Daya Beli Rendah Akibat Corona

Daya beli masyarakat sepertinya telah menurun saat ini. Perusahaan banyak yang gulung tikar.

Saat idul adha seperti sekarang ini misalnya, jumlah orang yang berkurban terasa sepi.

Pemerintah pusat hendaknya segera bertindak. Program penguatan ekonomi rakyat perlu diutamakan. Perlu campur tangan pemerintah dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan agar supply and demand terkelola, mengurangi fluktuasi harga yang menyusahkan rakyat banyak, harga-harga bumbu masakan, dan bahan masakan naik.

Indonesia butuh kepemimpinan progresif, yang bisa memenej Indonesia seperti sebuah rumah besar perekonomian. Ekonomi mikro dan makro harus diutamakan. Pertumbuhan ekonomi juga memang perlu.

Bonus demografi harusnya bisa menguntungkan jika daya beli masyarakatnya tinggi. Ekonomi riil harus menjadi fokus utama saat ini, jangan menunggu keruksakan perekonomian yang lebih parah terjadi. Harus diantisipasi dan diatasi dengan cara yang cepat dan tepat.

Ada banyak ahli ekonomi, pertanian, peternakan, industri dst yang bisa dikumpulkan untuk membahas hal tersebut.

Inilah yang kita harapkan terjadi saat ini. Dan yang kita yakini bisa terjadi jika nanti di 2024 kang Emil terpilih jadi presidennya.

Pola kerja kang Emil yang metodis solutif sangat tepat untuk memimpin negara kita.

Indonesia perlu pemimpin yang modern, yang tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi problema di tengah masyarakat, memimpin seperti seorang leader dengan kapasitas manajerial, innovator unggul, kaya gagasan, punya niat dan reputasi membangun, keberpihakan kepada semua golongan, adil dan tidak memiliki kepentingan pribadi atau golongan.

Belajar dari RRC, belajar dari Jepang, Korea, Eropa, dll. Demi perbaikan ekonomi bangsa ini. Aamiin.

#rekanRK
#mengKamilkan1ndonesia
#duluRKabeh

Bersatu kita teguh, bercerai kawin lagi.

Bandung, 11 Juli 2022



Posting Komentar

0 Komentar