Ridwan Kamil untuk Indonesia Juara.
(Bagain ke-1)
Rekam jejak perjalanan seorang Ridwan Kamil, sejak 2013 saat terjun di pilwalkot Bandung, hingga 2018 saat pilgub dan kini 2023 menjelang pilpres dan pilgub 2024.
Maju menjadi bakal calon walikota Bandung tanpa memiliki partai. Pak Ridwan Kamil muncul tanpa jadi kader partai.
Seolah beliau maju hanya karena perjalanan taqdir saja. Bukan orang partai, tak punya kendaraan politik.
Tapi kalau taqdir yang bicara maka laa haula walaa quwataa illa billaahil 'aliyyil 'adziim.
Kun fayakun. Jadi maka jadilah.
Tu'til mulka man tasyaa, watanjiul mulka min man tasyaa....
Allah lah yang memberikan kekuasaan, Allah lah yang mempergilirkan kekuasaan dst.
Bersama Grrindra dan PKS kang Emil menang telak di kota Bandung. Melawan 7 calon lain kang Emil unggul satu putaran dengan 40 persen suara saat itu.
Itulah taqdir. Siapa yang kenal kang Emil. Hanya segelintir saja yang kenal kang Emil saat itu.
Lima tahun memimpin Bandung, sederet kemajuan diperoleh, Bandung yang tadinya gak jelas gak teratur, semrawut dst. Disulap menjadi kota modern. Kota yang lebih manusiawi dst.
Bandung bergeliat. Pembangunan tumbuh, ekonomi tumbuh, wisatawan tumbuh, lapangan kerja tumbuh dst.
Ratusan penghargaan diterima kang Emil. Bukan tentang piagam, tapi adanya penghargaan adalah bukti adanya kemajuan, ada perubahan positif. Bandung yang semula berada di posisi bawah, dikereknya menjadi kota terpopuler saat itu, maju, rapih dan menjadi percontohan nasional.
Banyak daerah lain yang kemudian meniru langkah kang Emil, dalam memajukan daerahnya masing-masing. Dalam banyak hal.
Sukses dalam penyelenggaraan 50 tahun Konferensi Asia Afrika. Membantu Jabar juara umum PON 2016 karena Bandung salah satu tuan rumahnya.
Bandung bergeliat yang tadinya diposisi 200 naik ke posisi 1 Nasional.
Hotel apartemen tumbuh bak jamur dimusim hujan. Pertanda geliat ekonomi yang positif saat itu.
Waktu berlalu, kepemimpinan berganti, muncul pandemi telah merubah kisah manis tersebut.
Tapi jejak rekam kepemimpinan kang Emil di Bandung hingga kini dapat dirasakan.
Bus wisata Bandros misalnya berhasil menjadi percontohan Nasional. Dicontoh oleh gubernur DKI, dicontoh oleh berbagai daerah lain.
Bersambung....
0 Komentar