PILPRES 2019
Pidatonya sangat bagus. Sangat bergelora. Tetapi itu hanya
kamuplase, isinya enak didengar tetapi hanya sebatas itu.
Pidato hanya untuk menarik simpati masyarakat calon pemilih,
gak peduli itu merupakan pemutar balikan kata-kata, permainan lips service, gak
peduli walaupun isinya mengada-ada dan menipu khalayak. Yang penting mendapat
aplous, selanjutnya terserah gua.
Nah, saudara sekalian. Yang harus menjadi pemikiran kita
adalah, kepentingan bangsa secara keseluruhan. Kedepankan kepentingan bangsa. Memilih
pemimpin adalah berguna untuk membantu kita menjadikan bangsa yang maju, makmur
dan semakin kuat.
Kita lihat posisi Indonesia selama ini atau sebelum,
sekarang dan yang akan datang. Di era sebelum pak Jokowi misalnya,
infrastruktur di Indonesia amat sangat terbelakang jika dibandingkan dengan
negara-negara di Asia Tenggara sekalipun. Terus kemudian di era pak Jokowi,
Infrastruktur Indonesia semakin maju dan bisa bersaing dengan negara-negara
tetangga sehingga Indonesia kedepan akan lebih siap untuk menjadi negara yang
lebih kuat, maju dan makmur.
Tentu saja semua itu ada tahapannya, dari negara yang
terbelakang, menjadi berkembang dan maju itu ada tahapannya. Tahapan pertama
adalah penyediaan SDM dan Infrastruktur yang memadai, tahapan kedua adalah
pemantapan investasi dalam dan luar negeri, tahapan terakhir adalah go, fight
and win.
Posisi Indonesia saat ini berada di tahapan penguatan
infrastruktur dan SDM. Itu akan butuh waktu minimal dua periode (untuk mengejar ketertinggalan dari yang seharusnya). Sehingga ketika
selesai fase ini, kita baru akan bisa merasakan hasilnya secara lebih nyata. Posisi
Indonesia akan kokoh didalam dan kuat diluar. Tetapi jika periode pembangunan
infrastruktur dan SDM ini terhenti di tengah jalan maka akibatnya adalah
Indonesia akan kembali limbung, gak jelas posisinya dan bisa jadi akan membuat
Indonesia kembali ke era terbelakang. Sehingga cita-cita kemajuan bangsa
menjadi semakin jauh dan mundur kembali.
Repelita Indonesia yang sudah dibangun sebagai nawacita
adalah tak boleh terhenti atau terganggu progressnya. Jika progres yang
sekarang on the trek ini terganggu, akan berimbas kepada struktur pembangunan
Indonesia secara keseluruhan yang akan ikut terganggu. Jalan-jalan yang sudah
dimulai pembangunannya bisa jadi terhenti karena programnya berubah. Kereta api
cepat Jakarta Bandung yang akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,
mempercepat mobilitas masyarakat, meningkatkan investasi di kedua kota,
terutama di Bandung dsk tentu akan terancam terhenti jika terjadi perubahan
kebijakan pemerintahan. Dampaknya adalah, percepatan pembangunan yang sekarang
sedang gencar dilakukan pemerintahan pak Jokowi akan kembali hancur ke titik
nol.
Indonesia yang kini sudah diakui dunia internasional, akan
kembali menjadi negeri antah barantah. Itu semua sangat tidak kita harapkan,
sebab kita sudah gak sabar untuk bisa merasakan sebagai negara maju, kuat dan
bermartabat.
Proses perjalanan pembangunan Indonesia yang demikian itu,
tidak boleh terganggu, tidak boleh terhenti, tidak boleh ada shock moment. Yang
akibatnya adalah membuat fase pembangunan Indonesia kembali surut kebelakang. Itu
yang kita tidak inginkan.
Pembangunan infrastruktur sebagai modal dasar bagi kemajuan
suatau bangsa tak boleh terhenti ditengah jalan. Jalan tol, pelabuhan atau
dermaga yang sedang kita bangun, aktifasi rel kereta lama dan pembangunan jalur
baru. Semua itu tidak boleh berhenti.
Fase pembangunan yang demikian itu, tentu tidak serta merta
bisa kita nikmati hasilnya saat ini juga. Itu baru akan kita petik buahnya nanti, setelah
proses itu selesai dan masuk ke tahap berikutnya penguatan investasi dan
penguatan ekonomi yang bisa bersaing ditingkat regional dan internasional.
Gak bisa kita maju tanpa menyelesaikan tahapan tersebut, gak
bisa ujug-ujug menjadi negara makmur tanpa ada tahapan yang demikian itu. Adalah
pembodohan massal jika orang mengatakan kita mau begini, kita akan begini
tetapi melupakan prosesnya, tetapi meniadakan tahapan-tahapannya, atau strateginya.
Dari mana kita akan menjadi maju, sementara kita tidak mau menyediakan infrastruktur
yang memadai...?. Bagaimana bisa Indonesia mendapat penghasilan yang tinggi
tetapi kita tidak menyiapkan sarana prasarana untuk dunia usaha dan pembangunannya...?.
Tanpa itu semua adalah hal yang mustahil.
Jika kita sebagai satu bangsa Indonesia menghendaki menjadi
bangsa yang besar dan maju, maka terlebih dahulu kita harus tetapkan cara-cara
untuk bisa mencapainya. Setelah semua itu dapat ditentukan, maka kemudian ikuti
fase-fase nya. Jangan loncat sana loncat
sini.
Oleh karena itu, kita sebagai anak bangsa atau sebagai
masyarakat haruslah berupaya sebisa mungkin untuk bisa memahami adanya proses
tersebut. Seperti seorang anak, dia berproses untuk bisa menjadi seorang
dewasa. Gak bisa ujug-ujug jadi besar dan kuat.
Mari kita lanjutkan proses yang sedang kita jalani saat ini, jangan di stop apalagi buat program baru.
#2019 tidak untuk ganti Visi.
#2019 lanjutkan pembangunan
#2019 tetap Jokowi
Demikian saja ulasan kali ini.
Wassalam
Bandung, 17 Januari 2019
0 Komentar