Sinetron (politik tingkat tinggi)

Kita gak tahu politik kelas tinggi diatas tinggi. Tapi saya kira politik sekelas itu musti ada. Naif kalau itu tidak ada. 

Susup menyusupi itu biasa. Gembos menggembosi musuh itu lumrah. Itulah taktik dan strategi tingkat dewa. Seringkali masuk ke ranah lawan tanpa mereka menyadarinya. 

Mengambil dari dalam, menguasainya dan mengelolanya. Meredam dan melemahkannya. Mereka harus tak terlihat. Mereka harus larut di dalamnya, mereka harus ada disana, bersama mereka, menyatu dengan mereka. Bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang sama dengan mereka. 

Mereka tentu menyadari, musuh itu ada. Dan tak ada cara yang paling cantik, selain bermain-main bersama mereka. 

Mengutuk sama mengutuk, menghina sama menghina, mencaci sama mencaci. Sejatinya mereka hanya berpura-pura. Membiarkan dirinya jatuh dalam tampak kehinaan, padahal itu bohongan, padahal itu settingan. Hanya drama, hanya akting.

*Taktik dan strategi.
*Politik tingkat dewa.
*Musti tak terasa.

Semoga praduga itu benar adanya, tapi ini rahasia kita-kita saja. Jangan sampai rahasia ini bocor ya...?!?.

Bagaimana itu bisa bocor, la wong ini juga hanya kira-kira dari teori cocoklogi. Semua itu belum tentu adanya, dan mungkin juga hanyalah sebagai penghibur diri semata, sehingga agar diri kita bisa berusaha husnudzan terhadap intrik-intrik yang kita saksikan. Anggap saja semua sebagai sinema elektronika.

Dalam dunia strategi, dalam dunia politik, dalam dunia taktik. Semua hal boleh saja ada, bisa terjadi.

*Kita tak tahu apa ini drama, kita tak tahu apa itu wayang, apa itu dalang. Seringkali posisi kita hanyalah penikmat dan penonton yang larut dalam cerita dan skenario. Selebihnya hanya Tuhan yang Maha Tahu.

Dalang lawan dalang.

*siapa tahu ada banyak dalang yang bermain disana...?!. 

*Dan dalang siapa yang bermain paling cantik...?!. Kita tak tahu. 

Tapi sesungguhnya kita semua butuh keberadaan dalang-dalang itu, dalang-dalang yang baik, supaya alur cerita ini bisa terkendali dengan baik pula.

Lebih dari itu semua....

Satu hal yang pasti ada. Dalang diatas dalang. Tuhan semesta alam.

#wamakaruu, wamakarallaah.
#salam kopi panas. Pesan kopi panas, tak mau diminum panas-panas.

Posting Komentar

0 Komentar