Lesson No. 515
Melawan Cuitan Kadrun
1. Gerry Gunarsa
(Menjawab pembully wafatnya 500 anggota pemilu krn salah pak Jokowi, dan katanya simpan lah dalil tentang taat pemimpin jika pemilu ada 500 korban meninggal)
Anda jangan bodoh.
500 anggota KPU meninggal itu dlm rangka tugas merekap hasil pemilu...terlepas siapapun pemenangya..mereka tetap meninggal.
Jika saat itu yg menang pak Prabowo, bukan pak Jokowi...apakah kalian tetap akan salahkan pak Jokowi atas meninggalnya mereka...?!?.
Kalau bully itu cerdas dikit lah.
Karena yg kalian hadapi bukan orang bodoh
Dalil kok nyuruh disimpan, hanya krn anda ingin bully...dan bully an anda itu juga ngaco.
Firman Tuhan dibuang, dan diganti dgn bully murahan.
Segitunya anda bela dan tdk bela orang walau hrs nabrak firman Tuhan.
2. Slamm Slamm
(Jawab pembully yg membandingkan mereka melawan pak Jokowi seperti Nabi Musa as saat menghadapi fir'aun)
Kau samakan antara Nabi Musa as terhadap fir'aun dgn antara anda thd pak Jokowi. Anda tdk sesoleh Nabi Musa dan pak Jokowi tdk seburuk fir'aun.
Fir'aun membunuhi semua bayi lelaki umat Nabi Musa, Fir'aun mengaku dirinya Tuhan.
Tentu wajar jika Allah swt mengutus Nabi Musa untuk "mengalahkan" fir'aun.
Sementara kalian, diutus oleh siapa...?!?.. seenaknya sendiri ingin mempersamakan diri kalian seperti Nabi Musa menghadapi Fir'aun.
Bahkan boleh jadi pak Jokowi lebih soleh dari kalian.
Boleh jadi pak kyai Ma'fuf Amin lebih ma'rifat dibanding kalian.
Boleh jadi pendukung pak Jokowi semisal pak Mahfud MD, pak Habib Luthfi bin yahya, pak Quraish Shihab, ribuan kyai pesantren NU, jutaan umat islam Indonesia yg mayoritas pilih pak Jokowi. Bahkan termasuk pak menhan yg dulu kalian dukung ternyata lebih manusiawi dibanding kalian kadrun yg terus saja cari-cari masalah.
Ingatlah...
Betapapun fir'aun begitu kejam. Mengaku Tuhan pula, menyalib siapa yg menentangnya.
Toh tetap saja Nabi Musa menghadapinya dengan penuh hormat, tanpa caci maki, apalagi fitnah, bully, dll.
Nabi Musa hanya menyampaikan risalah Allah swt, bahwa "tiada Tuhan selain Allah swt"..
Ketika fir'aun tak mau terima. Nabi Musa as pasrah kepada Allah swt...karena tugas menyampaikan risalahnya sdh dikerjakan.
Soal fir'aun terima atau tidak terima, Nabi Musa tidak ngeyel, tidak lalu mencaci maki fir'aun dll.
Bahkan Nabi Musa mengembalikan urusannya kepada Allah swt.
Dan Allah lah yg menenggelamkan fir'aun, bukan Nabi Musa as.
Sementara kalian ini, ulama bukan, kekasih Allah bukan, Nabi juga bukan....tapi gayamu melebihi Nabi Musa. Dan mulutmu justru mirip fir'aun yg penuh angkara murka, penuh kebencian.
Apa kalian pikir punya hak untuk mencemooh seorang presiden yang presiden tsb juga dipilih oleh orang indonesia juga...?, dipilih oleh orang yang sholat dan ngaji...bahkan sholat mrk bisa jadi lebih baik dari kalian...sholat pak Quraih lebih baik dari kalian, sholat pak Habib Luthfi, habib Novel bin Jindan, Habib Syech yang punya ribuan santri, Habib Umar, Habib Hadad Alwi, Kyai kyai pesantren NU, Muhammadiyyah dll.
Apa kalian merasa sholat kalian lebih makbul dari mereka...?!?
Apakah kalian merasa lebih ma'rifat dibandingkan para santri dan para kyai itu...?!?.
Apakah do'a kalian lebih mustajab dari do'a alm Kyai Haji mbah Maimun Zubair...sehingga do'a kalian di kabulkan, dan do'a mereka tdk dikabulkan...?!?
Justru FAKTA nya, do'a para kyai sepuh itulah yg dikabulkan Allah swt, dan do'a Neno Warisman agar Allah memilih Pak Prabowo jadi presiden krn takut tak ada lagi yg menyembah Allah swt katanya, yg berapi-api itu tak dikabulkanNya.
Fakta itu tak bisa dibantah.
Bukti itu, semua orang melihatnya.
Lalu kalian akan bilang. Karena Jokowi curang dst.
Hmmm...justru kenyataannya, para pendukung pak Prabowo lah yg curang secara masif...di Malaysia ketahuan, dimana2 ketahuan...cobalah kalian buka lagi arsif berita pilpres 2018 itu...siapa yg curang...?!?
Dan itu sdh di putuskan pengadilan...pemenangya tetap pak Jokowi.
Kalau kalian masih tak akui kemenangan pak Jokowi...mahkamah internasionalpun terbuka lebar.
Tapi, itu tentu sia-sia krn fakta sdh terlalu jelas..kemenangan pak Jokowi mutlak dan tak bisa di ganggu gugat.
Anda menggugat kemenangan pak Jokowi...?
Sama arti anda menggugat 55 persen penduduk Indonesia yg pilih pak Jokowi, plus jutaan kader dan pendukung Gerindra yang berbalik mendukung pak Jokowi bersama pimpinan mereka.
Kalian itu tak punya rasa malu.
Siapa diri kalian itu hingga kalian hendak memaksakan kehendak kalian...tak mau akui seorang presiden yang tiada lain bisa menang adalah seijin Allah SWT.
Kalian merasa berhak untuk menjatuhkan presiden. Anda tak punya hormat kpd mrk yg lebih banyak telah memilihnya.
Anda tak punya harga diri.
Sudah kalah, terimakah kekalahan itu.
Perintah Allah swt jelas sekali dlm qur'an tentang kewajiban taat kpd pemimpin.
Perintah Nabi juga jelas sekali dlm banyak hadistnya...
Anda mau melabrak umat,...?
Anda mau melabrak firman Tuhan...?!?
Anda mau menistakan hadist Nabi tsb...?!?
Coba fikir...dgn OTAK.
3. Bonnie Stradlin
(Menjawab cuitan yang katanya mereka rindu presiden Turki)
Silahkan pindah ke Turki. Nanti disana pasti ada pemilu lagi, dan boleh jadi terjadi pergantian presiden lagi dan mungkin gantinya dgn yg tdk cocok dgn otak anda. Setelah itu anda boleh pindah lagi lah ke negeri lainnya, yg presidennya cocok menurut kalian.
Terus saja begitu.
Pola pikir tuh kudu sehat.
Presiden itu ada masanya.
Semua dipilih.
Semua berganti.
Ketika presiden itu cocok atau tdk cocok dgn pikiran anda. Itulah presiden anda.
Saya tak cocok dgn pak Harto misalnya, ya sudah terimalah cara apapun kepemimpinan beliau.
Dari dulu juga presiden itu berganti. Siapapun itu, itulah presiden Indonesia.
Anda harus realistis...blm tentu anda lebih baik dari mrk yg anda hina itu.
Pilihan anda juga blm tentu lebih pantas jadi presiden dibanding pilihan orang lain.
Hidup jgn seperti benalu, tinggal di indonesia tapi membenci pemimpin yg dipilih oleh kebanyakan rakyatnya.
Emang kalian itu merasa diri kalian lebih baik dan lebih hebat gitu...?!?
Otak tuh dipake..
4. Minor Saint Pratama
(Menjawab bully yang katanya hadist dan ayat tentang perintah taat kpd Pemimpin itu adalah cocoklogi)
Iya itu mungkin anda yg cocoklogi.
Krn yg sy tulis itu ada sumber bacaannya.
Silahkan kalau tdk sependapat kemukakan argumentasinya..bukan nuding tanpa bisa menjelaskan.
Nuding sy salah, tapi salahnya dimana anda tdk tahu.
Tapi anda ttp salahkan saya.
Pokoknya sy salah tanpa tahu dimana salahnya.
Tak bisa seperti itu.
5. (Menjawab cuitan yg katanya ingin tahu apakah hukum taat kpd pemimpin yang dzalim).
Si Rulloh
Yg menuding dzolim hrs buktikan kedzolimannya di pengadilan.
Kalau tdk bisa berarti itu fitnah. Dan yg dosa justru si penudingnya.
Dan jikapun suatu pemimpin itu dzalim, selama dia tdk mencegahmu ibadah, tidak memerintahmu berbuat maksiat...selama itulah pemimpin tsb harus di taati.
Itu perintah Nabi seperti itu.
Kalau kadrun kan tak mau ikut perintah Nabi.
Walaupun perintah tsb sudah jelas dan shoheh...tetapi kadrun tetap menolaknya.
Krn yg mereka bela bukan Islam rupanya.
Tapi mereka lakukan itu karena jadi korban propaganda hateisme...dan atheisme.
*Padahal dalilnya sdh sy tulis di TS yg mereka komentari...Lesson No. 508
#ypidea 2020
0 Komentar