Hikmah Pandemi Corona.
Tuhan Selalu Benar.
Kejadian alam ini sudah melalui skenario Tuhan. Perbuatan makhluk-makhluk yang ada di muka bumi ini jika kita duga sepertinya tak mungkin mereka punya kendali penuh terhadap gerak geriknya sepanjang hidup mereka. Pasti ada semacam keberuntungan dan ketidakberuntungan. Keberuntungan atau tidak itu adalah faktor diluar dirinya. Setiap perilaku makhluk juga sangat dipengaruhi oleh gerak makhluk lainnya. Dia tidak benar-benar dapat mengontrol segalanya sendiri. Waktu dia keluar dari sarang, maka diluar sana makhluk-makhluk lainpun melakukan kegiatannya sendiri yang berbeda-beda, atau yang hampir sama, bertepatan atau tidak bertepatan.
Ada milyaran kegiatan makhluk di saat yang sama disekitar dia. Semut-semut pergi mencari makan. Cicak dan nyamuk, ulat, kupu-kupu dan burung. Belum juga tiupan angin yang berbeda disetiap lokasi. Atau sinar mentari yang tersebar atau tidak. Semua itu tentu menghadirkan kondisi-kondisi yang menjadi hubungan SEBAB AKIBAT. Mereka semua saling terpengaruh satu sama lain. Udara yang dingin mendorong sebagian makhluk untuk berhibernasi dll. Udara yang panas mendorong sebagian makhluk bermigrasi dst.
Hubungan antar makhluk dan antar kondisi lingkungan semuanya membentuk potensi dan kemungkinan. Maka dari hubungan tadi muncul istilah-istilah yang mengikutinya. Aku beruntung hari ini atau aku tak beruntung saat ini. Aku kepanasan siang hari ini sehingga aku tak bisa pergi ke ladang dan aku lebih memilih berteduh saja di bawah pohon yang ada di sebelah batu besar itu.
Ada berbagai ragam kemungkinan yang dilakukan makhluk dan juga termasuk banyaknya kemunhkinan yang bisa terjadi menimpa makhluk tersebut. Itulah yang ingin kita sebut sebagai keterpautan antar sesama makhluk.
Lalu bagaimana dengan pertanyaan yang mungkin ada. Orang bertanya hubungan makhluk dengan Tuhan, manusia dengan jin atau dengan setan, dengan arwah atau dengan malaikat dst.
Tentu saja jika kita percaya pada postulat pertama tentang kaitan antar sesama makhluk se-alam yang sama-sama ada dimuka bumi dan yang sangat bergantung kepada kondisi cuaca dan iklim dll. Tentu akal manusia bisa mengasosiasikan juga hal yang serupa itu. Bagsimanakah hubungan manusia dengan makhluk astral atau dengan makhluk gaib. Dan juga hubungan manusia dengan Tuhan.
Karena pada "postulat" pertama tadi kita percaya bahwa keberuntungan atau tidak beruntungnya kita bisa tergantung kepada perilaku makhluk lain atau kepada kejadian alam disekitar kita atau bahkan kejadian yang jauh dari tempat kita berada yang efeknya sampai kepada kita. Maka tentu dengan begitu mudah bagi kita untuk mengerti bahwa masuk akal jika selain ada hubungan sebab akibat antar makhluk se-alam, pasti mungkin ada juga hubungan timbal balik antar makhluk beda alam atau antar makhluk dengan Tuhannya. Itu masuk akal.
Semua hal yang ada tentu mempunyai krmunhkkbsn untuk saling mersepons. Anda berteriak dengan sesuatu hal yang buruk tentu respon yang anda terima akan beda dengan ketika anda berkata dengan santun atau mulia.
Respon akan bergantung kepada stimulasi. Aksi dan reaksi. Sebab dan akibat. Respon dan stimulus.
Anda ingin memperoleh sesuatu hal maka anda perlu melakukan segala sesuatu yang mungkin bisa membantu memudahkan anda mencapai keinginan anda tersebut. Anda tak bisa tanpa peran atau situasi yang lain.
Anda sebagai pihak internal ada hal lain yang berperan sebagai pihak eksternal. Ada pihak kesatu, kedua, ketiga atau mungkin keempat dst.
Ada pihak pemeran pembantu, ada pihak pemeran utama. Ada yang absolut ada yang relatif atau tentatif dst.
Hubungan multidimensi itu pada akhirnya bisa menghasilkan taqdir yang berbeda pada saat waktu dan tempat yang sama. Apalagi pada saat dan waktu yang berbeda tentu taqdirnya juga pasti bisa berbeda-beda.
Oleh karena itu kita memahami bahwa hubungan kausalitas itu terjalin hari ini, kemarin dulu dan selamanya. Apa yang terjadi dimasa lalu atau di hari ini sudah pasti merupakan produk dari hubungan seperti itu. Ada peran alam, ada peran lingkungan, ada peran teman, ada peran musuh, ada peran iklim, ada peran musim.
Dan yang pasti PASTI, ada peran Tuhan dibalik semua kejadian.
Anda bernapas itu sudah pasti karena Kuasa Tuhan. Anda sendiri tak bisa memompa jantung anda sendiri. Anda tak mampu menciptakan sistem pencernaan ditubuh anda sendiri, dst.
Itu pasti ada peran Tuhan yang absolut.
Bahkan anda tak mengerti kenapa anda harus terlahir dan kemudian hidup dan atau kemudian akhirnya mati.
Anda tak berdaya terhadap diri anda sendiri. Anda hanya diberi beberapa kemampuan, akal, hati, perasaan, dst. Itulah modal yang anda miliki untuk berjalan di muka bumi ini. Kemana arah yang ingin anda tuju, apa cita-cita anda. Anda sekolah dimana ambil jurusan apa. Itulah pilihan hidup anda. Yang pilihan hidup itupun sangat bergantung kepada banyak faktor eksternalnya. Biaya sekolah dari orang terdekat anda, ongkos dan jenis kendaraan. Dll.
Jadi sesungguhnya manusia itu memang sepertinya punya kuasa penuh terhadap dirinya sendiri. Namun mereka sering lupa bahwa ada faktor eksternal yang juga mempengaruhi hidup atau keberuntungan kita.
Kejadian pandemi pun sama. Ia adalah hadir sebagai bagian dari hubungan kausalitas yang hadir di kehidupan kita saat ini dan mungkin dikehidupan berikutnya.
Semuanya tidak berdiri sendiri. Kita adalah terkait satu dengan lainnya.
Anda jadi saudagar kaya. Itu tak mungkin terjadi jika tanpa ada jutaan orang diluar sana yang menjadi konsumen anda. Oleh karena itu anda harus berterima kasih kepada yang lain.
Anda punya barang jualan. Barang jualan anda itupun adalah hasil bentuk dari part-part yang dibuat oleh banyak orang diluar sana.
Anda penjual mobil, anda tak boleh melupakan bahwa ada peran pembuat ban dan kaca di produk anda.
Ada peran perajin kulit, ada peran petani karet dst.
Jadi bagaimanapun sesungguhnya kita butuh kepada orang lain dan karenanya tak ada peluang untuk anda bisa merasa sombong kepada siapapun. Anda sungguh butuh dan harus berterimakasih atas peran apapun dari mereka semua. Langsung maupun tidak langsung.
Ada simbiosis mutualisme.
Antar tetangga, antar keluarga, antar negara. Semua adalah satu komunitas yang saling membutuhkan.
Anda tak bisa ingin kaya sendiri dengan cara membuat orang dirugikan.
Jika negara-negar didunia ini terbelakang dan miskin. Anda gak bisa menjual produk-produk anda. Karena itu tidak dibutuhkan mereka karena mereka membutuhkan untuk sedikit barang saja.
Jadi. Visi misi kita sebagai sesama bangsa didunia HARUSNYA adalah SALING MEMAJUKAN SATU SAMA LAIN. Saling menguntungkan semua bangsa.
Kondisi yang kondusif, keamanan dan perekonomian yang stabil, bangsa-bangsa yang makmur. Semua itu akan menciptakan mekanisme hubungan antara supply dan demand yang lebih stabil dan berkesinambungan. Harmonis sejahtera seluruh dunia.
Hindari keserakahan yang seperti gurita. Menghisap kesegala arah. Karena keserakahan itu adalah awal dari kehancuran suatu peradaban. Meruksak mekanisme pasar. Dan akibatnya akan merubuhkan bangunan ekonomi, politik, dll.
Tak berguna negara anda kaya tapi anda dimusuhi banyak bangsa.
Jika semua orang menuruti EGO nya sendiri. Akhirnya mereka tak bisa lagi berhubungan satu sama lain. Tak bisa menjual produk dst.
Ego itu melahirkan pertentangan antar bangsa yang bisa menyulut pertikaian dan peperangan.
Jika sudah terjadi peperangan. Maka bukan kesejahteraan yang kita peroleh melainkan kesengsaraan, sakit karena terkena bom dst.
Jadi dengan kejadian pandemi corona ini. Sesungguhnya adalah cara Tuhan untuk membuat manusia bisa lebih baik dan lebih bijaksana.
Tuhan ingin membuat kita sejenak berhenti dari proyek-proyek yang kita saksikan sangat berlebihan belakangan itu.
Hai hentikan...buatlah sesuatu kebijakan yang lebih arif dan bijaksana. Jangan kemaruk, tidak boleh serakah.
Stop monopoli, stop arogansi, stop segala kesombongan.
Majulah dengan tidak merugikan bangsa yang lain.
Itu mungkin pesan Tuhan dengan adanya covid-19 ini. Bumi tentu perlu untuk selalu membentuk keseimbangannya yang baru. Dan Covid-19 itu barangkali adalah salah satu cara Tuhan untuk membuat bumi tetap seimbang. Semoga bangsa-bangsa di dunia meresponsnya dengan cara yang hikmah (bisa mengambil pelajaran yang baik) dan juga lebih bijaksana dalam segala hal. Kebijakan perdagangan internasional yang baik bagi semua pihak, hubungan antar negara yang saling hormat menghormati, dst.
Salam kolaborasi. Salam Perdamaian antar bangsa.
Pesan-pesan untuk anak bangsa:
Catatan untuk bangsa Indonesia. Anda jangan bangga menjadi importir produk murah dari China. Jika itu anda masih lakukan sekarang. Sama arti anda sedang menggerogoti pondasi rumah anda sendiri.
Anda mungkin bisa cepat kaya dengan menjual produk China itu. Tapi pada saat yang sama anda sedang membunuhi ribuan perusahaan yang ada di negeri ini.
Mengakibatkan PHK massal, menghasilkan banyak pengangguran. Mungkin usaha anda itu hanya akan bertahan seumur jagung. Tapi akibatnya bisa sangat lama diderita oleh seluruh warga bangsa Indonesia.
Jadi pesan saya...stop jadi importir barang murah dari China karena itu mematikan ribuan usaha di negeri sendiri.
Anda tak cukup modal perut di negeri ini. Anda juga harus punya kepedulian untuk bangsa. Menjadi patriot bagi negeri sendiri.
#Mulailah menjadi patriot bangsa
0 Komentar