Siang ini. Kampungku Terasa Panas semakin Panas.
Semenjak digenanginya bendungan Jatigede, cuaca di kampungku terasa semakin panas. Ngaheab.
Padahal, jarak Jatigede dari kampungku mungkin sekitar 8 atau 9 km. Kalau naik motor sekira 20-30 menitan. Gak jauh cuma kualitas jalannya yang masih berupa jalan perkampungan.
Tapi bukan itu yang ingin kita kupas disini. Kita mau cerita tentang kisah perjalanan kita sebagai manusia. Perjalanan hidup dari sisi spiritual. Ibadah kita dan umur kita.
Jangan sampai kita lupa dengan kisah hidup spiritual kita. Sudah seberapa baik amal ibadah kita atau jangan-jangan kita belum punya bekal amal ibadah yang memadai.
Tak terasa perjalanan hidup kita sudah sampai di titik yang sekarang kita jalani. Beberapa guru kyai kita, satu persatu telah pergi meninggalkan dunia ini. KH. Zainuddin MZ. KH. Maemun Zubair, Gus Dur, dan kyai- kyai di kampung kita masing-masing. Guru ngaji kita dll.
Sekarang, para guru itu telah tiada. Telah berkurang para penerang umat dan agama ini. Yang muncul sekarang, lebih banyak pengajar-pengajar yang kurang baik. Yang muncul sekarang adalah penceramah-penceramah yang besar pasak daripada tiang. Omongannya tinggi tapi akhlaknya rendah. Mencaci, mengadu domba dst.
Umat zaman sekarang bagaikan ayam kehilangan induknya. : "Teu aya ceupeungeun", hilang obor.
Hanya tersisa beberapa saja. Belum ada yang sekuat kaya masa lalu. Belum ada yang bisa jadi tuntunan atau panutan.
Penceramah sekarang ini terlalu beragam. Tak seperti era pak Zainuddin MZ. Umat terasa lebih bersatu. Lebih adem.
Sekarang ini kaum takfiri telah merajalela, menguasai mimbar-mimbar, membuat umat menjadi terpecah belah.
Kenyataan.
Kenyataan bahwa Islam ini sudah terpecah kepada puluhan golongan.
Dulu hanya ada dua atau empat golongan. Sekarang ini sudah lebih dari sepuluh, belasan atau mungkin mendekati 73 golongan.
Dulu kita hanya ada satu atau dua guru yang muncul dipermukaan. Sehingga semua umat masih bersatu dalam satubarisan besar.
Sekarang ini menjamur kelompok-kelompok baru. Kelompok-kelompok sempalan agama. Mereka sudah berani keluar dari jumhur ulama dan membuat firqah-firqah yang berseberangan dengan jamaah dari jumhur ulama kyai.
Salafi semakin merajalela. Menguasai jaringan dunia maya. Membentuk kelompok-kelompok baru yang melawan kelompok jumhur.
Fenomena seperti itu sadar atau tidak telah mengakibatkan perpecahan umat semakin kentara. Bukan satu dua penceramah lagi. Sudah puluhan atau mungkin ratusan pendakwah yang menebar fitnah akhir zaman. Umat jadi harus semakin selektif dalam mengaji atau berguru. Jangan asal pengajian. Harus pengajian yang jelas siapa gurunya, membahas ilmu apa, dari kitab mana, karya ulama mana, dst.
Itu penting agar umat tidak salah melangkah. Agar umat tidak keder dalam menuntut ilmu.
Sekarang ini terlalu banyak ustadz gadungan. Kerjanya memprovokasi umat. Ujaran kebencian, cacian hinaan, hoax dan fitnah. Dan anehnya justru penceramah yang seperti itu mendominasi jagat maya dan mungkin di dunia nyatapun mulai merajalela.
Menghipnotis umat lewat kemahiran bertutur kata yang sekilas terlihat benar atau masuk akal. Mengecoh orang yang tidak faham. Menyesatkan kehidupan beragama. Mengkotak-kotakkan umat. Menjauhi ulama kyai. Sebaliknya berbondong-bondong mengikuti para penceramah gadungan begitu yang bermodalkan wajah ganteng, muda menarik, ceramah yang kekinian dst.
Kaum remaja, kaum ABG, menjadi pendengar setianya. Akibatnya anak zaman sekarang ini sudah cukup banyak yang terjerumus kedalamnya. Kaum sumbu pendek, dst.
Benar sabda Nabi SAW. Kelak akhir zaman akan ada ustadz-ustad muda usia, mereka membaca alquran seperti kamu tapi bacaan mereka tak melebihi tenggorokan. Mereka itu sesat dan menyesatkan tak bisa kembali seperti anak panah yang melesat dari busurnya.
Nah kembali ke leptop. Hari sudah menjadi sore.
Saat ini aku lagi merenung diri. Rasa-rasanya aku belum siap menghadapi hari akhirat. Sungguh terlalu buruk ibadahku. Tak bisa khusyu' tak bisa merasakan manisnya ibadah. Ingin rasanya bersimpuh di hadapanNya dalam ibadah yang terbaik. Seperti ibadahnya para kyai, seperti ibadahnya para habaib dan auliya. Ingin seperti mereka. Sholat yang benar, ngaji yang benar, kelakuan yang benar, hidup yang benar dan mati juga di ampuniNya, dirahmatiNya. Ingin seperti itu.
Ya. Aku tahu aku ini banyak salah, banyak dosa. Berharap sekali bahwa Allah SWT mau memaafkan dan mengampuniku. Dan terus merahmatiku dalam rahmatNya. Aku ingin Allah mengampuni semua salah dan dosaku. Aku ingin mencintaiNya.
Ya Tuhan. Terimakasih. Engkau sudah turunkan rahmatMu dengan hujan yang besar ini. Rahmati kami, ampuni kami.
Hujan ini sesuatu hal yang gak bisa diciptakan oleh manusia. Hujan buatan juga tak bisa jika tanpa awan dilangit, apalagi tanpa ada matahari jelas sulit akan ada turun hujan. Jadi sesungguhnya manusia itu segala diberi oleh Tuhan Yang Maha Memiliki segala sesuatu. Tanpa KuasaNya, tanpa kasih SayangNya, dunia ini tak akan bisa berjalan seperti apa yang kita terima selama ini.
Jika saja hujan itu tak turun lagi, tak ada tumbuhan atau pertanian maka binasalah kehidupan manusia. Jika matahari itu pergi tak kembali, bekulah bumi ini karena kedinginan, mati kita semua.
Jadi. Ya, manusia benar-benar bergantung kepada rahmatNya.
.........
...................
.....................
Suatu waktu nanti, dunia ini akan berakhir juga.
Suatu waktu nanti, hujan akan semakin jarang. Kekeringan melanda seluruh bumi. Kelaparan dimana-mana. Semua sama tak ada makanan dan tak ada air untuk kehidupan.
Kemarau yang panjang, setahun, dua tahun, puncaknya di tahun ketiga. Menjerit seluruh dunia. Kekacauan merajalela. Perebutan sumber makanan dan sumber air dst.
Nah disaat genting demikian itu. Terlepaslah dajjal siraja sihir. Ia merajalela. Menebar pesona. Menebar ketakutan dst.
Ia dikaruniai Allah SWT kemampuan apa saja. Bisa menurunkan hujan di tempat yang dia kehendaki. Bisa menyuruh awan, bisa menyuruh angin dst.
Dia akan mengaku dirinya Tuhan. Banyak orang tertipu karena kesaktiannya yang tidak wajar.
Demikianlah ujian keimanan terbesar bagi umat manusia. Fitnah dajjal laknatullah.
Semoga kita semua mendapat pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT. Sehingga kita selamat dari tipu daya dajjal laknatullah tsb...aamiin.
Hari semakin sore, hujan semakin besar. Gledek dan angin menggelegar di kampungku. Ah. Karena angin dan gledek ciptaan Allah pun kita sudah merasa takut. Begitu dahsyat kekuatan Allah SWT. Baru gledekNya saja sudah mengerikan seperti itu. Kilat menyambar di langit, berkelebat cahayanya secepat kilat.
Sungguh kita tak berdaya melawannya. Hanya bermohon perlindunganNya dan ampunanNya. Jauhkan kami dari bahaya petir itu. Aamiin.
Demikian saja mimbar kali ini.
Kesimpulan :
1. Kita adalah manusia
2. Manusia itu sangat lemah
3. Kita adalah makhluk
4. Allah adalah pencipta makhluk.
5. Kita lemah. Kita sangat bergantung kepada Allah SWT.
6. Aku banyak dosa
7. Aku mohon ampun kepadaNya.
Wassalam
0 Komentar