Apa itu ulah gehgeran...?
Ulah dalam bahasa Sunda berarti jangan. Gehgeran artinya kurang lebih adalah terbawa arus.
Ulah Gehgeran = Jangan Terbawa Arus...!!
Berpikir sebelum membuat kesimpulan. Teliti sebelum membeli. Jangan asal rame ikut rame. Asal heboh ikut heboh. Kita bukan buih di lautan yang kosong tiada isi. Kita punya akal, gunakan akal pikiran kita. Kita punya hati, sucikan hati kita.
Jangan mudah terbawa riuh rendah. Berikan kesempatan akal untuk berpikir, mencerna situasi, membaca keadaan.
Hanya karena satu informasi (yang bahkan belum jelas) dengan cepat menjadikan kita suka atau benci terhadap sesuatu. Semudah itu kita terombang ambing oleh setiap angin yang bertiup.
Pikir dulu sebelum berasumsi. Kita manusia bukan binatang. Punya akal, kita punya hati.
Gehgeran...ya masyarakat kita mudah gehgeran. Isue tersebar seperti tak terkendali. Memalukan...!!. Ya. Memalukan..!!
Kita bukan makhluk yang tak punya pemikiran. Pikir dulu jangan mudah ambil berita yang tersebar.
Analisa...!!, periksa...!!, teliti...!!
Kalau tak mengerti lebih baik diam. Daripada ikut-ikutan jadi bodoh dan salah.
Katakan...aku no coment...!!, aku tak tahu yang sebenarnya dan aku hanya bisa berbaik sangka. Aku tak boleh berburuk sangka.
Sesungguhnya kebanyakan prasangka itu adalah salah...!! Dan karenanya buruk sangka itu dilarang dan mendapat dosa.
Begitu mudah kita menghakimi sesuatu. Padahal para hakimpun perlu sidang berkali-kali untuk dapat satu keputusan.
Sikap hati-hati. Sesuatu itu harus dianggap benar selama belum terbukti itu salah. Praduga tak bersalah tak hanya berlaku bagi hakim dalam memutuskan hukum. Ia juga berlaku bagi kita sebagai masyarakat atau sebagai manusia.
Menghakimi secara salah itu harus dihindari.
Lebih baik menganggap baik padahal itu salah daripada menganggap buruk padahal itu salah.
Lebih baik memutuskan tak bersalah. Daripada memutuskan keputusan yang salah.
Lebih baik membebaskan seorang terduga pencuri, daripada menangkap yang bukan pencuri. Harus jelas dulu. Kalau tak cukup jelas, maka jangan langsung menghakimi.
Itulah gehgeran. Teliti dulu sebelum ikut bicara.
Kalau tak cukup mengerti. Lebih baik tak ikut-ikutan.
Pesan Nabi SAW :
Qul khairan auw liyasmut. Berkatalah yang baik (dan benar)...atau kalau tidak bisa maka diamlah...!!
0 Komentar