Membaca Logika
Bag.2
(Upaya Pemecahan Masalah)
Latar belakang
demikian itu membuat kita bisa memvisualisasi detail permasalahan sehingga
memudahkan kita untuk mengurai masalah tersebut dan coba mencari cara untuk
bisa mengatasinya dengan terstruktur dan terukur.
Uraian latar belakang diatas sangat berguna sehingga kita
bisa menjawabnya satu persatu.
1. Pendidikan Agama.
Semangat untuk mencari ilmu agama
harus kembali digaungkan di kalangan masyarakat banyak melalui ceramah-ceramah
keagamaan dan juga terutama pendidikan pesantren. Namun harus diingat bahwa
tujuan beragama adalah akhlak. Akhlak kepada Allah SWT (Tuhan), akhlak kepada
sesama manusia dan akhlak kepada alam lingkungan.
Sehingga dengan demikian, fungsi
pendidikan menjadi jelas tujuannya dan jelas apa yang ingin dicapainya. Sebanyak
apapun ilmu yang didapat tetapi jika ilmu tersebut tak diterapkan maka itu
tidak akan melahirkan perilaku yang beradab karena adab adalah ilmu yang
diamalkan. Adab kepada Guru, adab kepada Orang Tua, adab kasaluhureun, adab
kasahandapeun, adab ka pemimpin adab ka rakyat dst.
Dari pendidikan agama yang
demikian itu diharapkan dalam hubungan masyarakat kita terjadi harmoni yang
satu dengan lainnya saling sokong, saling “watawasaubilhaqqi
watawasau bissabri”...bagaimana cara “tawasau
bilhaqqi” itu juga harus dipelajari. Menyuruh kebaikan dengan cara bathil
adalah salah, sama seperti menyuruh orang baik tapi diri kita tidak mau berbuat
baik. “ata’muruuna bil ma’ruufi
watansauna anfusakum”.., Kurang lebih begitu dalam Al-Qur’annya.
2. Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan.
Kualitas pendidikan meliputi
sarana pendidikan yang baik, Guru-guru yang berkualitas tinggi, alat peraga dan
buku-buku yang berkualitas dst. Selain itu juga, lama pendidikan 6, 9, 12, 16,
17, 18, 19, 20 tahun dll.
Penyelenggaraan pendidikan yang
demikian itu sangat penting untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang
berkualitas tinggi. Sehingga bangsa Indonesia bisa segera siap untuk terbang ke
arah kemajuan dan kesejahteraan.
3. Budaya Literasi
Budaya membaca harus di tumbuhkan
sejak kita kecil. Atau sejak saat ini. Sehingga dengan budaya baca yang baik
itu, memungkinkan terciptanya manusia-manusia Indonesia yang unggul. Berilmu pengetahuan
dan berwawasan yang luas sehingga mereka menjadi manusia-manusia yang stabil,
berkarakter, dan bermartabat. Manusia yang stabil kejiwaannya dan keilmuannya
akan dapat dengan baik menyaring setiap informasi atau kejadian yang ada,
sehingga tidak mudah kalap, tidak mudah emosional, tenang dan mampu membuat
keputusan yang benar.
Budaya literasi ini semakin lama
akan memperkuat satu entitas masyarakat, dalam hal ini masyarakat dan bangsa
Indonesia. Juga dalam kaitan hubungannya dengan dunia luar. Sehingga semangat
kebaikan bisa tersebar ke seluruh bangsa.
4. Kepentingan Diri dan Golongan
Ego manusia sejak asalnya memang
ada. Tetapi melalui pendidikan Agama, Lingkungan dll maka sifat egoisme itu
dapat di minimalisir dan dikendalikan. Itulah goal dari akhlak yang mampu
bersikap empati, tidak lebih mementingkan diri sendiri dan golongannya
melainkan lebih mementingkan orang lain, teman, tetangga dan sesama masyarakat
semuanya. Sehingga terjadi hubungan yang harmonis yang semua itu menjadi
ekosistem bagi kehidupan yang selaras (aman tentram) dan bahagia.
Hubungan hak dan kewajiban antar
sesama masyarakat atau antar individu dengan negara dll menjadi tidak formal
semata, melainkan sudah menjadi budaya atau kebiasaan yang semua berjalan atas
dasar kesadaran. Sehingga semua keadaan dan situasi menjadi tertib, lancar,
kondusif dan menang bersama.
Demikian saja tulisan kali ini.
Bandung, 09 Februari 2019
0 Komentar