"Al yauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu 'alaikum ni'mati, warodiitu lakumul islaama diina". QS. Al-Maidah ayat
Agama Islam itu sempurna karena punya Qur'an, punya hadist, punya Nabi dan punya umat.
Tanpa umat, tak ada yang belajar dan ahli agama, dst.
Umat ini penting keberadaannya, karena mereka adalah yang mengimani dan mengamalkan ajaran agama.
Diantara umat Nabi ini ada banyak macamnya. Ada ulama, ada sahabat, ada para wali, ada juga yang bukan wali, bukan ulama, bukan sahabat. Ada orang faham agama dengan sangat baik, ada yang faham cukup baik, ada yang tidak faham, ada juga yang sok faham agama.
Umat ini ada yang disebut Nabi, dijamin Nabi sebagai ahli surga, ada juga yang tidak disebut Nabi, dll.
Diantara umat juga ada yang ahlusunnah waljama'ah, ada juga yg tidak. Ada yang selamat ada juga yang tidak selamat. Ada yang pintar, ada yang setengah pintar setengah bodoh, dst.
Selain itu ada juga kelompok yang tersesat, setengah tersesat dan ada juga yang wahaboy atau salafboy, dll.
Mengenai bid'ah juga. Ada yang faham arti bid'ah ada juga yang setengah faham dan ada yg muter-muter gak faham-faham.
Itulah manusia tak semuanya selamat, tak semuanya pintar, tak semuanya jujur amanah, tak semuanya ikhlas dst.
Agama ini tak sempurna tanpa umat. Kiamat namanya. Qur'an banyak membahas tentang umat, tentang pentingnya ulama, sahabat, para wali dst.
Dalam hadist juga banyak dibahas tentang umat, sahabat, wali dan ulama.
Al ulamaa warasatul anbiyaa. Tanpa ulama hilanglah hadsit ini, hilang pewaris para pewaris Nabi.
Jadi sempurna makna hadist tersebut ketika ada para ulamanya. Tak ada ulamanya, ya subjek hadist tsb hilang.
Jadi peran ulama adalah bagian dari sempurnanya agama ini.
Sekali lagi ulama adalah penyempurna agama ini. Tak berlaku hadist itu jika tak ada ulama pewaris para Nabi.
Soal kata dan makna sempurna juga. Ada yang mengartikannya secara dangkal, ada juga yang dalam, ada yang setengah dangkal, dst.
Agama Islam memang sempurna karena ada qur'an, ada Nabi, ada hadist, ada sahabat, ada ulama dst.
Agama tak sempurna tanpa adanya umat, dst. Faktor keberadaan umat juga adalah penting.
Ibarat negara tanpa warga negara adalah omong kosong. Agama tanpa umat adalah tamat.
Agama juga sempurna sebagai suatu ajaran. Tak perlu ditambah-tambahi. Tak perlu dikurangi.
Sholatnya tetap ada 5x sehari. Rukun iman nya tak boleh ditambahi. Rukun Islam tak boleh dikurangi dst.
Kalau amal ibadah lainnya gimana...?!
Dikurangi boleh, ditambahi juga boleh.
Yang wajib hukumnya wajib, ditinggalkan berdosa.
Yang sunnah hukumnya sunah, tidak dikerjakan tak berdosa. Sedikit mengamalkan yg sunnah sedikit pahalanya, banyak amal sunnahnya maka banyak pula pahalanya.
Amal yg mubah hukumnya mubah. Dikerjakan atau tidak sama saja. Tidak ada perintahnya tidak ada larangannya.
Terus tahlilan gimana hukumnya...?!?
Sunnah karena takjiyah adalah sunnah. Mendo'akan secara khusus adalah sunnah, dst.
Bid'ah tidak sih...? Iya bid'ah, tapi bid'ah hasanah.
Kok ada bid'ah hasanah...?
Ya ada. Sahabat Umar yg dijamin Nabi ahli surga melakukan amalan bid'ah hasanah. Lah ada orang yg belum tentu masuk sorga malah melarang berbuat bid'ah hasanah. Kan gak level namanya.
Agama ini gak boleh ditambah-tambahi. Ya betul. Tapi kalau amal mah harus ditambah supaya banyak pahalanya. Nabi gak tahlil, ya gak apa apa Nabi mah sudah ahli surga amalnya juga sudah banyak. Do'anya juga mustajab, dst.
Lah kita. Amal dikit, ilmu dikit, gak mau tahlilan lagi ya sedikitlah bekalnya di akhirat nanti.
Nabi tarawih 11 rakaat cukup. Tapi durasinya dari isya hingga waktu syahur.
Kita tarawih 11 rakaat. 15 menit pulang tidur. Ya pasti sedikit dong pahalanya.
Yang 23 rokaat pahalanya lebih banyak karena sujudnya lebih banyak, baca fatihahnya lebih banyak, istigfarnya lebih banyak, solawatnya lebih banyak.
Gak bisa kalau harus selalu ngikuti amalan Nabi. Sejam saja tarawih, sudah pegal kaki. Mana ngantuk, lapar, dll.
Pahala atau derajat dari 11 rakaat Nabi beda jauh dengan 23 rakaat kita. Apalagi yg 11, lebih jauh bedanya.
Kalau mau dapat banyak pahala ya perbanyaklah amalnya, perbanyak ibadah sunahnya, banyakin ngajinya, dzikirnya, do'anya, dll.
Jangan malas ibadah. 23 rakaat berat, ikut tahlilan berat, mauludan berat ya gimana mau jadi kekasih Allah kalau sedikit amalnya...?!
Bandung, 8 Juli 2023


0 Komentar