Faktor X and Y....

Faktor eX dan waY
Mari bercerita...


Angin sepoi-sepoi yang membuat terik terasa jadi adem.
Hadeuh....mantap sekali...
Andai saja...inimah andai ya....Ya, tapi gak elok juga sih kalau berandai andai disiang bolong begini kan...?
.......
.....
..

Nikmat mana lagi yang akan kita dustakan. Dalam arti bahwa adalah akan lebih baik jika sekarang kita ngopi dulu bro...!!...santai....selow aja...walau itu mungkin hanya dalam lamunan...lamun kita ngopi saat-saat seperti angin yang sepoi begini...

Seruput kopi dari tanah pakidulan ini memang tentu akan terasa sangat luar biasa mantapnya. Gulanya sedikit saja biar kopinya lebih original.
Penikmat kopi emang tentu punya cara masing-masing untuk menikmati kopi dan mereka tentu pemilik dan penikmat lidah dengan citarasa yang luar biasa.

Kalau kuberi nama ini kopi tentu adalah Kopi Rancabuaya. Tapi kopi disini emang mantap gan...!. Mungkin faktor x atau mungkin juga faktor x dan y...!!, bisa jadi.



Hari memang tetap berangsur menuju terik karena matahari yang sangat panas disini,
dan yang kita sering gak ngeuh adalah, bahwa bisa jadi Matahari kita itu sudah mulai gak suka, gak seneng dengan kesombongan dan keangkuhan sebagian besar penduduk dari bumi ini...
yang mereka sering bikin kerusakan dan sering juga buat kegaduhan atau hoax....fitnah, buly, nyinyir dan sejuta hinaan dan cemoohan antar sesamanya.....

Manusia sudah kehilangan rasa hormat...manusia sudah kehilangan kemanusiaannya...manusia juga sudah berkurang kehormatannya dan atau martabatnya sebagai homo sapiens atau homo sosius...dst
Waduh kok bisa jadi begitu ya ...???

Maka nikmat mana lagi kah yang akan kita dustakan sekarang. Mari kita lanjut saja ngopinya.....!. Lupakan saja genderang manusia gak bener diluar sana....kita jangan ikut jadi ngaco juga ya kan...???
Kalau kita gak bisa membantu mereka supaya tidak melakukan perbuatan hoax dll itu...minimal kita berusaha agar diri kita sendiri terhindar dari wabah penyakit dari adanya sosial media tersebut itu....



Sekali lagi, hari memang menuju terik yang menyengat. Namun angin disini sepertinya sudah faham betul kalau kami sebenarnya sekarang ini sedang membutuhkan belaian mereka yang semliwir nan lembut menina bobokan, ...yang menyibak ke seluruh sudut tubuh yang tadi berkeringat.....
yang juga tentu menenangkan perasaan dan juga menimbulkan kantuk seperti ini.


ya, sungguh nikmat untuk berteduh dibawah saung yang beratap dedaunan kering dari semacam daun khusus atau jerami jerami pantai dari laut selatan. Hmmm.....ini jelas akan menambah semacam aurora di batin kita. Keindahan rasa dan juga keindahan visualisasi... disekitarnya.

Satu hal lain, aku merasa beruntung bahwa para burung camar dkk itu telah sedia juga menemani kita disini, bersama dengan rasa kebahagiaan yang mungkin sudah datang di sekarang ini.

yah....
Hari akan beranjak juga tentu, tetapi sebakul nasi yang kita tunggu itu, masih ada disebrang sana...Si tetehnya lagi nyiapin dengan seksama disana.
Nasi akan terasa mantap, dihari yang lapar beginu (begini itu)..

Adalah nikmat anday.... disini ada sepiring belut Sidat atau ikan Kakap Merah. Tentu saja semua aroma itu sudah tercium dari kejauhan. Ini sangat menggugahkan selera yang sedari mula sudah ada tadi.
...........................
............................................................
...
Gak boleh menduga-duga. Sebab kenyataan tentunya jauh lebih indah. Contohnya hari ini.
Ya.....hari yang sepoi-sepoi......................

tidurlah...tiduur....adekku sayang...tidur lah tidur...enak rasanya....kalau kita bikin lagu seperti itu saja sudah indah rasanya...

Subhaanallah, akan semakin enggan untuk beranjak dari bale-bale ini.
Tidur adalah godaan yang paling nyata. Sebab tak ada tempat tidur yang lebih nyaman melainkan tiduran di siang yang panas tetapi dibarengi juga dengan tiupan angin yang terus menerus tapi mereka melakukannya secara teratur...kadang pelan lalu mengencang sedikit...ya kalian tahulah bagaimana angin yang sepoy...sepoy  bagaimana cara mereka membuat kita menjadi nyaman...dan membuat lelah sebelumnya menjadi indah pada sekarang ini...mereka datang dan lalu menghilang secara teratur begini dan kemudian datang lagi menyibak keringat diantara rambut dan ketiak-ketiak kita (duh maaf terlalu vulgar).... tapi...
Itu adalah sumpah yang menjadi kenyataan.


Sudah kubilang, itu tak akan lama lagi. Mari maksimalkan dulu ....!! makan siang dulu sebelum nanti datang makan malam...
kanu dahar wau atuh...!!!


cerita dilanjutkan....
Jujur jangan....?.
Kalau aku harus jujur, ini adalah waktunya untuk............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... terlelap...!!.

Sudah kubilang tadi, tak ada tempat yang lebih nyaman lagi selain tiduran di siang yang terik ini, di sebuah bale yang ada dipinggir pantai seperti di Ranca Buaya ini. Itu adalah nyaman kelas tinggi..... melebihi dari hotel apapun. (ssst...kalau di hotel kan jauh ka enya..., tapi memang sih....tidur di hotel memang nyaman...tapi angin disana gak senyaman disini bro...!!)

Setelah perjalanan darat yang melelahkan tadi. Maka sepiring nasi telah membuat kantuk yang semakin dahsyat. Pulang ke Bandung pun aku tak mau. Aku pingin disini saja.


waah....nasinya sudah habis...!!
ngiring raos kasadayana....!

Ombak disana semakin siang semakin kencang, simponi dari pakidulan Jawa Barat yang mempesona. Bahagia itu gak harus mahal kan...?.
Cukup sepiring dan cukup segelas teh hangat itu sudah luar biasa. Tak tentu suasana bathin ini terjadi di setiap saat. Tak tentu ini terjadi setiap waktu. Maka sekali engkau mendapatkan suasananya seperti ini, itulah sebenarnya anugerah yang engkau dapatkan....!!



Jalanan ini adalah jalan yang eksotis. Sawah-sawah, hutan-hutan, dan rumah-rumah penduduk disini....satu sama lain terlihat serasa serasi seirama. Ternyata manusia memang diperindah dan memperindah bersama dengan lingkungannya.

Dan ternyata manusia itu di warnai oleh sekitarnya, seperti disni. Makanya tiap daerah belum tentu rumah adatnya sama....mereka di ilhami oleh apa yang mereka lihat...lalu apa yang mereka pikirkan dan jadilah apa yang mereka lakukan.
Sehingga dengan rumusan seperti itu maka tidak heran juga jika di era modern ini...batas kebudayaan itu semakin gak nyata....budaya dari tempat yang jauh sekarang bisa kita adopsi ditempat kita dan sebaliknya budaya kita bisa di contek dengan mudah oleh bangsa lainnya.

Setelah hari yang memuaskan tadi, pulang kembali adalah keniscayaan sebab jika tetap kita disini...lalu kita gak akan bekerja di esok hari di tempat biasa kita bekerja....dan itu artinya ?...hah jadi terbayang lagi rutinitas di hari-hari esok dan lusa nanti.

Jangan ah....jangan kita bayangkan pekejaan di saat kita holiday seperti ini. Gawe itu penting...tapi holiday adalah hak asasi manusia juga bukan...???????????????


Hari yang gontai sebenarnya untuk kembali. Motor inipun seakan enggan menarik tuasnya sendiri, sehingga ia terlihat males-malesan....dan jalan dengan pelan saja...menyusuri setiap sentimeter jalan hitam ini...
Berangkat enggan, kembali pun tak mungkin.

Tetapi jalanan yang menanjak ke Bandung tentu lebih enak untuk dikebut dibanding sebaliknya yang turun nurugtug...!!. maka dengan tak disadari semangat untuk ke Bandung sudah muncul secara otomatis. Semangat 45 telah bergelora kembali.....gaaaaassss...!!!.

Tetapi hujan memang sudah terlihat dari kejauhan dari pucuk pegunungan yang mulai gelap menggelayut di atap langit sana.
Waduh, ini akan seperti memasuki dunia yang gelap didepan kita. Tapi ini tak ada pilihan lain, sebab arah tempat kita kembali adalah dibalik awan yang hitam itu. Dibalik hutan dan gunung gelap itu, dibalik bukit dan dibalik langit yang hendak memuntahkan kegelapannya itu....

Memang terlihat mengerikan langit yang kelam menggelyut menutupi puncak-puncak bukit yang tinggi menjulang itu...yang seperti kita akan menaikinya dan akan itu sepertinya akan terasa seperti kita hendak mendaki gunung yang luas dan tak berujung.... Gunung yang menjulang didepan kita itu dan kita masih ada dibawah seperti ini..akan berkelok-kelok juga untuk menaikinya....
sepertinya itu dekat tapi itu pasti akan kita tempuh dengan lama juga....ini kita bagaikan semut disini...dan gunung perbukitan itu adalah bagaikan raksasa-raksasa yang menjulang tinggi. Kalau boleh kugambarkan adalah kita gak suka kegelapan itu...tapi justru kita harus menempuh ke tempat yang gelap itu...seperti kita akan memasuki terowongan yang gelap yang ada tepat di atas kita, nun jauh disana. Gelapnya suasana di gunung sana, sudah tergambar sejak di bawah ini. Ya....kita berkejaran dengan waktu....

Jalanpun menjadi lebih berhati-hati sekarang, sebab kita harus berhitung juga antara kondisi langit dan situasi daratan. Jangan sampai kamu terjebak diantara hujan yang gelap disana dan lalu tiada tempat yang dekat untuk berteduh. Bisa gagal harimu yang indah tadi, nanti.


Namun sesungguhnya seringkali kita gak mengerti apa dibalik awan, apa dibalik hujan. Dikiranya itu serba kelam, serba tak menyenangkan dll, namun boleh jadi ada nikmat dan hikmah di balik semua itu. Rahasia hanya akan terungkap jika semua sudah terjadi. Makanya kuncinya, selalu husnudzon terhadap langit dan kejadian bumi. Suasana bathin yang terkendali itulah kunci kesempurnaan hati, kunci kebahagiaan jiwa. Mantap surantap bukan...?. maka jagalah hati, jangan kau kotori, jagalah hati, itulah cahaya illahi. by Aa Gym.



Ya, ternyata hujan aku sudah ada di dalamnya. Hujan ini aku sudah berada sampai kepadanya. Bukan salah hujan, tapi salah aku yang justru mendatangi hujannya.

Salahku aku berjalan mendekat kepada hujan. Kalau aku gak berjalan ke arah ini tentu saja tak ada hujan dan tak ada badai yang menimpaku, tapi itu artinya aku gak pulang-pulang seperti bang Toyib.

Dan tetapi sesungguhnya, rahasia di balik itu seringkali tak pernah kita duga sebelumnya. Barangkali akan ada suatu keindahan di balik kegelapan alam disana itu. Minimal barangkali akan ada momen buat kita...untuk lebih mengenal lingkungan alam disekitar sini. Merasakan suasananya yang ternyata bisa sangat indah disini...di saat terang maupun gelap hujan seperti demikian ini.

Ya, kamu benar...itulah yang dinamakan hikmah, itulah yang dinamakan ilmu menemukan hikmah. Hikmah itu selalu positif, hikmah itu selalu membantu kita.
Hikmah hanya ada disisi positif. Disisi negatif kamu gak bisa temukan hikmah apapun juga. Maka keep positif thinking...selalulah kita menjaga perasaan positif dalam suasana seperti apapun juga.

Itulah peran menjaga atau mengelola perasaan...menjaga tetap terkendalinya suasana hati...gak boleh juga murang-maring...marah-marak kepada keadaan dst...
kan begitu kawan...?

Hari akan berlangsung lama disini, di warung tempat kita berteduh. Sebuah lembah yang sungai Cilayu menjadi nadi nya. itulah sumber kehidupan disini. Luar biasa bukan...?.

Kita bisa lihat sebuah bangkai jembatan besi tua itu. Itu adalah bekas jembatan lama...dulu kita pernah meliwati jembatan tersebut...dulu jembatan itulah akses kita disini....itu adalah jembatan yang sebenarnya sangat indah menurutku....jembatn yang berkerangka besi seperti itu, kini sudah menjadi sesuatu yang tidak bernilai apa-apa selain tentang kenangan di masa lalu...jembatan kayu yang jika kita melaluinya...akan terasa cukup menakutkan karena kayu-kayu itu yang bisa saja sudah rapuh sebagiannya dan kita tak mengerti apakah itu cukup kuat dilalui kendaraan kita. Yah...sedap-sedp ngeri...
tapi sebenarnya aku suka dengan jalan lama itu...sedikit bernostalgia dimasa lalu adalah terasa indah di masa sekarang. Tapi tentu itu hanya kenangan saja yang sudah bukan menjadi kenyataan kini.

Coba kalian lihat dan bayangkan ketika dulu orang melintasi jembatan besi itu dengan potongan-potongan kayu gelondongan sebagai jalannya. Dan juga jembatan itu sudah sangat tua umurnya...seram tapi indah sekali.


Hari memang akan berlangsung lama disini, bisa membosankan rasanya, tapi bisa juga bisa mengesankan pada akhirnya.
Bisa membuat bete orang-orang, tapi juga bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan buat lainnya. Semua itu tergantung dimana kau tempatkan suasana hatimu, perasaanmu...dan jiwamu. Apakah jiwa yang baik selalu ataukah jiwa yang marah selalu dikedepankan....sehingga membuat runyam hati kita dan kelam segala suasananya.

Bahagia itu ternyata ada di pengelolaan hati ini....jiwa ini butuh ketenangan...dan ketenangan itu bukan di hati orang lain...tapi ada di hati kita. Hati kita yang indah akan menularkan keindahannya kepada sekitarnya...dan hati kita yang sulit akan membuat suasana sekitarnya pun menjadi gak nyaman semua.

PILIH YANG MANA BROW...?1?

Sehingga pada akhirnya berkah atau hikmah hanya tinggal menunggu waktu saja. aamiin.

sekian....







Posting Komentar

0 Komentar