Tol Cisumdawu (Tol Ter Lama di Dunia Indonesia)

Cileunyi-Sumedang Dawuan, itulah kepanjangan dari penamaan Tol Cisumdawu. Tapi itu dulu, ketika rencana awal dari trase tol ini akan sampai ke Dawuan. Namun belakangan rupanya ada perubahan rute, menjadi berakhir di daerah Kertajati. 

Tetapi nama Cisumdawu sudah terlanjur melekat di pendengaran kita, sehingga mungkin nama tersebut akan terus dipakai sampai proyek ini diselesaikan. Atau bisa juga suatu waktu berubah dengan penamaan yang baru, Nyidang Jati atau Kerta Sunyi, atau Kereta Sunyi (Kertajati-Sumedang-Cileunyi) dan lainnya.

Seperti dulu, penamaan rencana Tol Cileunyi Garut Tasik. Kita telah mengenal nama Cigatas. Tetapi rupanya nama itu akan kembali berubah karena adanya perubahan trase yang tidak dari Cileunyi melainkan dari Gedebage. 

Dulu selain rencana pembangunan tol Cigatas, kita juga sering mendengar berita tentang rencana pembangunan tol lainnya, antara lain tol Gedebage-Majalaya.

Dua rencana jalan tol yang menurut hemat kita bisa dikawinkan, sehingga tak perlu ada dua jalan tol dengan dua trase yang berbeda. Cukup satu trase tetapi jalan tol tersebut juga melewati ke arah Majalaya, sehingga berubahlah menjadi Gedebage-Majalaya-Garut-Tasikmalaya-Pangandaran-Cilacap. Semua trase terkoneksikan dalam satu jalan.

Penggabungan tol Bandung-Tasikmalaya dengan Bandung-Majalaya ini, seingat penulis adalah pertama kali digaungkan oleh penulis dulu di berbagai media internet, Skycrappercity dll. Ketika orang mengajukan dua nama tersebut, penulis sudah melihat bahwa kedua trase tol tersebut bisa dipersatukan seperti sekarang ini.

Saya percaya diera digital sekarang ini, ide masyarakat yang kita ungkapkan melalui internet (medsos dll) sangat memungkinkan untuk dibaca oleh para pengambil keputusan dan diadop sebagai suatu keputusan publik. Hal ini saya kemukakan untuk menggambarkan bahwa ide-ide kreatif kita bisa saja sangat berguna untuk diterapkan dalam pembangunan bangsa ini, meskipun dengan itu kita tidak mendapat pengakuan apapun, tidak memperoleh penghargaan dan atau salary apapun. Tak mengapa, yang penting ide kita itu bisa berguna untuk bangsa kita sendiri. Atau bahkan untuk dunia internasional misalnya.

Ide liar, sering sekali muncul dari pemikiran kita sebagai masyarakat biasa. Dan boleh jadi ide kita tersebut akan berguna dan bisa diterapkan dalam tataran kebijakan. Ide yang lebih oroginal dan mungkin bisa masuk di akal. Apalagi jika kita ungkapkan juga alasan-alasannya, baik alasan efisiensi, maupun alasan efektifitas.

Seperti ide lain yang pernah saya tulis diberbagai kesempatan, tentang jalur Tol Bandung-Ciranjang-Cianjur. 

Jalur tol Bandung-Ciranjang-Cianjur-Sukabumi alangkah akan lebih baik jika dialihkan menjadi Bandung-Cililin-Cibeber Cianjur dan Sukabumi (BC3S). Karena alasan bahwa ketika jalur tol ini dibangun maka bisa membuka wilayah yang selama ini terisolir di barat daya Bandung, yaitu wilayah Cililin, Gununghalu, Cianjur selatan dll. 

Atau mungkin Sambungan tol Soroja-Cililin-Cibeber-Cianjur-Sukabumi (SC3S). Itu secara lahan yang akan dibebaskan, sepertinya akan lebih murah dan selain itu ada alasan lain yang tidak bisa dianggap muskil yakni jika jalur tol lewat utara bendungan Saguling maka apabila terjadi bencana jebolnya ketiga bendungan sungai Citarum maka praktis jalur transfortasi dari Jakarta ke arah timur akan terputus total dan itu akan menjadi masalah besar bagi perekonomian bangsa ini. Dan potensi jebolnya ketiga bendungan tersebut, walaupun tidak kita harapkan, tetaplah ada dan mungkin terjadi. 

Dan selain itu juga apabila kita pilih jalur selatan maka akan lebih mendekatkan kita ke arah pantai selatan Jabar yang tentu kedepannya perlu direncanakan juga untuk direncanakan pembangunan tol yang menuju ke arah sana, ke arah pantai selatan Jabar. Ke Cidaun dll.

Dengan pemindahan jalur ke arah selatan Saguling, maka itu juga berguna untuk memudahkan jika kelak ada perencanaan pembangunan tol yang ke arah pantai selatan Jawa barat. Dan itu penting agar perekonomian Jawa Barat Indonesia ini bisa merata bagi semua rakyatnya. Perekonomian nelayan akan jauh lebih baik, penjualan hasil laut juga akan lebih ekonomis dll.

Apabila pembangunan tol Bandung-Cianjur ini lewat selatan dari bendungan Saguling, maka apabila suatu hari ada bencana yang tidak kita harapkan yaitu jebolnya ketiga bendungan Saguling, Cirata dan Jatiluhur, maka dengan jalan tol via Cililin Gununghalu ini jalur transfortasi Jakarta Bandung masih ada alternatif lain, yaitu Tol Bandung-Sukabumi via Cililin/Gununghalu-Cibeber/Cianjur tersebut.

Seperti halnya jalan tol Cisumdawu, atau Cigatas, maka rancana jalan tol jalur dari Bandung ke Cianjur pun bisa saja berubah trasenya.

Tol Cisumdawu misalnya, Tol yang semula akan menuju Dawuan, namun sekarang ternyata berubah menjadi menuju Kertajati dan itu syah-syah saja bukan...?.

Tol Terlama di Indonesia 

Tol Cisumdawu, mungkin adalah tol terlama yang dibangun di negara kita Indonesia, pembangunan jalan tbebs hambatan ini sudah berlangsung selama 8 tahun lamanya.

Sejauh ini baru ada satu segmen yang telah selesai pengerjaannya, yaitu fase Sumedang-Cimalaka. Fase lainnya, Cileunyi Tanjungsari, Tanjungsari-Sumedang, Cimalaka-Legok, Legok-Ujungjaya, Ujungjaya-Kertajati, masih jauh dari selesai. Hanya trase Tanjungsari-Sumedang mungkin yang tak lama lagi semoga bisa terselesaikan. Segmen Tanjungsari Sumedang ini sebenarnya adalah jalur yang paling sulit dalam pengerjaannya karena medan yang berbukit-bukit, ada pembangunan terowongan dll. Pengerjaan di segmen ini pula yang paling lama, karena peletakan batu pertamapun ada di wilayah ini, dan tapi sampai sejauh ini belum selesai juga.


Pembebasan Lahan

Klise memang, masalah pembebasan lahan menjadi kambing hitamnya. 

Untuk itu kita berharap bahwa masalah pembebasan lahan ini dapat segera diselesaikan. Entah mengapa, masalah pembebasan lahan disini itu begitu susah dan alotnya. Entah karena adanya spekulan tanah, atau karena alasan lainnya, kita tidak tahu persis.

Tol Cisumdawu ini, sesungguhnya sangatlah penting bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat khusunya dan juga bagi bangsa Indonesia pada umumnya karena tol ini merupakan akses utama menuju bandara Kertajati yang ada di Majalengka. Itu adalah bandara yang bisa memudahkan orang untuk pergi dari dan ke Jawa Barat. Sehingga orang Papua, orang Sulawesi, Kalimantan dll, akan lebih mudah untuk bepergian ke Jawa Barat, dan atau sebaliknya. 

Bandara Kertajati yang sudah selesai dibangun sejak beberapa tahun yang lalu, kini menjadi seakan sia-sia, tak berguna. Bagaikan komplek kuburan, sepi dari aktifitas penerbangan. Hal itu terutama dikarenakan selain diwilayah tersebut masih kurang secara kegiatan ekonominya, juga karena bandara yang digadang-gadang akan menggantikan bandara Husein Sastranegara Bandung itu belum dilengkapi dengan akses yang memadai. Belum ada jalur transfortasi yang menghubungkannya dengan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi yang terutama dari dan ke arah Bandung Raya, maupun ke wilayah Priangan Timur lainnya. 

Sehingga pembangunan tol Cisumdawu ini begitu sangat dinantikan oleh masyarakat dan juga terutama para pengguna Transfortasi udara, dunia usaha dll.

Sudah terlalu bosan selama ini kita menanti terselesaikannya tol Cisumdawu ini, ketika tol-tol lainnya sudah selesai dan sudah digunakan, justru tol ini masih berkutat dalam permasalahan pembebasan tanah dll.

Entah siapa yang salah, dan entah siapa yang benar. 


Bukan, bukan soal salah dan benar sebenarnya, tapi soal sosialiasi dan soal pendekatan mungkin. Soal kesungguhan dan kurangnya dana mungkin. 

Dan betapapun sesuatu itu sulit, jika dibarengi dengan kesungguhan dan niat yang serius tentu saja akan menjadi terasa mudah dan lancar. Tapi kita tidak berani menuduh apakah ada pihak yang kurang serius dll, karena bisa jadi untuk kasus Cisumdawu ini memang ada hal lain yang terbilang khusus/spesial, sehingga demikian memakan waktu yang lama sekali.

Kita tak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi disana, dipemerintahan kita. Kita sebagai rakyat hanya bisa mendo'akan semoga jalan Tol Cisumdawu ini dapat segera selesai. Semua pihak bisa bekerja dengan baik, dan semua pihak juga bisa mendukung program percepatan pembangunan bangsa kita ini.


Di masa Covid-19 ini, di suasana peringatan kemerdekaan RI yang ke-75 ini, kita berharap agar semua pihak bisa membuka diri, membuka hati dan mau berkorban untuk kemajuan bangsanya sendiri.

Dan kepada pihak pemerintah tentu semoga bisa memberikan ganti rugi yang wajar, ganti rugi atau kalau perlu malah ganti untung.

Jika pemerintah sudah memperlihatkan itikad baik, maka seyogyanya masyarakat juga jangan rudet, kita hidup sebagai makhluk sosial. Perlu ada jiwa pengorbanan sebagaimana para pahlawan kita dulu dan juga punya rasa gotong royong untuk kemajuan pembangunan bangsa kita semua.

Infrastruktur yang baik, tentu ujung-ujungnya akan bermanfaat untuk seluruh kalangan masyarakat. Kemacetan berkurang, biaya transfortasi, logistik, perdagangan menjadi semakin murah dan lancar. Yang akhirnya, daya beli meningkat, efisiensi perekonomian semakin tinggi sehingga daya saing perekonomian kita menjadi lebih baik lagi. 

Ujung-ujungnya adalah kesejahteraan bangsa kita akan menjadi lebih baik kedepannya.

Tak ada satu negara maju didunia ini yang bidang infrastrukturnya buruk. Semua negara maju sangat tergantung kepada infrastrukturnya.

Investor pun tak akan datang jika sarana prasarana pembangunan kita tidak memadai. Dengan baiknya kualitas transfortasi suatu negeri, maka akan membuat para investor tertarik untuk menanamkan modalnya dan berusaha di negeri kita. Dengan majunya dunia usaha, maka kesempatan kerja juga semakin terbuka. Pengangguran bisa dikurangi, pendapatan masyarakat meningkat. Kesejahteraan juga menjadi semakin baik.

Demikianlah, paparan yang panjang ini. Semoga bermanfaat.



Posting Komentar

0 Komentar