Dago

Hari ini aku mau jalan-jalan dong....!

Iya...emang mau jalan-jalan kemana...?

Kemana saja lah yang penting jalan-jalan.

Tapi kamu kan lagi sakit....?

Gak...sudah mendingan kok...!

Yakin...?!

iya....

Tapi aku gak tega, takut kamu nanti kambuh lagi. Sakit lagi. Masuk angin, demam, mencret-mencret. Makan juga susah. Gak enak.

Please dong, aku ingin jalan-jalan.

Kamu jenuh ya dirumah terus seharian..?

Ya...aku jenuh.

Kalau begitu baiklah, hayu kita jalan-jalan. Tapi ini sudah sore, Paling kita jalan ke kisaran kota saja. Nongkrong. cari udara segar. Mungkin sambil mencari penjual makanan ringan, atau sekedar kopi.

Jam lima sore lebih saat motor ini dinyalakan. Tujuannya adalah hanya untuk mencari udara segar saja. Mencari suasana baru, dibanding harus diam saja di tempat. Bosan tentu kalau sehari penuh tak pergi kemana-mana. Jalan-jalan adalah merupakan cara kita untuk mendapatkan suasana baru. Suasana yang membuat kita bisa melepas penat dan rasa bosan.

Menyusuri jalanan yang sore begini, angin terasa dingin. Karena baru saja tadi turun hujan disini, suasananya juga masih berawan putih disekitar sini, tak terlihat dimana posisi matahari berada. Mendung ini membawa butiran udara yang sejuk menusuk kepada tulang. Jaket yang dikenakanpun tak mampu melindungi dari dinginnya udara di sore ini. Sama sekali tak mampu menepis udara yang bercampur angin. Kombinasi yang pas yang membuat kulit menjadi mengkerut, pucat seperti tak ada darah yang mengalir di dalamnya. 

Dari depan jalan kita menuju ke arah kanan. Terus saja lurus, mengikuti jalan-jalannya dan dipersimpangan didepan nanti, kita akan belok ke kiri. Dari jalan tersebut menuju pusat kota  melewati sawah-sawah, masih cukup akan memakan waktu sekira 20 atau 30 menitan, tergantung kecepatannya.

Setelah adzan maghrib berkumandang, kitapun berhenti dulu untuk melaksanakan sholat maghrib. 

Tanggung menuju Isya. Setelah isya barulah kita lanjutkan jalan-jalannya.


Kalau kalian tak bisa pergi jauh, maka sebenarnya suasana di kota Bandungpun sudah cukup bisa memberi kita ketenangan, kedamaian dan kenyamanan. Terutama di malam hari. Jangan sebelum maghrib karena biasanya jalanan masih sangat ramai oleh kendaraan. 


Minimal habis Isya baru kita keluar. Jalan akan lebih sepi, sejuk danbisa santai.

Sesekali kita nikmati suasana kota adalah perlu, agar kita bisa sadar lingkungan dst.

Dari itu kita bisa mengukur banyak hal. Bisa juga dapat ilham, inspirasi, ide-ide pekerjaan dll.

Kota Bandung di malam hari tak kalah dari tempat wisata lainnya.

Terutama untuk wisata belanja, wisata kuliner dan sekedar nongkrong di pinggir jalan yang teduh, yang sejuk dan menenangkan kepenatan kita.

Dago, jalan Riau, Alun-Alun, Braga, Cihampelas, Gasibu, dll adalah tempat yang cocok untuk sejenak keluar dari rutinitas di siang hari.

Malam yang sepi kali ini...karena suasana covid tentunya. Cukup kita syukuri keagungan Tuhan atas segala keindahan suasana ini.

Segelas susu jahe dari penjual keliling adalah penghangat kita di malam ini. Lima ribu rupiah saja mampu memberi kita sajian yang bersahaja.


Demikian saja, karena kita mau pulang.


Salam dari Dago.


#edisi istimewa

#postingan ke 300


Posting Komentar

0 Komentar