Jangan Jadi Korban Media Sosial

Janganlah kita menjadi korban media sosial...jadilah kita orang cerdas yang bisa menganalisa segala kejadian/berita dengan proporsional. Media dan berita itu ditulis oleh manusia...dan manusia itu berbeda-beda niat dan tujuannya.

Sebenarnya pada dasarnya kita bisa melihat kecenderungan dan membaca apa tujuan mereka, menilai pretensinya...dan apakah mereka berkata jujur sportif dan bukan pesanan atau sebaliknya. (Informasi itu hendaknya punya isi yang ilmiah faktual dan juga bermoral)

Tapi sayang tak semua orang bisa membaca informasi dengan sampai kepada hal-hal (yang tersembunyi) atau apa misi utamanya, dll walaupun seringkali puzzelnya ada. Indikasinya ada.

Banyak orang kemudian termakan isue dan berita-berita pesanan yang bersifat tendensius dan sejenisnya. Yang bahkan berisi fitnah dan tuduhan-tuduhan atau prasangka-prasangka.

So...... keep do the best think on your life...!.

Kita butuh pondasi ilmu yang kuat atau memadai agar kita bisa menilai dan kemudian bersikap secara benar. Bisa menilai atas dasar referensi dari ilmu pengetahuan dan wawasan. Sehingga kita tidak asal membuat kesimpulan dan keputusan.


Bandung, 28 September 2016



Btp bodoh orang yang nyinyir kpd anshor/banser ketika jaga gereja. Mereka bilang NU cabang Kristen lah.
#itu ttg nyawa coy..!

Bandung, 28 September 2016


Seperti kata kang Emil di tahun 2021

Good data good decision
Bad data bad decision
No data no decision

#NKRI kita semua, bukan NKRI anda saja, bukan NKRI dia saja.

#NKRI
#Jokowi
#RidwanKamil
#RumahKita1ndonesia
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara
#Logis

RK
Reputasi
Kapabel dan kredibel

Mahi
Mahir serta modern
Agamis tur amanah
Humanis sedikit humoris
Intelek, ilmiah dan ber-integritas.

RKmahi

Tuhan tahu Indonesia butuh presiden terbaikInsyaAllah taqdir kuat RK presiden tahun 202420292034. Aamiin.

Indonesia kitaKita Indonesia.


Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.

Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.

"Knowledge is power, but character is more". Ridwan Kamil


Posting Komentar

0 Komentar