Ketidakadilan yang Disengaja

Ada pihak yang membandingkan kondisi jalan di jateng jatim dan di jabar. Mereka bilang di jateng jatim jauh lebih baik.

Nah berikut ini kita jelaskan kenapa hal itu terjadi.

Harap baca sampai tuntas biar tuntas juga ngertinya.

Jln di jateng jatim bagus krn keberpihakan pusat kesana lebih besar ketimbang ke jabar.

Contohkecil...pembangunan jalan lintas selatan (jls). Jls di jabar dibiayai pemprov, sementara jls di jateng, diy dan jatim dibiayai pusat.

Contoh lain jumlah dana desa...dana desa ke jateng dan juga ke jatim masing2 lebih besar sekira 2.4 triliun pertahunnya di banding ke jabar krn jumlah desa di jabar lebih sedikit selisihnya sekira 2400an desa dibandingkan di jateng maupun jatim. 

Belum lagi jumlah kabupaten. Di jabar hanya ada 27, jateng 35, jatim 38. Jelaslah jabar tertinggal dlm sgl bidang. Blm lagi jumlah perguruan tinggi negeri yg di jateng maupun jatim lebih banyak. Di Jabar baru ditambah di tahun 2015an. Dll ketimpangan perhatian pusat ke jabar yang terlalu banyak untuk kita urai disini. Jumlah pengangkatan PNS TNI POLISI, BUMN misalnya, dll.

Coba bayangkan, setiap musim mudik selama puluhan tahun yg selalu macet itu di jabar. Dulu di cikampek jomin, palimanan cirebon, padalarang, puncak, cileunyi, nagrek, gentong ciawi dst. 

Di jateng jatim aman2 saja. Relatif lancar krn disana dibangun banyak jalan dan lintas kota yg banyak. (Jarak antar kabupaten kota dekat sehingga jaringan jalan juga relatif lebih tersedia).

Di jabar butuh puluhan tahun utk diatasi negara.

Tapi beda ketika sekali saja ada kemacetan parah di brebes jateng, langsung tahun itu juga diatasi pemerintah pusat, lebaran thn depannya langsung lancar.

Contoh lain banyak. Banyak sekali. Dana pembangunan, dll.

Nah itulah ketidak adilan pemerintah pusat selama ini. Sehingga orang jabar tentu saja terbelakang lahir batin.

Oleh karena itu ketidak adilan FISKAL, dll tsb harus segera di hentikan.

Jabar minta tambah jumlah kabupaten saja blm di acc pemerintah pusat. Banyak sekali nu ngahileudanna. Dan juga membodohi banyak kalangan orang jabar sendiri supaya jabar tetap terbelakang. 

Jabar minta bangunkan jalan lintas tengah selatan yg hanya 4 triliunan (bandingkan dgn kerugian tahunan dana desa yg 2.4 T tadi) juga blm diakomodasi pusat. 

Bahkan ketika provinsi lain sdh puluhan tahun punya dermaga pelabuhan laut dan udara yg bertaraf internasional...di jabar baru dibangunkan sekarang-sekarang ini. 

Bandara pun awalnya dibangun/didanai pemprov...setelah mau selesai, barulah pusat ambil alih sehingga bandara itu segalanya bisa diatur pemerintah pusat....(bantu tapi licik). Disisi lain, disaat yg sama pemerintah pusat juga membangun bandara baru di yogya dan solo...pdhl di 2 tempat itu sdh lama punya bandara internasional.

Itu semua ketidak adilan yg nyata yang dialami provinsi bernama Jawa Barat ini.

Maka kedepan kita butuh presiden yg lebih adil lagi. Yang lebih adil dari pakde Jokowi. Jika 2024 presidennya dari jateng dan jatim lagi....pastilah Jabar akan lebih dianak tirikan lagi. Seperti dulu-dulu. (Maaf loh ya, itulah faktanya).

Jarang presiden seperti pakde Jokowi. Lebih adil daripada yg dulu-dulu. 

Saat ini kita lihat, hanya kang Emil kandidat capres yang dikenal cukup adil. Semua wilayah jabar seoptimal mungkin dibangun/diperhatikan kang Emil...dari Bogor, Depok, Bekasi, Cirebon, dll.

Itulah beliau RK salah satu pemimpin masa depan bagi kemajuan/kebaikan bangsa Indonesia ini. Yang sama jago kerja seperti pak Jokowi dst.

Pemimpin yg tdk adil, tdk akan mampu membawa indonesia sejahtera krn tdk akan berkah.

Demikian sedikit pencerahannya. Semoga ibu/bpk, teman semua, bisa jujur hatinya, baik mulia jiwanya dan terbuka nuraninya. Aamiin

Kita butuh Indonesia lebih maju, berkah dan sejahtera. Aamiin.


#RK MAHI

Mahir-Modern
Amanah-Agamis
Humanis 
Intelek, Independen dan Inovatif.


#RKR1 2024-2034

Posting Komentar

0 Komentar