Gini saja mang. Yuk kita cermati secara teliti dan lebih hati2.
Semua daerah punya gubernur.
Semua daerah sama banyak jalan yang ruksak
Semua daerah juga sama terserang corona dari 2020-2022.
Itu sama, semua daerah masalahnya hampir sama. Soal jalan terutama. Jalan ruksak itu akibat dananya diminta oleh presiden untuk bansos, pengobatan pasien corona, dll. Anggarannya terinterupsi corona.
Bedanya adalah
1. Provinsi lain tak bisa bangun alun-alun di tiap kabupaten.
2. Provinsi lain tak bisa membangun beberapa masjid yang indah, yang keindahannya menyaingi candi, dll. Orang bangga bisa wisata ke candi, maka harus bangga juga kini orang banyak ziarah ke masjid yang iconic semacam masjid Al Jabar di Bandung, dll.
3. Provinsi lain tak bisa tata banyak kawasan wisata (diluar program pusat). Jabar menata potensi wisata itu untuk menggairahkan ekonomi daerah. Coba main ke sayang heulang, main ke waduk darma, main ke jatigede, main ke palabuhan ratu, main ke situ ciburuy, main ke situ gede bogor, main ke situ gede tasik, main ke situ panjalu, main ke curug malela, main ke ciletuh, main ke situ rawakalong depok, main ke situ bagendit, main ke pangandaran, dll.
Coba main sekarang kesana dan bandingkan dengan dulu waktu semua itu dibiarkan kumuh tak terurus.
Potensi wisata adalah potensi ekonomi. Multiflier effect ecconomy dari dunia wisata itu besar karena bisa menghidupi banyak kegiatan ekonomi...al. pejual makanan lebih bergairah, penjual barang kerajinan bisa berkembang, pemilik penginapan bisa lebih bergairah lagi, petani penjual bahan makanan juga makin laku karena setiap ada wisatawan maka mereka butuh bahan makanan dst.
Pilih mana...?!
1. Gubernur Jabar terbaik urus pandemi. Korban meninggal di Jateng 3x lipat proporsi dibanding di Jabar
Korban meninggal di DKI 5x lipat proporsi dibanding di Jabar. Peluang selamat di Jabar 3x lipatnya Jateng dan 5x lipatnya DKI. Bagus mana...?!?
Gak usah banyak protes bangun ini itu tanpa memahami lebih jauh untung ruginya suatu pembangunan.
Bangun alun2 lebih baik dibanding tidak bangun apa2. Soal jalan semua daerah juga sama banyak jalan ruksak selama ada pandemi.
Dgn alun2 yang layak nan indah maka itu akan mendatangkan orang wisata kesana sehingga bisa menggairahkan para pedagang kecil dst, menggairahkan ekonomi rakyat setempat, dst. Tak heran ketika pasca pandemi, provinsi Jabar juara (juara itu artinya terbaik) dalam recovery economy pasca pandemi...kebangkitan ekonomi di Jabar itu terbaik se Indonesia. Terbaik artinya gubernurnya lebih lihai/tepat langkahnya dalam membuat pilihan2 kebijakan pembangunan. Terbaik artinya lebih cerdas lebih terprogram, lebih terencana, lebih terukur. Terbaik artinya tak ada yang lebih baik dari yang terbaik. Terbaik artinya patut dicontoh.
Patut dicontoh artinya tak layak di bully kecuali oleh orang bodoh yang gak ngerti atau karena dengki sebab beda pilihan politik dst.
Kalau mau jujur. Kalau mau analisa lebih cermat. Maka...provinsi yang walaupun dalam masa sulit akibat ada wabah sedunia tapi bisa membangun banyak fasilitas publik, membangun sarana ekonomi, pasar2 sehat diberbagai daerah (lebih dari 25 pasar sehat dibangun dalam 4 tahun ini). Menanam 60 juta pohon sebagai upaya reboisasi, membersihkan citarum yang tadinya dikenal sungai terkotor didunia.
Lewat pentahelix, lewat kolaborasi sinergitas dan program yang terarah semua itu dibangun walaupun perekonomian dunia sedang lesu. Itu hebat harusnya kalau menurut orang yang bisa sedikit berupaya dan mau untuk jujur.
Bagus mana Jabar juara umum PON diluar kandang. Dibanding yang juara 3 atau juara 6...?!?
Bagus mana, Jabar bisa menyelesaikan masjid yang ramai dikunjungi dengan daerah yang membangun masjidpun tak mampu.
Bagus mana...?!?
Jabar juara reformasi birokrasi..pengangkatan pejabat secara objektif menggunakan artificial intelligence...sehingga tak ada itu istilah KKN, mencegah 3d (deukeut dulur duit) mencegah unsur like and dislike pimpinan, tapi murni karena penilaian kinerja mereka yang diukur secara sistematis, metodis. Tak ada itu lelang jabatan yang memungkinkan pigur jonk.
Akibatnya apa...?!?
Jabar jadi percontohan nasional. Lebih dari 500 daerah mencontoh Jabar.
Akibatnya apa...!??
Jabar juara meritokrasi MSDM, mengalahkan semua provinsi dan mengalahkan semua lembaga tinggi negara dan semua kementerian yang ada.
Juara umum loh ya. Satu2nya provinsi, pemerintahan yang bisa juara umum MSDM.
Hebat doong...memang hebat kok. Hanya karena tak tahu, atau dengki saja orang tak bisa melihat prestasi2 tersebut.
500 penghargaan dari WHO, PBB, dll diterima kang Emil. Ini anak negeri sendiri tak mau menghargai pemimpinnya. Beliau diundang di PBB, diundang di G20, diundang di Eropa, di Timur Tengah dll.
Yang nyinyir diundang di kecamatanpun belum tentu...apa prestasinya...?!
Atau gubernur lain, ada gak yang diundang G20, diundang PBB...?!?.
Jarang loh pemimpin daerah yang bisa dihargai di tingkat global.
Bandung, 23 Mei 2023
0 Komentar