Lesson No. 513
Sekarang ini era digital, orang baik, orang jahat sama-sama bisa membuat tulisan, dan bisa dibaca oleh jutaan orang. Siapapun, dan dimanapun, selama mrk punya pulsa dan ada sinyal palapa NKRI punya.
Oleh sebab itu, kita sebagai pembaca harus selektif, jangan mudah terbawa berita burung, jangan mudah terhasut propaganda.
Ciri berita burung biasanya mereka akan menyerang NKRI, menyerang pemerintahannya. Mereka akan menyerang Islam, menyerang jam'iyyahnya umat islam yg terbesar di dunia ini. Itulah ciri utama para pembenci ulama kyai dan pembenci negerinya sendiri.
Membenci pemerintahan yang syah (melalui pemilu yg terbuka), sama arti membenci mayoritas rakyat dan juga menghina pilihan peserta pemilu, sama arti juga membenci negerinya sendiri. Padahal "hubbul wathan minal iman", kalau cinta tanah air, buatlah negeri ini tentram, jangan buat kisruh, jangan produksi ujaran kebencian, hinaan presiden dgn hidung pinokio dst, cacian, bully sana sini, dst.
Kalau membaca berita atau menyimak video dll, janganlah sepotong-sepotong. Jadinya bisa membuat gagal faham. Dan akhirnya ikut jadi pembenci.
Coba telusuri berita tsb secara kaaffah.
Tentu saja mrk akan tanya balik..."kenapa saudara juga bully hti, fpi, bentak-bentak mrk, dst...?".
Kita akan jawab dgn mudah, "karena merekalah yang memulai duluan, sudah dari dulu, bertahun-tahun, dan karena itu mrk tak boleh didiamkan, sbb kalau didiamkan mrk akan semakin 'gede hulu'/besar kepala, mrs hebat dan sehingga mrk akan terus saja merongrong agama dan NKRI ini". Itu FAKTA REALITA. Se-simple itu jawabannya.
Sebaliknya, saya sebenarnya inginlah mrk itu sebut sekali saja ttg...penendangan, pemukulan thd habaib yg hingga luka-luka itu, hingga di harus masuk ke rumah sakit pula. Atau tentang pelemparan thd Habib Hadad Alwi di Bogor, dll. Apa itu dianggap lumrah, boleh dan HALAL...?!?.
Padahal perlakuan itu lebih parah, tidak manusiawi, main hakim sendiri dst...dan mrk malah diam seribu basa, seperti tak terjadi apa-apa. Tapi sebaliknya, ketika provokasi yg mereka buat, kita lawan dgn keras sedikit saja,...beritanya dibesar-besarkan, di blow up, berhari-hari, demo berjilid-jilid, seakan sedang terjadi perang dunia ke 4.
Itulah yg mrk sebut sendiri sbg...playing victim.
Cobalah jujur, kenapa jika yg diserang adalah kyai ulama beneran, habib beneran, semisal pak KH. Said Aqil Siradj, pak Quraish Shihab dll, dituduh liberal, syiah dll,...?!?, mrk diam dan justru ikut menyerangnya.
Ttg banser gertak ustadz tua hti. Itu memang wajar, sbb mereka lebih dulu menghina para guru NU, menghina habib Luthfi bin Yahya...mereka juga menghina NKRI.
Kalaulah mrk merasa sebagai NKRI, merah putih didada, harusnya mrk justru mendukung langkah banser yg telah menggeruduk penghina NKRI itu, penghina ulama plus habaib itu.
#tipu daya wahabi hateisme memang cetar membahana. Dan akan terus terjadi, hingga "mahkamah" imam Mahdi yg menghentikan makar mrk.
Indonesia ini, bisa islam itu berkat perjuangan walisongo dkk...yg dilanjutkan oleh para kyai pesantren, santri-santri walisongo yg kemudian mendirikan organisasi keumatan yg diberi nama NU. Demi untuk mencegah faham wahabi yg mulai tersebar dari arab saudi saat itu.
Para ulama berpegang pada ungkapan sahabat Ali ra. "Kebenaran yg tdk terorganisir, bisa dikalahkan oleh kejahatan yg terorganisir". Itu juga berdasar kpd ayat..."wasaawirhum fil 'amri", dll.
Kita tahu bahwa NU adalah ormas islam terbesar di dunia...harusnya kita selalu jaga warisan ulama terdahulu itu. Bukan malah terbawa arus propaganda yg selalu berusaha mendiskredikan NU.
Apakah mrk tidak tahu, bahwa NU itu adalah jamiyyahnya para santri di ribuan pesantren, ulama kyai dan mayoritas umat islam di indonesia...?!?
Memusuhi NU, sama dengan memusuhi jutaan santri, sama dengan memerangi ribuan ulama kyai.
Apakah mrk tdk sadar, betapa peran NU dlm sejarah perjuangan bangsa, agama dan negara begitu nyata. NU dari dulu memang dimusuhi para pembenci Islam, dimusuhi pki (atheis), diperangi DI/TII (sekarang "hateisme").
Itulah sejatinya "babalakon" umat Islam di Indonesia. Sampai kapanpun NU akan dimusuhi kaum wahabi. Karena utk menghancurkan Islam di Indonesia, syaratnya adalah robohkan dulu NU nya.
Propaganda anti NU itu bukan barang baru. Coba kita baca lagi perjalanan sejarah.
Maka, ketika zaman sekarang ini berseliweran tulisan murahan yg berupa meme atau potongan-potongan video yg selalu menyudutkan NU, Banser, NKRI (dan pemerintahannya)...tak sadarkah bahwa itu sama arti, sdr sdg ikut menggembosi umat islam itu sendiri... menggembosi negeri anda sendiri..?
Tak sadarkah sdr, bahwa membenci NU, sama dengan membenci agama Islam itu sendiri...?!?
Atau apakah sdr juga mengira bahwa NU itu adalah musuh Islam...?!? sehingga sdr ikut mrk utk sama-sama menyudutkan NU dan NKRI....?!?
Mainlah ke pesantren-pesantren, kunjungilah rakyat di kampung-kampung, mereka itu islam mrk itu pengikut NU, tarawih 23 rakaat, wirid berjamaah, salaman setelah sholat berjamah, maulidan, tahlilan, dst.
Membully NU adalah sama dengan membully umat Islam. Karena NU adalah jam'iyyahnya umat Islam terbesar DI DUNIA. Itulah pula yg dilakukan DI/TII, itulah yg dilakukan Masyumi, itulah yg dilakukan pki, hti, fpi dkk.
Dan kalian perlu tahu, bahwa yg dibentak-bentak pasukan banser itu bukanlah seorang kyai sepuh...tapi dia adalah pesakitan hateisme...musuh islam, musuh negara kita.
#salam indonesia waras
#jauhi atheisme
#jauhi hateisme
#ypidea 2020
0 Komentar