" Gus Dur Cium Tangan dan Ngobrol dengan Sunan Ampel, Kesaksian Prof Dr KH Imam Ghazali Said "
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dikenal memilki banyak keistimewaan. Selain hafal ribuan nomor telepon, juga bisa mencerna pembicara seminar, meski Presiden RI ke-4 itu dalam kondisi tidur.
Namun yang paling tak masuk akal ketika Gus Dur ngobrol dan mencium tangan Sunan Ampel Raden Rahmat.
Itu terjadi saat Gus Dur ziarah ke makam Sunan Ampel di Surabaya dan disaksikan langsung Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A., yang kini dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Sunan Ampel Surabaya (UINSA).
Menurut Kiai Imam Ghazali Said, saat ziarah itu Gus Dur masuk ke makam Sunan Ampel. “Di makam Sunan Ampel itu kan ada pagarnya,” tutur Kiai Imam Ghazali Said.
Tak semua orang bisa masuk ke dalam pagar itu. Karena pagar itu ada pintunya yang selalu dikunci. “Kuncinya dipegang Kiai Nawawi,” kata Kiai Imam Ghazali Said lagi.
Jadi hanya orang-orang penting yang bisa masuk ke makam Sunan Ampel. Peziarah umum ada tempatnya sendiri, di luar pagar.
Karena itu Kiai Imam Ghazali Said sendiri tak bisa masuk. Tapi ia bisa melihat Gus Dur dengan jelas. Saat itulah Kiai Imam Ghazali Said menyaksikan keanehan.
“Saya lihat dari jauh Gus Dur kayak mencium tangan orang, tapi saya tak lihat siapa orangnya. Lalu berbincang-bincang, duduk. Lama sekitar satu jam.
Jadi kayak tidak ziarah, tapi omong-omongan. Pertanyaan saya, itu siapa kok ada orang ziarah kubur (tapi) kok kayak berbincang-bincang di ruang tamu,” tutur Kiai Imam Ghazali Said .
Setelah selesai ziarah, Gus Dur dan Kiai Imam Ghazali Said naik mobil melewati Jalan Raya Darmo Surabaya.
Di dalam mobil itulah Gus Dur bercerita bahwa ia telah berbincang dengan Sunan Ampel. “Gus Dur memanggil Mbah Sunan,” tutur Kiai Imam Ghazali Said.
Uniknya, Gus Dur langsung bisa menebak, kalau Kiai Imam Ghazali Said tak percaya. “Ustadz Meduro iki kiro-kiro gak percoyo (Ustadz Madura ini kira-kira tidak percaya),” kata Gus Dur kepada Kiai Imam Ghazali Said. “Saya tertawa,” kata Kiai Imam Ghazali Said yang asli Sampang Madura.
Kiai Imam Ghazali Said memang tak percaya, namun ia tak berani mengungkapkan kepada Gus Dur.
Gus Dur kemudian menjelaskan bahwa manusia bisa berkomunikasi dengan ruh itu ada dalilnya.
Menurut Gus Dur, manusia - dalam hubungannya dengan Allah - terdiri dari berbagai tingkat. Tingkat yang paling tinggi adalah the star (bintang).
“Kalau sudah tingkat the star, manusia bisa berkomunikasi dengan ruh dan bisa berkomunikasi dengan malaikat,” kata Gus Dur kepada Kiai Imam Ghazali Said.
Gus Dur menyadari bahwa Kiai Imam Ghazali Said belum mencapai tingkat seperti itu. “Tapi kata Gus Dur, pada masanya sampean akan mengalami seperti itu,” kata Gus Dur kepada Kiai Imam Ghazali Said.
Ternyata setelah Gus Dur wafat, Kiai Imam Ghazali Said baru menyadari bahwa apa yang disampaikan Gus Dur mulai tergambarkan...
Al Fatihah 🙏🙏
0 Komentar