Selalu saja ada cara mereka untuk berbantah dan menyela. Beberapa perkataan yang sering mereka kemukakan antara lain adalah..."Jangan lakukan apa yang tidak diamalkan atau tidak dicontohkan oleh Nabi".
Sekilas perkataan itu baik dan positif. Atau perkataan lain, "Seandainya hal itu baik pastilah hal tersebut sudah dilakukan oleh Nabi". Atau perkataan lain, "Ajaran agama ini sudah sempurna dan tidak ada satu hal pun yang tertinggal sehingga tak perlu membuat amalan yang tidak ada contohnya dari Nabi".
Atau perkataan lain, "Setiap bid'ah adalah dolalah, dan setiap dolalah bakal masuk neraka, dst". Enak swkali mereka menjudge kaum muslimin sebagi ahli bid'ah dolalah dan ahli neraka. Hebat sekali mereka itu bak panitia surga saja.
Itulah beberapa contoh perkataan yang dzohirnya terlihat positif tapi ruhnya berarus negatif.
Kita coba jelaskan, sudah banyak kyai ulama menjelaskan bahkan dibahas khusus dalam buku-buku tentang seputar tuduhan seperti itu dst tetap saja tak pernah membuat mereka faham atau merubah pendiriannya.
Ibarat sabda Nabi..."Mereka leluar dari agama seperti anak panah yang lepas dari busurnya dan tak akan bisa kembali lagi".
Angel, hese, ngeyel dan BEBAL. Padahal Nabi sudah mengingatkan "Jika kalian inhin selamat, ikutilah jumhur umatku karena jumhur umatku tak akan bersepakat di dalam kesesatan".
Dan ada juga hadist tentang pembagian bid'ah menjadi hasanh san sayyi'ah. Nabi bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim, "Man sanna bisunatin hasanatin palahu ajruha, wa ajru man amala bihaa, dst".
Atau kata Imam Ali..."Tak usah menerangkan siapa dirimu karena orang yang menyukaimu tak akan membutuhkan itu dan orang yang membencimu tak akan mempercayainya".
Jadi sebenarnya semua kembali ke masing-masing orang. Mau percaya silahkan mau menolak juga tak ada yang bisa memaksanya.
Oke. Kita keep itu. Tapi masalahnya mereka selalu aaja berkoar-koar di mimbar-mimbar, di majlis-majlis, bahkan di medsos, internet, sekolah dll. Mereka terus saja menuduh ini bid'ah, itu bid'ah. Ini ahli neraka, itu ahli dolalah, dst.
Mulut mereka itu, hati mereka itu dipenuhi najis dan racun. Menghina, memfitnah kaum muslimin sengan tuduhan-tuduhan tak pantas...ahlul bid'ahlah, kurafat, kuburiyyun, ahli naar, dst.
Itu bukan cermin perilaku seorang muslim. Itu bukan standar perbuatan kaum beriman. Itu adalah perkatan para pesakitan, yang jiwanya keruh dan kisruh, penuh kebencian, menuduh secara keji, tidak menjaga kehati-hatian, tidak menjaga lisan dan yang pasti ciri kebodohan ilmu, ketengilan perilaku, dst.
Ketika kita coba menjelaskan sebenarnya itu adalah lebih merupakan pertahanan diri, membentengi saudara kita agar kita tidak menjadi korban kebodohan seperti yang mereka alami.
Kalau menyadarkan mereka sepertinya nyaris mustahil. Sampai matipun mereka akan tetap seperti itu. Amaluna amalikum...itulah prinsip kita, tapi prinsip mereka beda lagi. Tak puas kayaknya jika tidak menjudge kita ahli dolalah ahli neraka. Seolah mereka ahli surga, panitia surga.
Naudzu billaahi min dzaalik.
Kaum muslimin, yuk kita jaga keluarga kita dari kesesatan dan dari segala penyimpangan seperti itu. Semakin akhir zaman semakin masif dakwah-dakwah konyol seperti itu. Kita jaga amal kebaikan kita, perbanyak sholawatan, perbanyak tahlilan, maulidan, dan seribu macam kebaikan lainnya. Biarlah mereka menuduh ini itu. Tak pantas bagi kita mencontoh perbuatan mereka itu.
Kita hanya mengingatkan sesama kita saja. Jaga aswaja, jaga agama yang rahmatan lil'aalamin. Jauhi ajaran yang penuh duri, penuh racun kebencian, tuduhan kotor, fitnah keji, dst.
Biarlah bukti yang bicara. Guru kitamah sudah jelas kewaliannya, sudah jelas punya banyak karomah. Guru kitamah sudah jelas bersanad dari zaman ke zaman tak terputus estafet bersambung hingga ke Sahabat dan ke Nabi.
Guru kitamah orang jujur, orang baik-baik, orang pintar, orang tawadlu, orang waro hati-hati dst. Tidak suka cari gara-gara, menuduh ini menuduh itu.
Guru kitamah mengajarkan kejuhudan, kesabaran, tawasuth, lemah lembut, sopan, berakhlak mulia, dst.
Kalaupun harus melawan mereka, sekedar menjaga marwah ajaran guru-guru kita, menjaga nama baik ajaran baik mereka. Melanjutkan perjuangan para wali kekasih Allah SWT.
Sumbat mulut mereka dengan ilmu.
Wallahu a'laam bishowaab.
Bandung 26 Juni 2023
0 Komentar