Kereta Cepat Jakarta Bandung

Bandung adalah sebuah kota besar yang berada di provinsi Jawa Barat. Ia merupakan kota terbesar ke-3 atau ke-4 yang ada di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya dan Medan. 

Kota Bandung ini berbeda dengan kota besar lainnya yang ada di Indonesia karena letak geografisnya yang hanya 140 km an dari Jakarta. Implikasinya adalah kota Bandung ini hanya seperti bayang-bayangnya kota Jakarta. Terlalu dekat sehingga fungsi kota ini hanya sebagai komplementer atau substitusi saja, apa yang ada di Jakarta sepertinya tidak perlu ada di Bandung karena orang di Jawa Barat ini bisa dengan mudah pergi ke Jakarta. 

Bandara Internasional misalnya, di kota Bandung ini tidak bisa semaju di provinsi lain semisal Jawa timur atau Sumatera Utara. Karena untuk pergi ke luar negeri, orang Bandung masih bisa menggunakan bandara Soekarno Hatta yang ada di sekitaran Jakarta. Pun juga dengan Pelabuhan Laut, sampai sejauh ini Indonesia merdeka...75 tahun, baru sedang dibangun Pelabuhan Internasional di wilayah Jawa Barat ini. 75 tahun lamanya kita tidak mempunyai Pelabuhan Laut sendiri, selama 70 tahun kita tak punya bandara bertaraf Internasional sendiri. Karena itu tadi, letak Jawa Barat yang satu wilayah dengan ibukota negara Indonesia. Semua bisa lewat Jakarta.

Akibatnya adalah, pendapatan asli daerah Jawa Barat menjadi kurang maksimal, karena semua tersedot ke Jakarta. Jawa Barat hanya menjadi satelitnya Jakarta. 


Kereta Cepat

Kereta Cepat Jakarta Bandung ini dinisiasi oleh pemerintahan Jokowi pada periode pertama pemerintahannya. Pada Tahun 2025 PT.KCIC didirikan, dan pada tahun 2016 dilaksanakan peletakan batu pertama di kawasan perkebunan teh Wallini Jawa Barat. 

Saat ini, 19 Agustus 2020, progres proyek ini sudah mencapai sekitar 54 persen. Dan diharapkan proyek bisa selesai pada tahun 2021 atau 2022 mendatang.

Jalur kereta api ini mayoritas mengikuti jalur jalan tol yang sudah ada, yaitu di sepanang jalan tol Jakarta Cikampek kemudian mengikuti jalur tol Cipularang dan juga tol Padaleunyi.

Namun pada beberapa segmen, jalur kereta api cepat ini juga meliwati perkampungan, kebun, sawah dan sebagian mengikuti jalur rel kereta api biasa antara Padalarang sampai sekitar Gunung Bohong. 

Biaya untuk pembangunan ini diperkirakan mencapai sekitar 80 Triliun rupiah. Bandung Jakarta bisa ditempuh hanya dalam sekira 45 menit saja. 

Kereta Cepat ini adalah yang pertama dibangun di Indonesia dan di Asean. Kecepatannya disetting sekira 300-350 km/jam, dengan kemampuan maksimal mencapai 400 km/jam, itu adalah hampir seperti kecepatan Pesawat Terbang. Oleh karena itu maka kemungkinan kedepannya jalur kereta cepat ini akan mematikan jalur penerbangan antara Jakarta-Bandung yang sekarangpun sudah sekarat atau bahkan mati.

Sekarang ini hampir tak terdengar lagi ada pesawat yang singgah di Bandara Husein Bandung, terlebih setelah selesainya pembangunan Bandara Kertajati yang mana penerbangan dari dan ke Bandara Husein sudah dialihkan kesana.

Bandara di Bandung mati suri dan Bandara di Kertajati juga hidup enggan, mati tak mau. itulah akibat dari posisi geografis kota Bandung ini yang hanya 140 km dari Jakarta. Istilahnya daripada sulit untuk terbang lewat Bandara Kertajati, mending sekalian lewat Bandara Soekarno Hatta yang lebih lengkap dan lebih banyak jalur penerbangannya, domestik maupun internasional.

Belum lagi nanti jika kereta cepat Jakarta Bandung ini selesai maka, orang akan dengan begitu mudah bepergian dari dan ke kota Bandung dan kota Jakarta ini. Kedua kota ini akan menjadi satu paket, satu pasangan...kota side A dan kota side B.

Apalagi nanti ketika jalur jalan Tol Ciawi-Sukabumi sudah tersambung ke kota Bandung, tentu akan menambah alternatif perjalanan dari dan ke dua kota tersebut.

Kereta Cepat Jakarta Bandung, pada saatnya nanti memang akan sangat berguna bagi kedua kota ini. Apalagi jalur transfortasi dart lainnya juga sudah terlalu macet. Kereta api penuh, dan pesawat juga terlalu pendek jalurnya sehingga daftar tunggu lebih lama dari terbangnya itu sendiri. Anda menunggu pesawat dibandara itu lebih lama dibanding terbangnya itu sendiri, sehingga orang akan mengalihkan ke moda transfortasi lainnya. Kereta Api atau Mobil.

Oleh karena demikian itulah maka pembangunan kereta cepat ini menjadi sangat memungkinkan dibangun antara Jakarta dan Bandung. Menguntungkan secara bisnis dan juga berguna bagi percepatan pembangunan di dua wilayah tersebut.

Jika kereta cepat ini dibangun sampai dengan Surabaya misalnya, maka orang akan berpikir ulang karena akan lebih efisien jika menggunakan jalur udara. Lebih cepat dan lebih praktis.

Namun tentu saja, ada keuntungan lain dengan kereta cepat ini, karena bukan saja menghubungkan Jakarta dan Surabaya, tapi juga menghubungkan kota-kota lain yang ada di jalur tersebut. Karawang, Wallini, Bandung, Tasikmalaya, Purwokerto, Jogjakarta, Solo, Madiun dll.

Tetapi apapun itu, jalur Jakarta Bandung memang yang paling tinggi fisibilitynya. Karena alasan jarak, dan terutama karena alasan kepadatan lalu lintas darat antara kedua kota tersebut.



Posting Komentar

0 Komentar