Ehm. Ikhtilaaful ummati rohmatun HR. Baihaki
Diperkuat oleh hadist lain...
Ikhtilaafu ashaabi lakum rahmatun. Hadist dari Imam Ibnu Abbas.
Ya itu hadist do'if. Do'if dari sanadnya bukan berarti bukan hadist. Tapi tingkatan haditsnya lemah.
Sesuatu yang lemah belum tentu salah.
Beda dengan status hadist maudlu atau palsu maka ia bukan hadist.
Kalau isi hadist doif tersebut tidak mungkar maka ia bisa dijadikan dalil.
Ngomong-ngomong. Pembuatan tingkatan hadist adalah bid'ah hasanah loh.
Di Zaman Nabi semua hadist adalah soheh. Yang membeda-bedakan nya jadi soheh, hasan, do'if itu adalah ulama hadist loh.
Jangan pakai status hadist apapun (soheh, hasan, marfu', do'if, masyhur, dll) karena semua itu "buatan ulama" yang nyusun rawinya, dll nya ya. Carilah hadist yang langsung dari Nabi ke kamu.
Tapi...ehm. sampai botak pun tak akan ada hadist Nabi yang langsung dari Nabi seperti itu. Termasuk hadist Marfu', status marfu' itu diketahuinya dari para ulama, tdk langsung dari Nabi ke umat.
Semua hadist pasti dibuatkan status soheh atau tidaknya yaitu lewat para ulama hadist. Dan itu adalah bid'ah loh. Tapi bid'ah yang baik. Bid'ah hasanah.
Wallaahu a'lam bisshowaab.
Bandung, 9 Juli 2023


0 Komentar