berfirman, "Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya)" (QS An-Naml 62).


Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang berada dalam kesulitan bila berdoa akan dikabulkan oleh Allah, baik seorang kafir, apalagi seorang Muslim. Tetapi Allah hanya mengabulkan doa orang fajir -orang yang banyak melakukan perbuatan dosa- dan orang kafir dalam masalah darurat keduniaan, bukan perkara akhirat. Ini tertuang dalam ayat,


"Maka apabila mereka (orang kafir) naik kapal mendoa kepada Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)” (Al-Ankabuterzolimi


Ke dua orang yg terzolimi


sebagaimana diriwayatkan Bukhari dan Muslim, dalam hadis Ibnu Abbas mengisahkan bagaimana Mu'adz pernah diutus oleh Rasulullah.


"Serta takutlah kepada doa orang yang terzalimi, sesungguhnya tak ada hijab antara do’anya dengan Allah (doanya terkabul)"


Ke tiga, kedua orangtua yang meendoakan anaknya.


Dalam hadis riwayat Abu Daud dan Tirmidzi, dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, "Tiga doa yang dikabulkan, tidak diragukan pengabulannya; doanya orangtua (maksudnya untuk anaknya), doanya seorang musafir, dan doanya yang terzalimi."


Ke empat, doa pemimpin yang adil.


Dalam hadis yang diriwayatkan Tirmidzi, Rasulullah pernah bersabda, "Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak, pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang didzalimi, Allah angkat di atas awan pada hari kiamat."


Ke lima, doa anak yang berbakti kepada dua orangtuanya. 


Berbakti pada orangtua menjadi faktor utama dikabulkannya doa seorang Muslim.


Diriwayatkan Muslim, Umar berkata, "Saya mendengar Rasulullah bersabda, 'Akan datang padamu semua seorang bernama Uwais bin ‘Amir beserta sepasukan mujahidin dari ahli Yaman, ia dari keturunan Murad dari Qaran. Ia mempunyai penyakit supak lalu sembuh dari penyakitnya itu kecuali di suatu tempat sebesar uang dirham. Ia juga mempunyai seorang ibu. Ia amat berbakti padanya. Andaikata orang itu bersumpah atas nama Allah, pasti Allah akan melaksanakan sumpahnya itu, dengan sebab amat berbaktinya terhadap ibunya itu. Maka jikalau engkau kuasa meminta padanya agar ia memintakan pengampunan, kepada Allah, untukmu, maka lakukanlah itu! Mohonkanlah pengampunan kepada Allah, untukku. Uwais lalu memohonkan pengampunan untuk Umar'."


Ke enam, doa orang yang sedang berpuasa mudah dikabulkan. Terutama, ketika orang tersebut sedang berbuka.


Dari Imam Tirmidzi diriwayatkan, "Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang dizalimi, Allah angkat di atas awan pada hari kiamat."


Ke tujuh, seorang Muslim yang berdoa untuk saudaranya.


Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Darba, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya doa seorang Muslim kepada saudaranya tanpa sepengetahuannya adalah dikabulkan, dan di sisi kepalanya ada malaikat, yang ditugaskan kepadanya. Setiap kali berdoa kepada saudaranya dengan kebaikan para Malaikat, berkata, ‘Amiin, dan bagimu yang semisalnya’."


Ke delapan, doa orang yang melakukan perjalanan.


Seorang yang menjalani perjalanan untuk tujuan ibadah seperti ibadah haji dan menuntut ilmu, Insya Allah dikabulkan doanya.


Ke sembilan, doa umat Muslim untuk kebaikan.


Diriwayatkan Tirmidzi, "Tidaklah seorang berdoa kepada Allah melainkan Allah akan mengabulkan apa-apa yang dimintanya atau mencegah darinya keburukan yang akan menimpanya dan setara dengan apa yang dimintanya, selama dia tidak meminta untuk suatu perbuatan dosa atau memutus silaturrahim."


Semoga kita selalu dalam keberuntungan keutamaan diatas  

Aamiin ya rabbal’alamin ( آمِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ )


Lahul Fatihah

Posting Komentar

0 Komentar