Masih suka banyak sutad yang pidatonya itu seputar bid'ah saja gak pernah selesai. Bahkan hampir setiap khutbah jum'at selalu diulang-ulang. Hal itu membelenggu mereka, membatasi ilmu mereka, sehingga seharusnya sudah membahas banyak hal, seumur hidup hanya disitu-situ saja. Orang sudah jadi waliyullah mereka tetap menjadi pembenci para wali.
Hal terbaik adalah instrospeksi, mengaji diri. Apakah diri sudah benar atau masih salah dan bodoh.
Kalau sudah benar pastilah punya predikat waliyullaah atau mendekati itu.
Nah pertanyaannya, kamu dan juga guru kamu sudah jadi waliyullah atau mendekati atau belum...?!?.
Guru adalah digugu dan ditiru. Jika yang digugu ditirunya itu bukan waliyullaah ya apalagi muridnya, pasti jauh dari tarap kewalian.
Nabi bersabda,
"Jika kalian ingin selamat maka ikutilah jumhur umatku".
Jumhur umat Nabi memahami bid'ah itu terbagi dua, yaitu bid'ah hasanah dan bid'ah sayyiah.
Itu adalah sabda Nabi dan sabda Nabi tersebut jangan berani diingkari.
Jika seumur hidup tak pernah bisa paham makna bid'ah ini, gimana mau paham tentang jutaan atau triliunan ilmu lainnya. Kamu hanya berkutat disitu, sudah merasa paling benar, yang lain ahli neraka, dst.
Kamu jadi ketinggalan kereta.
Kamu jadi ibarat kodok dalam tempurung.
Yang lain sudah menuju tingkat waliyullaah, kamu masih saja ditingkat wali murid atau wali nikah.
Kalau kamu benar, kamu pasti dekat kepada Allah. Jika kamu dekat kepada Allah dan Allah dekat ke kamu, pasti kamu sudah jadi waliyullaah atau mendekati itu.
Lihat guru kita. Apakah mereka punya predikat waliyullaah atau tidak...? Kalau tidak apalagi kamu.
Sekian dari pusat.
Wallahu a'laam bishowaab.
Bandung, 21 Juni 2023
0 Komentar