Adil adalah menempatkan sesuatu sesuai tempatnya. Memberikan jabatan kepada ahlinya itu manifestasi dari adil.
Presiden misalnya. Hendaknya memilih presiden adalah yang paling kapabel untuk jadi presiden. Kerjanya oke, pengalamannya juara tak diragukan lagi. Yang pasti-pasti, jangan coba-coba jika saat jadi kepala daerah saja kebanyakan youtuban sementara prestasinya jeblok, terus apa yang diharapkan dari pigur yang demikian itu...?!?.
Lihatlah track recordnya, lihatlah prestasinya, lihatlah pengalaman juaranya. Jangan gak juara kok pengen jadi pleciden. Kamu ingin ancurin negara...?!. Kamu ingin belenggu negara dalam keterbelakangan ...?!.
No..no..no.
Bangsa Indonesia kini sudah makin cerdas...memilih presiden bukan asal presiden. Memilih presiden menentukan nasib rakyatnya. Mau miskin terus...?!. Mau terbelakang terus...?!. Atau mau lebih maju...?!.
Lihatlah Reputasinya. Lihatlah kapasitas dan kapabilitasnya. Lihatlah R dan K nya.
Apa dia Mahir, Modern...?
Apa dia Ahli, Amanah dan agamis..?
Apa dia Humanis, adil berkemanusiaan, gak emosian dst..?
Apa dia Intelek, Membuat keputusan-keputusan yang tepat dan Ilmiah...?!..dan juga lihat Integritasnya, jujur, tidak korupsi, cinta NKRI...?.
Harus lihat M nya juga
Harus lihat A nya
Harus lihat H nya
Harus lihat I nya, sehingga pemimpin kita itu apakah sudah kompeten, berkualitas MAHI atau MAHIR.
Adil itu begitu...artinya profesional. Profesi jabatan sesuai keahliannya. Gak juara ya ngapain mau jadi pleciden...?
Bandung, 29 Desember 2021
Good data good decision
Bad data bad decision
No data no decision
#NKRI kita semua, bukan NKRI anda saja, bukan NKRI dia saja.
#Jokowi
#RidwanKamil
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara
Baca Juga:
1. Membenci karena tak Mengerti
3. Selamat Hari Pahlawan 10 November 2021 (Pahlawan Melawan Kemiskinan, Kebodohan dll)
5. PURPOSE (Persatuan Untuk Politik Akal Sehat)
6. Indonesia Maju bersama Pemimpin dan Partai Modern
7. Pemimpin Modern, Pemimpin Juara
8. Pernyataan dari Analisa yang BAL
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.
Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.
0 Komentar