Salah satu tanda bahwa pemerintah pusat tak mau membuat Jabar setara adalah pemberian dana desa yang tidak proporsional terhadap jumlah penduduknya.
Penduduk Jabar itu terbanyak di Indonesia, 10 juta lebih banyak dari Jawa Timur di posisi kedua. Tapi justru jumlah desa di Jawa Barat 5957 buah jauh lebih sedikit dibandingkan di Jawa Timur 8496. Selisihnya adalah 2540 buah, wow banyak sekali.
2539 x 960 juta =2.437 triliun
(Dana desa per tahun adalah 960 juta)
8,156 triliun diberikan untuk penduduk Jatim yang ada 40 (39.698,6) juta, rasio perpenduduknya -+ adalah sebesar Rp. 203
5,718 triliun diberikan untuk penduduk Jabar yang ada 50 (49.316,7) juta, rasio perpenduduknya -+ adalah sebesar Rp.114. Bedanya sekitar 89. itu hampir setengahnya.
Jadi ketika perpenduduk Jatim didanai Rp. 203 per tahunnya, perpenduduk Jabar hanya diberi Rp. 114.
Bagaimana dengan jumlah desa di Jawa Tengah...?. Di Jawa Tengah malah lebih banyak lagi yakni terdapat 8559 desa. Data BPS 2018. Dan jumlah penduduk di Jateng jauh lebih sedikit lagi yakni sekitar 36 jutaan. Sehingga 8559 desa x 960 juta = 8.216 Triliun. Rasio per penduduknya adalah 228, tepat dua kali lipatnya dari yang diterima rakyat Jawa Barat. Orang Jatim, Jateng dll di kasih sekoper cinta (100 persen cinta).
Orang Jabar hanya diberi 50 persen cinta dari pemerintah pusat Republik Indonesia. Salah satunya tercermin dari distribusi dana desa tersebut.
Itu tentu by design. Tak mungkin pemerintah pusat tak mengetahui data tersebut sehingga ketidak adilan keuangan tersebut benar-benar disadari oleh mereka tentunya
Itu selisih yang terjadi dalam setiap tahunnya, sehingga jika diakumulasikan beberapa tahun ini (sejak dana desa bergulir tahun 2015) maka kerugian penduduk Jawa Barat mencapai 6x2.54 triliun alias sekitar 14.4 triliun rupiah. Cukup untuk membangun jalan di Jawa Barat yang juga sangat kurang dibandingkan dua provinsi tersebut. Lengkap sudah ketimpangan kesejahteraan dari ketiga provinsi dengan jumlah penduduk terbesar tersebut.
Belum lagi jika kita bicara jumlah kota dan kabupaten. Di Jatim ada 38 buah. Jateng 35 buah dan Jabar hanya ada 27 buah, lebih sedikit bahkan dibandingkan Sumut yang hanya punya penduduk 14 jutaan tapi jumlah kabupaten kotanya ada 33 buah.
Oh tentu saja semua itu sangat berarti untuk tingkat kesejahteraan suatu daerah.
Belum lagi jumlah tenaga PNS, TNI, Polri dan Pegawai di BUMN. Itu semua tidak mencerminkan kesetaraan atau keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Demikian suara kita, rakyat Indonesia dari provinsi Jawa Barat.
Terima kasih.
Mohon Maaf bila terkesan iri hati.
Kami tentu meminta rasa keadilan karena kami juga sama NKRI
Ingatlah dengan Pancasila
Ingatlah dengan praktek keadilan sosial bagi SELURUH RAKYAT INDONESIA
ingatlah dengan sumpah jabatan....!!
#RKR1 for NKR1
#RK for Indonesia
0 Komentar