Selamat jalan pak Habibie

Hari ini, kita kehilangan lagi anak bangsa yang terbaik.

Bangsa Indonesia kembali berkabung. Bangsa Indonesia kembali kehilangan pasak-pasak terbaiknya...mereka itu bagaikan bintang gemintang yang menyinari alam Indonesia.

Cahayanya gemerlapan memberi segala kebaikan buat bangsanya...para guru bangsa, para senior, para orang tua, para teladan negeri ini.

Kehilangan tokoh-tokoh hebat itu seperti kita kehilangan sesuatu di negeri ini. Jasa mereka sungguh besar bagi kampung Indonesia.

Jasa mereka begitu jelas bagi persatuan bangsa ini. Merekalah pejuang, merekalah panutan dan yang dipertuakan.

Sepertinya akan semakin sulit kita menemukan tokoh-tokoh arif nan bijaksana seperti mereka....
Bapak Gusdur
Bapak KH. Zaenudin MZ
Bapak Maemun Zubair
dan kini Bapak Prof. Dr. Ing BJ Habibie

.........................................................................
..............................................................................................
...................................................................................................

Pesona Indonesia

Namun demikian....seiring do'a yang lemah ini, seiring harapan yang mengecil ini...seiring cemas dan seiring kehilangan.

kita selalu berharap akan muncul lagi para tokoh hebat yang bisa mempersatukan bangsa...mengharumkan negeri.....mendo'akan kebaikan bagi kita semuanya.


Jangan sampai yang tersisa kemudian adalah tinggal cucuk-cucuk yang menusuk daging diantara tulang belulang...

Kalau jodoh dikatakan sebagai tulang rusuk,
maka para mantan itu adalah tulang belulang....kah..??

Tidak, ini seriusan....
bangsa kita, bangsa Indonesia...adalah bangsa yang luar biasa....
coba cari satu bangsa selain Indonesia yang memiliki 17.000 pulau...
memiliki 707 bahasa daerah, dst

Itu adalah satu keistimewaan yang tidak dimiliki Malaysia, Singapura dan negara-negara lainnya.
Potensi bangsa ini sangatlah besar.......
Tinggal mari kita berkolaborasi saling topang, saling bantu, saling jaga, dan saling mencintai.

SILIH ASAH, SILIH ASIH, SILIH ASUH....

Kehilangan para tokoh bangsa ini, sungguh menyedihkan kita.
karena peran mereka bagi negeri ini tak mudah untuk dilupakan...
sulit untuk mencari penggantinya....hampir mustahil menemukannya lagi...

ini adalah tantangan bagi generasi selanjutnya...untuk bisa meneruskan cita-cita para pejuang terdahulu dari bangsa ini......

tapi...patah tumbuhkembali
esa hilang dua terbilang
hilang satu tumbuh seribu...

Majulah terus negeriku...
majulah terus para pejuang bangsaku
Indonesia harus tetap OPTIMIS
Indonesia harus menumbuhkan seribu Habibie lagi
Seribu Gus Dur lagi dan
Seribu da'i hebat semisal pak Kyai Zaenudin MZ

Tumbuhlah dari setiap kampung-kampung itu bunga yang harum wangi
Silih Wangi keun....
Ulah silih deudeutkeun....Jangan saling sikut...

Indonesia adalah kita
Kita adalah Indonesia

Merdeka...!! (sambil bayangkan film perjuangan kemerdekaan 1945-1949)

Sumpah kita, sumpah pemuda 1928
Kami, Putra Putri Indonesia
mengaku sebagai satu bangsa Indonesia
Satu bahasa Indonesia dan
Satu Tanah Air Indonesia

Kita berbeda bukan kehendak kita
Kita berbeda karena kita kaya
Kita berbeda karena kita luar biasa

Persatuan Bangsa ini adalah anugrah terbesar yang pernah ada di bumi pertiwi
Indonesia....dengan segala latar dan cerita dibelakangnya

Kita akan menggemparkan dunia
Kita akan mempersatukan dan meneduhkan bumi ini....
sebagai satu entitas umat manusia yang lebih bersahabat...ramah dan tamah


Cek : Detiknews. (Sabtu 30 Maret 2019, 23:39 WIB)
BPS pernah memaparkan data soal jumlah suku di Indonesia. Dikutip dari situs BPS, berdasarkan sensus penduduk pada 2010, ada 1.331 suku di Indonesia.

Sementara itu, dikutip dari situs Kemendikbud, Badan Bahasa Kemendikbud telah memetakan dan memverifikasi 652 bahasa daerah di Indonesia. Jumlah tersebut tidak termasuk dialek dan subdialek.


Summer Institute of Linguistics menyebut jumlah bahasa di Indonesia sebanyak 719 bahasa daerah dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Sementara itu, UNESCO baru mencatatkan 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan status vitalitas atau daya hidup bahasa.








Posting Komentar

0 Komentar