Lesson No. 528
(Ilmu dulu vs ilmu sekarang)
Zaman ini, akhir zaman. Mulai banyak bermunculan variasi kaifiat ibadah yang baru-baru. Seakan ada temuan-temuan baru, cara-cara baru.
Dikiranya ibadah kita selama ini salah-salah. Qunut subuh salah, baca basmalah sebelum fatihah/surat lain salah, dzikir dzahar dan bareng salah, salaman salah, nadlaman salah.
Mesjid jadi sepi, seperti kuburan.
Kita jaga amalan yang kita warisi dari kyai-ajengan masa lalu. Ustadz sekarangmah sudah banyak terkontaminasi...(campur ilmu).
Ikuti kyai atau ajengan yang mereka konsisten menjaga ilmunya ulama terdahulu.
Jangan sampai ilmu kita melenceng dari ilmunya ulama dulu, sebab ulama dulu tentu belajar dari ulama yang lebih dulu lagi hingga sampai ke ilmunya umat terbaik (sahabat, tabiin, tabiut taabiin).
Singkatnya...estafet ilmu agama itu harus kita lanjutkan. Jangan kagetan, karena ilmu agama ini bukan sesuatu yang baru yang seakan baru diketahui.
Ilmu agama ini sudah tua, sudah 14 abad.
Yang dipalajari ulama kyai itu kitab kuning/karya ulama beneran.
Bukan buku-buku akhir zaman yang gak jelas madzhabnya...metodologi nya juga gak jelas (campur baur).
Kalau ikut Maliki, ya gunakan metodologi beliau scr kaaffah...dst dst.
#pesantren
#ypidea 2020
0 Komentar