Dianugerahkannya akal oleh Allah berfungsi sebagai sifat agar mampu membedakan antara manusia dan binatang. Menurut al-Ghazali, dalam kitab Ihya Ulumiddin menjelaskan mengenai akal ini dan membaginya ke dalam empat tingkatan, antara lain:
1. Akal berarti kecerdasan. Menurut al-Ghazali hal yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal. Akal inilah yang menjadi modal pokok manusia untuk hidup di dunia.
2. Akal berarti pengertian. Seiring berjalannya waktu, akal manusia berkembang dan terus meningkat baik pada usia muda maupun hingga ia dewasa dan selanjutnya. Di sinilah peran akal sebagai pembeda antara yang haq (benar) dan bathil (salah).
3. Akal berarti pengetahuan. Melalui pengajaran dan pengalaman yang telah dilaluinya, akal inilah yang nantinya melahirkan ilmu pengetahuan.
4. Akal berarti ma’rifah. Pada tingkatan ini, tingkat ma’rifat merupakan posisi puncak dari segala tingkat akal. Hal ini diartikan sebagai keinsafan rohani manusia yang menyadari betul akan akibat-akibat sesuatu. Nantinya hal ini pula lah yang membawanya pada keluhuran budi pekerti serta membimbingnya menuju Tuhan Yang Maha Kuasa.
0 Komentar