Curug Cimahi

Tidak perlu jauh sebenarnya. Disekitaran Bandung juga ada banyak kawasan wisata yang aduhai. Curug Cimahi misalnya, curug ini adalah salahsatu curug tertinggi di Jawa Barat. Tingginya mencapai 72 meter. Debit airnya juga cukup besar terutama saat musim penghujan seperti sekarang. Dan satu lagi, cuaca. Cuaca disini lumayan adem karena berada diwilayah Lembang dsk.

Curug Cimahi ini sekarang ini dinamai juga sebagai curug pelangi atau Rainbow Waterfall. Entah apakah memang suka ada terjadi fenomena pelangi disini atau entah karena alasan lain. Atau mungkin karena jika malam hari ketika lampu lampu dinyalakan bisa membentuk pencahayaan yang mirip pelangi disini. Itu bisa jadi.

Curug Cimahi ini memang Curug yang mengalir di sungai Cimahi yang hulunya berasal dari kawasan Tangkuban Perahu dan hilirnya hingga melewati kota Cimahi menuju ke sungai Citarum. Jadi air disini itu mengalir jauh hingga ke teluk Jakarta dan Karawang. Jauh perjalanan yang ditempuh air Cimahi ini. Mungkin beberapa hari mereka akan baru sampai dilaut utara Jawa Barat. Kalau mereka adalah kita, tentu ceritanya akan cukup berliku-liku, ada asam manis dan pahitnya. Pastilah begitu. 

Air yang terjatuh melewati curug itu tentu akan sangat menghancurkan bagi manusia. Tapi bagi air tentu itu bukan suatu masalah yang berat. Hanya perjalanan biasa saja mungkin. Entahlah setiap air yang kesini itu apakah untuk yang pertamakalinya atau mungkin sudah berkali-kali. Bermuara dilaut utara dan lalu menguap keudara dan ditiup angin hingga turun diatas sana dan kembali mengaliri sungai Cimahi ini. Bisa iya bisa juga tidak. Kita gak tahu. Tapi menarik juga jika kita bisa mencari tahu tentang hal itu, barangkali pengetahuan tentang hal tersebut bisa bermanfaat buat kita dalam memahami alam yang hebat ini. Sehingga mungkin saja bermanfaat untuk penerapan iptek, kesehatan, ekologi, biologi. medis, dst.

Tentu air Cimahi itu yang penuh cerita mereka sendiri. Mengalir menjalani taqdirnya masing-masing. Tercatat dalam lauhul mahfudz, dan menjadi bagian dari kisahnya umat manusia khususnya yang ada di Jawa Barat dan Jakarta. Sebagian besar dari air itu tentu berguna untuk menumbuhkan tanaman sayuran, perikanan, pertanian padi dan bahkan menjadi sumber air untuk sanitasi dll. Sehingga sesungguhnya air dari Curug Cimahi ini adalah merupakan penyambung kehidupan dan penghidupan bagi banyak umat manusia. iya gak sih....?!. Tentu iya, masa tidak iya.

Oleh karena besarnya manfaat dari air-air Cimahi itu, maka seyogyanya kita semua untuk dapat "ngamumule" dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pemurah itu. Iya gak...?!?. Tentu iya bukan...?.

Nah saudaraku, tentu jika kita amati rupanya pergi ke alam adalah rihlah untuk mencari jatidiri kita juga. Mengenal alam, mengenal diri dan sehingga bisa mengenal kehebatan dan kebaikan Allah SWT kepada makhluk hidup dan terhadap kita semua. Luar biasa kasih Tuhan. Luar biasa kehidupan ini terjadi dan kita sering lupa itu. Iya gak...?!?. Kalau akusih iya.

Tuhan maafkanlah segala khilaf yang aku perbuat. Maafkanlah dan ya maafkanlah. Ampuni dan kasihi kami. aamiin.

Dimasa corona hati ini harusnya begitu rapuh. Kuasa Tuhan benar-benar terasa. Kita manusia sungguh lemah, tak daya upaya kecuali merupakan pertolonganNya. Bisa bernafas dengan segar seperti ini, itu adalah karunia besar yang seringkalikita tidak menyadarinya. Menganggapnya lumrah biasa saja.

Padahal, begitu banyak alam semesta itu yang bahkan untuk bernafaspun tak mungkin bisa. Di Pluto misalnya, Di Markurius misalnya. Disana kita tak akan mampu bertahan hidup dan berkembangbiak sebagaimana dimuka bumi ini. Itu harusnya pelajaran buat kita, bahwa bisa saja bumi ini berubah seperti Uranus, dan kemudian Neptunus berubah sebagaimana halnya bumi yang hijau royo-royo ini. Kita gak punya kuasa untuk mengatur keadaan seperti itu dan seperti ini. Kita pasrah, menerima dan menjalani saja kehidupan yang Allah sediakan di fase yang kita alami ini. Benar-benar kita tak punya kendali bahkan terhadap dirikita sendiri. Selalu bergantung kepada kasih sayangNya. 

Betul kan...?. Pasti betul.

Dulu kita hanyalah setets air mani yang kemudian menjadi alaqoh dst. Menjadi bayi, kita tidak tahu apa-apapun jua. Dikasih racunpun pastilah kita akan menenggaknya. Untunglah Tuhan memberi kita ASI dan sejenisnya. Makanan sehat lima sempurna. Setelah itu menjadi kanak-kanak yang manis, yang menyenangkan bagi orang-orang dewasa disekitar kita.

Lalu setelah dewasa mengapa kita menjadi begitu jahat, menipu, menyakiti orang dst. Manusia yang lemah telah berubah menadi manusia yang angkuh, serasa kuasa karena kaya raya dan punya jabatan. 

Tidak............sekali-kali tidak. Kita tidak layak untuk menjadi seburuk itu, tak layak untuk sesombong itu. iya ndak...?!. Yaiyalah masa tidak iya.

Jadi sahabatku semua....sejak saat ini. Hendaknya Curug Cimahi itu adalah pengingat kita tentang siapadirikitaini. Bagaimana seharusnya kita berbuat kepada air itu, ke pepohonan dan dedaunan itu dan juga tentu kepada sesama umat manusia yang sama sebagaimana dirikita. Kita adalah kita menurut kita. Padahal oranglainpun adalah kita menurut mereka. Jadi sesungguhnya semua kita adalah kita, dan semua orang lain adalah kita juga.

Kesadaran kekitaan kita itu, membuat kita semakin mengurangi dikotomi antara kita dan orang lain. Orang lain adalah kita juga. Sebagaimana kita adalah orang lain dimata mereka, tapi sesungguhnya kita adalah kita menurut kita seperti oranglainpun adalah kita menurut mereka. Kita, itulah kita. Semua kita adalah kita. Semua orang lainpun sesungguhnya adalah kita juga.

Jangan egois, kan...?!

Kebersihan alam ini mungkin tak berguna buat kita saat ini juga. Tapi sesungguhnya itu penting bagi kita yang lainnya. Air cimahi ini akan mengalir sejauh sungai ini hingga kelaut. Sepanjang itulah semuanya menjadi sumber kehidupan bagi jutaan ikan, padi dan tentu umat manusia. Kita peduli terhadap diri kita, kita peduli kepada orang lain karena tadi....semua orang lain sesungguhnya adalah KITA JUGA. Iya gak sih...?!?. Sesungguhnya iya.

"Aku adalah aku menurut aku. Kamu adalah aku menurut kamu. Semua manusia adalah aku juga".

Masa tidak iya. Musti iya.

.....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Curug Cimahi kita ini, adalah karunia Tuhan untuk kita sebagai kita. Kamu, aku, dia, siapapun juga sama. Haruslah menjaga kelestarian alam ini demi kebaikan kita juga. Haruslah iya.

Saudaraku, temanku, sahabatku semua. Aku akan bahagia jika kamu punya mobil yang bagus. Aku sangat bahagia jika kamu punya rumah yang kokoh nan indah. Aku sungguh merasa bahagia karena kamu tidak hidup melarat atau sengsara. Aku bahagia, sungguh bahagia jika kamu, dia, dan siapapun juga bisa hidup aman, nyaman, sejahtera dan bahagia.

Aku tak akan bahagia jika kamu sengsara. Aku tak akan bahagia jika dia merana. Aku akan sengsara jika mereka nestapa. Karena kamu adalah aku menurut kamu. Karena dia adalah aku menurut dia. Jadi semua siapa saja adalah sesungguhnya aku juga. Sungguh.

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Jika saja aku punya dua ribu bolehlah kita berbagi dengan seribu itu. Jika aku punya tenaga bolehlah aku mendorong mobilmu yang mogok. Jika aku ada segelas air, bolehlah aku memberimu seberapa kamu mau. Aku akan memberinya karena kamu adalah aku juga. 

..........................................................

........................................................... Semoga sikap demikian itu bisa kita miliki ya....?. Aku butuh minum, dan dia juga butuh minum. Kita berbagi tentu itu menjadi ciri kedewasaan kita sebagai umat manusia yang berakal. Semoga semua kita memiliki rasa yang sama, sehingga ketika kita melihat harta itu hanyalah titipan illahi. Kita ambil secukupnya saja, kita bagikan kepada kita yang lainnya, kita adalah kita yang sama-sama fana dialam dunia ini semua serba sementara. Iya gak sih....!?!. iya lah....masa tidak iya.

Gakk boleh rudet.............gak boleh olo-olo. Hidup butuh kontrol emosi, kontrol jiwa, kontrol diri seperti itu bukan.....?!?.

Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya. Disana tempat lahir beta.....dipuja bangsa sepanjang masa.

Indonesia tempat kita berlindung dihari tua. Mau seperti apapun jua negeri ini, itulah negara kita yang kita sayangi. Kita mau Indonesia ini maju, sejahtera dst. Kita mau kita bahagia hidup dialam Indonesia ini. Bahkan diseluruh dunia ini. Damai dan rukun.

Biarlah mungkin tak akan sama. Harta kamu mungkin lebih banyak dari harta aku. Ya....tentu bisa iya bisa juga tidak iya. Itu sungguh tidak penting, sebab kita semua sama................hidup didunia merupakan anugerah Illahi yang memang begitu adanya...........tak pernah sama. Kamu jangan bangga dengan kekayaanmu, karena kamu adalah aku menurut kamu. Aku juga tak boleh merana karena aku tak punya misalnya. Karena untuk apa merana, toh hidup adalah perjuangan untuk menjadi manusia seutuhnya yang akan kembali kepadaNya. Semua akan kembali kepadaNya.

Baju kita tentu tak sama..............bahkan lebih baik baju kita tak sama, yang paling penting adalah bukan baju kitanya. Tapi jiwa kita, jiwa yang sama...............diakui atau tidak diakui, kita sebanarnya sama-sama aku menurut setiap aku. 

Aku gak mau diberi kamu. Aku gak berharap meminta pemberianmu. tidak. Kalau aku berharap justru kapankah aku bisa memberimu, menolongmu dst. Itulah cita-cita hidupku. Memberi manfaat kepada kita.

.................................................................................................................................................................................................Ya....Zakat misalnya. Sesungguhnya diantara sebagian harta yang ada disaku kita ada hak orang miskin, anak yatim dll. Itulah kita. Itulah konsep aku adalah aku menurut aku, pun kamu adalah aku menurut kamu. sehingga semua orang adalah aku juga.


Sikap sosial yang demikian itu tentu perlu ditumbuhkan. Dipelihara dst. Mau tidak mau, sadar tidak sadar, kekayaan orang lain bisa membantu usaha kita. Kemiskinan orang lain akan juga menyusahkan usaha kita bukan...?!?.

Orang-orang miskin tentu mempunyai daya beli yang rendah. Kita jual mobil walaupun sudah diskon mepet pun tak akan laku dijual ditengah kemisknan yang demikian itu. Tapi jika masyarakat ini sejahtera. Mobil mahalpun akan mereka beli juga. Dagangan kita jadi semua laku, ekonomi tidak sulit itu karena kita membantu banyak orang menjadi lebih sejahtera.

Membantu orang sejahtera = membantu dirikita semakin sejahtera semuanya. Prinsipnya demikian. Pelit kita, maka siap-siap kehidupan kita secara umumpun akan serba kekurangan. Kurang cinta, kurang hormat, kurang penerimaan dst. Alangkah bahagianya jika kehidupan kita "sauyunan, gotong-royong, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing". Gak perlu itung-itungan, berilah, bantulah, sayangilah, hormatilah, tersenyumlah, dan bahagialah kita semua karena semua kita memiliki jiwa yang baik begitu.

Bantulah aku untuk menjadi aku yang baik. Maafkanlah aku jika aku belum baik, do'akanlah aku jika aku belum sholeh. Ya, mendo'akan kebaikan kepada orang lain sesungguhnya itu sama dengan mendo'akan baik untuk diri kita juga. Itulah benar sabda Nabi. Firman Tuhan.

..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Egois.........serakah. Itukan sifat yang buruk.

Pelit..............adalah seperti manusia picik.

Sombong...............orang besar kepala, dibenci sesama.

....................................................................................................... Mendiing kita menjadi manusia baik saja. Senyum lah, murah senyumlah, ramahlah, marahmay penuh cinta. Sopan kesesama. Hormat ke orang tua dan bahkan ke yang muda, sayang ke yang tua dan yang muda. Penuh empathy, simpati. Merekapun adalah kita. Semua sama hanya sesama ciptaan Tuhan semata. Kamu bukan dewa, kamu bukan Tuhan. Kamu bukan lebih hebat, kamu hanya diuji dengan segala pernik yang Allah beri. Itu saja.

Rasa marah rasa benci, hanya menambah penyakit semata bukan....?!?. Coba tanya kepada kyai maupun kepada para dokter. Jawabannya pasti iya. Masa tidak iya.

Jadi bersihkan hati kita, sucikan batin kita sesuci sucinya apa yang bisa kita lakukan yang terbaik buat diri kita, jiwa kita. Bahagia adanya dihati yang baik-baik. Tanpa dendam, tanpa angkara murka, tanpa rasa benci. Buat apa harta banyak tapi muka penuh amarah, rasa benci, penghinaan kepada orang miskin dst. Tidak, itu bukanlah golongan manusia terdidik. Itu lebih buruk dari monyet, lebih kejam dari serigala.

Kita adalah manusia yang terdiri dari Jiwa dan Raga. Punya estetika, punya etika, logika, agama, dst.

Manusia semakin manusia jika otak dan hatinya berkualitas. Manusia semakin mirip binatang jika otak dan hatinya semakin buruk dan bodoh. Manusia bahkan bisa lebih buruk dari hewan, jika tak tau adat istiadat dan agama. Ilmu dan Iman benar-benar ukuran derajat umat manusia. Semakin berilmu, semakin beriman semakin sempurnalah derajat khalifatu fil ardi...pemimpin pengelola di alam dunia ini. Iya gak....?????. Iyalah...masa tidak iya. 

Jangan bodoh. ya tentu jangan bodoh karena menuntut ilmu adalah....KEWAJIBAN semua insan dari buaiayan hingga akhir hayat kita adalah pembelajar selamanya. Berhenti belajar, berhenti menjadi umat manusia yang seutuhnya.

Thalubul ilmi fariidhatun....Menuntut ilmu adalah kewajiban. Wajib dong. Membiarkan diri kita bodoh itu sama dengan seperti membiarkan kita tak ubahnya seperti kera dan orang-orang utan, Semakin mirip. Tak jauh beda.

Balhum adhal...bahkan mereka lebih sesat dari binatang.....Itulah jika umat manusia memperturutkan hawa nafsunya, tak terkendali perilakunya, menjadi biang masalah bagi sekitarnya, dst. Mereka ;ebih buruk dari binatang tentunya. Akalnya tidak dipeliharanya, hatinya tidak dijaganya. Gila, lebih gila dari anjing gila bukan...?!?

............................................................................................................................................................................................................................................. 

Saudaraku, itulah perjalanan kita dari curug Cimahi ini. Semoga bermanfaat. Kalau ada salah dan kurangnya tentu maafkanlah..................semua kita berharap maaf atas khilaf dan kekurangan. Yang baik ambilah, yang buruk buanglah. Sesimple itu. Jangan nilai aku yang membuatmu enggan atau menolak kebaikan. Cukuplah ambil pelajaran dari segala kekurangan yang ada. Kita saling mendo'akan untuk semua kita. Semoga teman, saudara semuanya bahagia dunia akhirat. aamiin.

.........................Sampai jumpa dilain kesempatan. 

Parongpong, 22 Mei 2021

Posting Komentar

0 Komentar