Indonesia jangan khawatir, insyaAllah ada pengganti pak Jokowi yang gak kalah kredibilitas dan kemampuannya. Hanya saja memang saat ini beliau masih sering diserang oleh fitnah, bully dan playing victim lainnya seperti yang juga dulu dialami oleh pak Jokowi. Jika kita mau jujur, insya Allah pak Ridwan Kamil telah Allah siapkan untuk memimpin negeri kita melanjutkan kepemimpinan pak Jokowi.
Syaratnya kita sbg rakyat harus berjiwa nasionalis yang tinggi, yang tidak kesukuan/golonganisme dst.
Insya Allah, Allah tidak akan membiarkan Indonesia lebih buruk, Insya Allah pak Ridwan Kamil akan mampu meneruskan cita-cita Indonesia juara, Indonesia maju. Aamiin
Indonesia hanya bisa juara bersama pemimpin yang juara, yang jelas prestasinya, kredibilitasnya dll seperti pak Jokowi, pak Ridwan Kamil, BTP, dll.
Diantara syarat pemimpin selain kredibel juga sabar, cerdas dan bijaksana itu insyaAllah dimiliki oleh 2 pemimpin terbaik Indonesia saat ini. Pak Jokowi presiden terbaik kita dan Gubernur terbaik kita, pak Ridwan Kamil.
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara
2. Kampus Ekspor UMKM di Jabar
4. Jabar "Udunan" untuk atasi Covid-19
5. SK untuk Guru Honorer di Jabar
7. 2 Periode kok malah Menurun
9. InsyaAllah ada yang lebih baik dari pak Jokowi untuk Pilpres 2024
10. Optimis yang berujung Juara (the power of Motivator)
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.
Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.
0 Komentar