Masyumi tuduh kyai NU sbg kyai pki

 Soal Kiyai dan Banser PKI....


Sesungguhnya .....

saya enggan berpolemik dengan seseorang yang maaf : *bukan level*.


Apalagi dengan anak muda yang mengaku aku di besarkan oleh Ormas pemuda Muhammadiyah. 

Namun .....

karena desakan anak anak PBM (Pasukan Berani Mati) dan Banser serta Pagar Nusa dan PGN ( Patriot Garuda Nusantara), sekaligus agar keadaan tetap kondusif, dan tidak menambah keruwetan nasional maka saya coba mengutip beberapa tulisan lama . 

*****


Nabi agung Muhammad Saw, dulu sering di tuduh sesat dan bahkan di tuding sebagai tukang sihir. 

Sebuah gelar yang sangat menghina dan merendahkan martabat kenabian. Beliau tetap sabar. 

Demikian pula  Hadratusy syeikh Kiyai Haji Wahab Hasbullah , salah satu pendiri NU dulu sering dituduh oleh Masyumi, 

sebagai : 

*Kiai PKI*


Ketua komite Hejaz yang berhasil menyelamatkan situs Islam dari *rambahan* Wahabi ini diakui sebagai ulama kampiun dunia. 


Konon sistem politik luar negri kita, *bebas aktif* juga ter inspirasi oleh jejak perjuangan beliau berdeplomasi . Dan ber hasil *menaklukan* tanah hejas tahun 1924.


Namun beliau tidak luput dari Aksi brutal dan main tuduh yang dilakukan oleh musuh politiknya waktu itu; *Masyumi*.


Bukankah Orpol ini sudah bubar atau dibubarkan oleh  Pemerinrah.  ...?!


Iya bebar....

sudah dibubarkan oleh Bung Karno. Tetapi kini sudah beranak Pinak bercicit. Menjadi HTI atau PKI arab. FPI dan salafi serta Wahabi yang bermain di ranah negara sebagai PKS.


Kelompok Masyumi ini yang menuduh ulama sekaliber KH Wahab Hasbullah sebagai PKI.


Sebagaimana  yang terjadi hari ini, saya ( Nuril Arifin FH)dan adik mantan  jubir Gus Dur, Yaqut Cholil Qoumas  tuduh PKI.

Mas Jokowi, serta mbak Mega dengan PDI nya. Tidak luput dari tuduhan Itu. 

Orang bilang ; 

semua itu hanyalah per ulangan *sejarah pahit* yang pernah dialami oleh kiai dan warga NU dulu.


Harus diingat oleh generasi muda NU dan bangsa ini bahwa;


KH. Wahab Hasbullah, yang merupakan tokoh sentral NU pun, tak luput dari tuduhan sebagai kiai PKI. 


Jg Anya bedanya, Jika dulu yang sering teriak PKI adalah kelompok *Islam kemajon* yang mengklaim diri sebagai Islam modern, tergabung di dalam partai Masyumi.

Atau ...

yang dikenal sebagai Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia, 


Maka ...

sekarang yang rajin menuduh adalah kelompok PKI Arab. Mereka terkenal sebagai produksen bendera PKI. Rajin berdemo anti PKI.

Kerap juga berteriak PKI.

Jangan ka tudak salah DNA dan genetika nya berasal dari keturunan langsung Masyumi ini. Atau ...

Organesasi Politik yang ganjil. Yang minimal kecipratan *darah kotor* Masyumi.


Tentu saja ....

jika mereka tidak mau disebut sebagai kembaran kader  atau anak didiknya tho....?! Hahahaha


Coba di telusur, akan nampak, methode per juangan nya. Sepak terjangnya. Kelicikan nya. 

Bahkan Pola pikirnya yang sama dengan Masyumi.


Tetapi warisan yang paling menonjol adalah ; 

Kebencian singkretis nya terhadap tokoh Proklamator kita Bung Karno atau Ir Soekarno.


Mereka ...

juga tidak pandai me nyembunyi kan ke munafik an nya terhadap NU dan dasar negara.


Mulutnya bilang Aswaja tetapi sesungguh nya sangat anti NU.


Ciri buruk yang paling tidak bisa hilang, alias laten adalah ideologi sesat nya ;

Sering membuat gerpol. Atau gerakan yang mengarah kepada kerusuhan sosial.  

Kerap membuat gonjang-ganjing negara dan pemerintahan yang sedang berkuasa secara sah. 

Menggelontorkan Demo demo . Penggiat ketidak stabilkan bangsa. Sekaligus menjadi agen utama proxy war. 

Dan... dikenal sebagai produsen hoax paling produktif. 


*Masyumi* dan anak  cucu ideologi nya 

Sejak dulu, selalu berambisi ingin mengibarkan Pan Islamisme model Arab Spring. Pendek kata, ingin menegakkan negara khilafah.


Bentuk formalisasi Islam dalam bernegara ini melampui syahwat Politik bernegara. 

Bukan sebagai Darus salam ,tetapi Darul Islam di Indonesia. 


Kini kita lihat ...

muncul nya organisasi atau gerakan politik yang cenderung kasar. Menggunakan cara kekerasan dan  radikal.


Organ penerus Masyumi ini, kaya dengan Jargon dan simbol agama yang di manipulasi sebagai sarana pemuas syahwat kekuasaan. 


Dan ..

Yang sering kita lihat belakangan ini , mereka menunggangi situasi Ideologi, Politik Sosial budaya dan Hankam. Atau lebih dikenal dengan istilah ;

Ipolek Sosbud Hankam. Menggunakan semua momen untuk menggulirkan agenda *khianat*nya kepada Bangsa dan Negara.


Mereka alergi . 

Dan sesungguhnya sedikit bodoh. Sehingga tidak mampu menyem-bunyikan kebencian ter hadap dasar Negara ;


*Pancasila dan UUD 45*.


Mereka akan selalu dan selalu melakukan ber bagai model kamuflase. Tetapi bodo nya ; 

Buntut nya selalu mendengungkan khilafah. 

Atau Negara Khilafah Republik Indonesia. Sehingga mudah ter endus bukan.

Hahahaha


Betapa ....

bencinya Masyumi itu kepada Kiyai Wahab Hasbullah. Kelompok yang mengklaim diri  modernis ( sekarang kelompok hijrah) ini menuduh kiai Wahab ;

Gila jabatan. bahkan tega menuding : 


*Jika tempurung kepala Kyai Wahab dibuka, maka akan ada gambar Palu Aritnya*


Astaghfirullah.... 

Sejak zaman Ibnu Mulzam kelompok ini khawarij modern, yang *bertiwikrama* menjadi radikalis ini, demikian semena mena. Mereka menggunakan saluran media apa saja, untuk menyerang lawan ideoligi khilafah yang di usungnya. 

Caranya pun demikian ngawur bahkan sadis. Cara Jahiliah. Penuh dengan narasi fitnah dan hoax saja. 

Terutama ...

perlakuan nya terhadap para kiyai NU. 


Kebencian turun tumurun yang di wariskan kepada Masyumi ini, di tujukan pada NU dan pewaris Bung Karno.


Mengapa ?!...

Ya karena dulu NU lah yang paling berani di depan menghadang agenda makar. 

Dan dinilai terlalu akomodatif dengan oenerintahan Bung Karno, nggembosi Masyumi.


Gara gara NU keluar dari Masyumi. *Mufaraqah*. Alias memisahkan diri dari Masyumi jadi seperti balon kehilangan gas nya... Hahaha.... 


NU...yang merupakan Ormas fusi paling besar pendukungnya ini sudah terlalu lama bersabar. Terlalu lama, dimanfaat kan.

Terlalu lama, di sedot darahnya . Tetapi tidak di hargai,malah hanya di jadikan *keset* belaka.


Maka dalam muktamar di Yogyakarta, NU memutus kan diri keluar dari Masyumi . Tidak mau lagi dikibuli dan di jadikan sarana *tambal butuh* oleh kaum pengasong agama. 


NU dibawah kepemimpinan Rais Aam KH. Wahab Hasbullah keluar dari Masyumi pada 1952 .

 

Masyumi tidak menghargai persahabatan dan pertemanan politik. 

Orpol ini abai terhadap  peran ulama dan para kiyai Pesantren.


Sebagaimana di fahami garis keras politik Masyumi adalah  partai yang terilhami gerakan revolusi  berwajah Islam ala Wahabi. Sehingga tidak mungkin  meng akomodasi para kiyai Pesantren yang rata rata loyal kepada pemerintah yang Syah. 

Pesantren yang berbasis Islam tradisi dan tasawuf ini menganggap bughot atau makar adalah haram.


 Selama ini NU ditubuh Masyumi hanya sebagai *gebep genep*.

Di dulang suara massa  politik nya. Tetapi tidak memperoleh share kekuasaan yang adil.


Meski  Masyumi selalu menang di hampir di setiap Pemilu. Tetapi fusi itu tidak menghasil kan apa apa bagi kader politisi NU.


Coba perhatikan ;

Kaum radikal Neo-Masyumi, yakni.... HTI alias PKI Arab, sak kambrat nya ;


Salafi, 

Wahabi , 

maupun FPI dan radikalis lainnya  hari ini tidak berubah. 

Bahkan sama persis dengan  kakek moyang nya. Bukan ?!


Mereka....

Selalu anti Pemerintah yang sah.

Selalu ber bahaya kebangkitan PKI. dan

Menganggap Pancasila adalah Thogut. 

Maka .....

wajib diganti ideologi negara itu dengan topeng Agama. Yang bernama khilafah. Membedakan kholifah, Khilafah dan jadilah aja nggak ngerti.


Lagian di belahan negara mana yang sudah mempraktekan sistem ini. 

Wong negara dikawasan spring Arab sendiri,tidak ada yang mempraktekan nya. 


Ciri lain khawarij gaya baru ini adalah sebagai produsen  sampah hoax  dan fitnah. 


Jika dulu mereka memberontak pada Soekarno, sekarang  mau memberontak  Jokowi. 


Dengan dukungan negara asing. Konon Amerika Serikat , Masyumi banyak bikin onar.


Pola ini dulu di pakai , Abu Su'ud penguasa Saudi Arabia dalam mengkianati Turkiy Ottoman. Meskipun mengaku Islam Saudi Arabia justru memihak Perancis dan Inggris yang Kristen, untuk menghancurkan Turkiy. Aneh bukan ?


Maka jangan heran jika anak cucunya sekarang selalu terlibat  pemberontakan PRII (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia)...

Dan kelompok lain. 


Finaly  Masyumi dibubarkan Bung Karno. 


Tetapi Ideologi memberontak sebagaimana ciri khas kaum radikalis saat ini tidak bisa bubar. Ideologi itu akan   diwariskan oleh pendahulunya ke anak cucu. 


Saya pernah ber ceramah di BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teror) bahwa ;

Tidak perlu ada departemen de Radikalisasi.


Karena....

Yang namanya  ideologi itu tidak bisa mati. Apalagi di ganti.


Maka....

Sesungguhnya bukanlah sebuah keanehan. Jika dulu Presiden Ir. Soekarno membubarkan Masyumi. 

Dan kemarin dulu rezim Jokowi membubarkan HTI. 


Ini semua hanya pernik sejarah yang terulang. Dan akan s lalu laten.  

Jika Masyumi membenci NU.

PKI membenci NU maka jika sekarang HTI atau PKI Arab juga membenci NU. Bukan ?! 


Jika dulu sang moyang ;

Masyumi suka teriak PKI bahkan menuduh kiai NU sebagai kiai PKI maka jika sekarang  HTI juga hobi teriak PKI. Dan menuding kiyai NU PKI itu bukan kesamaan yang istimewa bukan ?!

Jadi....

Jangan heran, jika anak muda Masyumi terus-menerus teriak awas kebangkitan dan bahaya PKI.

Mereka mengusung bendera PKI dimana mana.

Mencetak sendiri, Mensablon sendiri 

dan membakar sendiri. 


Siapa saja yang tidak sejalan dengan agenda  syariah , dan khilafah nya akan diteriaki PKI. 


Jadi merekalah sesungguhnya PKI nya sendiri.

Atau sekurangnya PKI gaya baru. Ingat PKI itu keluar dari rahim Organesasi Islam . *Namanya Syarikat Islam. SI* 


Jadi ....

PKI bisa memiliki dua wajah; *Wajah Cina dan Soviet. Juga bisa berwajah Arab*.


PKI Arab ini konon singkatan nya Partai Khilafah Indonesia...... Hahahaha


17082020

Posting Komentar

0 Komentar