Politik Akal Sehat Antitesis Cebong vs Kampret

Cebong itu benci dengan kamvret yang suka nyinyir. Ah rupanya cebong juga suka nyinyir.

Itulah jika sudah tidak rasional lagi, sudah terlalu membabi buta.
Tersisihlah kami dari irisan cebong dan kamvret itu, menetapkan kami pada prinsip POLITIK AKAL SEHAT. Tidak fanatisme golongan yang bisa berakibat membela walaupun salah.
Karena PURPOSE....Persatuan Untuk Politik akal Sehat adalah pilihan kami yang masih peduli terhadap Akal Sehat.
La'allakum ta'qiluun.
#ypidea 2021
#hati nurani

Bdg, 19 Agt 2021


Diluar sana banyak orang menuduh RK ini kadrun, cebong, dll.

itu biasa. semakin pohon tinggi semakin banyak juga anginnya. semakin berprestasi semakin banyak juga tukang julidnya. Pak Jokowi juga sama, beliau presiden tetap saja banyap pembencinya. Begitupun pak Ridwan Kamil, beliau termasuk gubernur paling berprestasi dan tentu banyak relawan pendukung kandidat capres 2024 yang takut tersaingi oleh beliau. itu biasa. tapi saya mau katakan bahwa RK bukan kadrun bukan juga cebong tapi poros akal sehat.

Bdg, 11 Agt 2021


#RumahKita1ndonesia
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara

RK
Reputasi
Kapabel dan kredibel

Mahi
Mahir serta modern
Agamis tur amanah
Humanis sedikit humoris
Intelek, ilmiah dan ber-integritas.


Baca Juga:

2. Bukan Cebong, Bukan Kamvret

3. Satu RT Satu Tracer

4. Kunci Kemajuan Negara ada di Pemimpinnya

5. Manusia selalu Salah dimata tukang Nyinyir atau Pembenci

6. Kemanusiaan disaat Pandemi

7. Debat vs Juhala

8. PDIP bisa kalah di 2024


Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.

Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.

"Knowledge is power, but character is more". Ridwan Kamil

Posting Komentar

0 Komentar