Lesson No. 517
(Melawan atheisme dan hateisme)
Sebenarnya orang yang menghina banser sama arti mereka menghina NU.
Menghina NU sama arti mrk menghina umat Islam Indonesia, sama juga seperti menghina umat Islam sedunia.
Lebih dari itu, menyerang NU, sama arti menyerang akal sehat. Sama arti juga seperti menyerang NKRI.
Sejarah, Bung Karno yang sempat pesimistis untuk menghadapi sekutu di Surabaya.
Tapi berkat resolusi jihad para kyai NU, rakyat bangkit siap korban nyawa demi mengusir kaum penjajah.
Kejadian 10 November 1945 itu diabadikan sebagai hari pahlawan Nasional kita.
Itu adalah pengakuan bangsa terhadap perjuangan rakyat dan para santri. Membela bangsanya, Indonesia.
Kita sadar, bahwa untuk bisa meluluhlantakkan Islam dan bangsa Indonesia, mereka akan berhadapan dengan para kyai dan juga santri NU.
Oleh karena itulah mereka selalu membidik NU sebagai target utamanya. Untuk di bully dan di serang.
Konfrontasi dengan NU tak bisa dielakkan.
Dulu PKI pun menyerang kyai dan santri, membidik NU. DI/TII juga, menyerang kyai dan santri. Pesantren di bakar dst.
hateisme pun sama saja, menyerang NU. Menyerang akal sehat bangsa ini.
Mereka ingin merongrong Islam, NKRI dan PANCASILA.
Tentu masuk akal, jika kemudian hateisme sangat rajin menghina, menghasut rakyat untuk membenci NU, Pancasila dan siapapun yg membela keduanya.
Indonesia yg dulu adem ayem, kini jadi kisruh melulu sejak kedatangan faham hateisme dkk.
Suatu hari, cepat atau lambat tentu umat akan kembali tersadar. Kembali ke NU dan pangkuan NKRI.
NU sebagai inkubator, berjuang terus demi melindungi umat dan bangsa dari paparan virus yang keji.
Kami juga percaya bahwa pada akhirnya hateisme dkk akan gigit jari, layu dan mati. Sebagaimana dulu PKI dan DI/TII, juga ditenggelamkan dengan KuasaNya.
Kesimpulan:
1. Hateisme menganggap demokrasi adalah thagut. Mereka ingin ganti Pancasila dengan khilafah.
2. Khilafah tak akan bisa berdiri tanpa ada khalifah.
3. Khilafah ala minhajunnubuwwah hanya ada lagi nanti ketika imam Mahdi sudah ada (untuk melawan dazzal). Khilafah hateisme mau lawan siapa...?!?. Apa mereka merasa lebih sholeh dari semua pemimpin yang ada...?!?.
4. Bagaikan musang berbulu domba, itulah hateisme. Mereka memutarbalikkan ayat, berjargon islami seperti DI/TII dan seperti ISIS. Namun yang mereka musuhi justru NU, ulama-ulama dan kyai-kyai.
5. Hateisme bukanlah ajaran Islam. Sebaliknya hateisme justru adalah perongrong ajaran Islam.
6. Hateisme menuntut kita berkhilafah, dan siapa saja yg anti khilafah akan di cap sebagai anti syari'ah.
7. Khilafah bukanlah syari'ah islam. Tanpa khilafahpun kita tetap bisa bersyariah, dan dengan khilafahpun belum tentu kita dapat bersyari'ah, seperti terjadi di masa bani Umayyah dll.
8. Khilafah itu bagian dari imamah. Dan imamah itu tak melulu harus khilafah. Bisa juga berupa kerajaan, seperti kerajaan Nabi Sulaiman, dll.
9. Dalam Al-Qur'an pun yang ada justru Surat Al-Mulk (kerajaan), tak ada Surat Al-Khilaafah. Bahkan tak ada satu ayatpun yang bicara tentang keharusan berkhilaafah.
10. Hateisme dan khilafah bukanlah syariah Islam.
11. Hateisme, sebagaimana suatu virus. Cepat atau lambat akan binasa juga.
InsyaAllah.
Aamiin.
#ypidea 2020
0 Komentar