EDISI GARUT “the PROVINCE” (Pakenjeng Pamulihan)


Curug Sanghyang Taraje...

Berlokasi di kampung Kombongan, curug ini berada di bawah lembah, sehingga untuk sampai kesana kita harus menuruni jalan setapak yang menurun dengan anak tangga yang tentu banyak sekali.

Jalan menuju ke Curug ini adalah dari Garut menuju kecamatan Cikajang.

Dari Cikajang kita belok ke kanan ke arah Bungbulang.

Jarak dari Cikajang ke Kampun Kombongan sekira, 20-30 km. Nanti di kecamatan Pamulihan kita tanya saja mana jalan ke Curug Sanghyang Taraja di desa Pakenjeng. Tentu warga sekitar Pamulihan akan menunjukkan arah ke Kanan lalu turun saja melewati jalan perkampungan, kebun-kebun.

Di kampung Kombongan itulah tempatnya berada. Ini jalan sangat menurun sekali, dan kecil. Pas pulangnya akan menemui jalanan yang menanjak itu. Mobil Avanza dengan 6 penumpang juga gak kuat naek, itu akan butuh keahlian khusus untuk bisa melewatinya.

Makanya disarankan sih naek motor saja atau paling tidak mobil yang lebih kuat dibanding Avanza.


Dan juga hati-hati karena di dekat Curug di kedua sisi jalan adalah jurang yang menganga. Jangan sembrono aja, jangan sambil melamun apalagi sambil ngantuk.



Kampung kombongan ini memang berada diapit oleh dua buah aliran sungai, yaitu sungai yang ada Curug sanghyang Taraje dan lainnya adalah sungai yang disebelah kanan Jalan di bawah lembah sana. Itu volume air sungainya masih cukup besar dan deras.

Kalau saja dibuat terowongan diantara dua sungai tersebut tentulah kita bisa dengan mudah berpindah dari satu sungai ke sungai lainnya. Itu akan sangat menarik bukan...?. 

Sungai yang ada disebelah kanan itu juga sangat bagus dengan pemandangan sawah terasering dan dipercantik dengan pemandangan pepohonan, hutan-hutan dan juga perkampungan kecil di lembah sana.

Untuk mengakses ke perkampungan di lembah sana kita harus menuruni jalan setapak yang juga menurun dan kita akan disajikan oleh pemandangan dari jembatan gantung karya lokal yang sangat eksotis.

Namun hati-hati bagi yang takut ketinggian, karena jembatannya terasa bergoyang-goyang sebab itu hanya terbuat dari bambu saja. Tapi jembatan ini cukup kuat karena di topang oleh kawat seling dengan diameter yang cukup.

Itulah alam disekitar kampung Kombongan, di Curug Sanghyang Taraje.

Penulis memang belum turun ke curug sana, sebab ini adalah tugas pekerjaan saja.

Tentu suatu hari penulis berharap akan bisa mengunjungi lagi ketempat ini.


Tempat yang sangat bagus untuk dikunjungi..
Salam Jelajah...!

Posting Komentar

0 Komentar