Warna Merah Putih dikaitkan rasul tentang belahan Bumi Barat dan Timur.




Bendera Rasulullah SAW berwarna MERAH PUTIH

Kalam Syaikhona
Habib Taufiqurrohman Abildanwa bin Ahmad bin Yahya

Imam Muslim dalam Kitab Al-Fitan, Jilid X, . Daari Hamisy Qasthalani,
Rasulullah SAW Bersabda: “Innallaha zawaliyal ardha masyaariqaha wa maghariba ha wa a’thonil kanzaini Al-Ahmar wal Abyadh”.
Artinya: “Allah menunjukkan kepadaku (Rasul SAW) dunia. Allah menunjukkan pula timur dan barat. Allah menganugerahkan dua perbendaharaan kepadaku: Merah Putih”.

Dari Tsauban radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ زَوَى لِي الْأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا وَأُعْطِيتُ الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي لِأُمَّتِي أَنْ لَا يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ وَإِنَّ رَبِّي قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً فَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ وَإِنِّي أَعْطَيْتُكَ لِأُمَّتِكَ أَنْ لَا أُهْلِكَهُمْ بِسَنَةٍ عَامَّةٍ وَأَنْ لَا أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ يَسْتَبِيحُ بَيْضَتَهُمْ وَلَوْ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مَنْ بِأَقْطَارِهَا أَوْ قَالَ مَنْ بَيْنَ أَقْطَارِهَا حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا وَيَسْبِي بَعْضُهُمْ بَعْضًا
“Sesungguhnya Allah menggulung bumi untukku sehingga aku bisa melihat timur dan baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan ummatku akan mencapai apa yang telah dinampakkan untukku. aku diberi dua harta simpanan: Merah dan putih.
Dan sesungguhnya aku meminta Rabbku untuk ummatku agar Dia tidak membinasakan mereka dengan kekeringan menyeluruh, agar Dia tidak memberi kuasa musuh untuk menguasai mereka selain diri mereka sendiri sehingga menyerang perkumpulan mereka.

Dan sesungguhnya Rabbku berfirman, “Hai Muhammad, sesungguhnya Aku bila menentukan takdir tidak bisa dirubah, sesungguhnya Aku memberikan untuk umatmu agar mereka tidak dibinasakan oleh kekeringan menyeluruh dan Aku tidak akan memberi kuasa musuh untuk menyerang mereka selain diri mereka sendiri lalu mereka menyerang perkumpulan mereka, walaupun musuh mengepung mereka dari segala penjurunya, hingga akhirnya sebagian dari mereka (umatmu) membinasakan sebagaian lainnya dan saling menawan satu sama lain.” (HR. Muslim no. 2889).

Dalam hadis ini dikatakan bahwa kekuasaan umat Rasullullah SAW meliputi timur dan barat, yang mana Rosullah SAW berdoa kepada Allah SWT agar umatnya tidak dibinasakan dengan kekeringan, dan terbukti di negeri yang mayoritas muslim negerinya subur dan makmur.
Rosululloh SAW sudah memprediksikan bahwa Islam akan menguasai dari Timur hingga barat, terbukti di negeri Timur umat Islam sudah mayoritas di dalamnya dan sedang menuju kebangkitan di negeri2 barat.

Warna merah putih bukanlah sebagai simbol warna belaka, karena merah putih adalah bendera umat Islam sekaligus bendera NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.

Terbukti Warna merah dan putih merupakan satu simbolisasi warna yang diinformasikan dalam sejarah Islam. Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Abu Daud, dan Tirmidzi tentang busana perang Rasullah SAW seperti yang dilihat salah seorang sahabat A-Barra r.a. berbunyi :
Sungguh kusaksikan Rosulullah SAW berbusana hullatun merah warnanya. Dan aku belum pernah melihat busana Rosulullah SAW yang seindah itu.” Hullatuna dalah sejenis baju rangkap dua.

Bahkan sarung pedang Khalid bin Walid sang Panglima yang tak terkalahkan itu berwarna merah putih....

Maka yang merusak merah putih ini hanya orang dalam.. orang luar tidak akan mampu... mari kita didik putra - putri kita untuk mencintai merah putih..mengibarkan dengan bangga sebagai Pusaka...

Berkenaan dengan dalil bahwa bendera Nabi bertuliskan kalimat syahadat, dikomentari oleh Imam Ibnu Hajar:

ﻭﺭﻭﻯ ﺃﺑﻮ ﻳﻌﻠﻰ ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺭﻓﻌﻪ ﺃﻥ اﻟﻠﻪ ﺃﻛﺮﻡ ﺃﻣﺘﻲ ﺑﺎﻷﻟﻮﻳﺔ ﺇﺳﻨﺎﺩﻩ ﺿﻌﻴﻒ ﻭﻷﺑﻲ اﻟﺸﻴﺦ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻛﺎﻥ ﻣﻜﺘﻮﺑﺎ ﻋﻠﻰ ﺭاﻳﺘﻪ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ اﻟﻠﻪ ﻣﺤﻤﺪ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﻭﺳﻨﺪﻩ ﻭاﻩ – فتح الباري ٦/١٢٧

Abu ya’la meriwayatkan dari Anas secara marfu’ bahwa Allah memuliakan umatku dengan bendera. Sanadnya dlaif. Abu Syekh meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rayah Nabi bertuliskan La Ilaha Illa Allah Muhammad Rasulullah. Sanadnya sangat lemah (Fathul Bari syarah sahih bukhari )..

Mereka tidak suka hadits dhaif ( lemah )... tapi bab bendera *ngotot* bahwa panji Rasul berwarna Hitam berlafadz kalimah Thayyibah... padahal katanya mereka menolak hadits dhaif dan hanya mau berdalil Hadits Shahih.

Guru-guru kita seperti Habib Ali Kwitang dan yang lain berpesan Bendera mesti MERAH PUTIH.......

Rosul SAW saja sang Pembawa kalimah TAUHID tidak menjadikan kalimah TAUHID bendera Negerinya...
Bukan panji hitam kalimah tauhid untuk nafsu menguasai dunia...

Kini .. agar di sebut ulama haruskah hormat bendera itu dan menolak segala bendera di seluruh dunia...termasuk Merah Putih..
Betapa lucunya klo seluruh dunia hanya satu bendera itu, seperti tujuan mereka menguasai dunia ..
Itu hanya propaganda "Syaithan" yg mengadu domba demi mengibarkan kalimah yang mulia itu...

Mari mengaji belajar dengan nalar.. dari Guru dalam rantai emas yang tersambung sampai Rosululloh SAW...

Wallahu A'lam...

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
    cuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
    kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
    yuu buruan segera daftarkan diri kamu
    Hanya di dewalotto
    Link alternatif :
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    BalasHapus
  2. Sambungan hadits sudah di rubah-rubah kayaknya tu, tanggung jawab du nia akhirat!

    BalasHapus