PDIP Bisa Kalah di 2024

Sekarang pakde Jokowi, kebetulan diusung PDIP. Dulu pak SBY bersama Demokratnya. Begitulah dunia silih berganti dan tak abadi.

Besok siapa jadi presiden. Mungkin dari PDIP, atau bukan. Semua bisa terjadi.
Namun yang jelas, NKRI tetap harga mati. Dan bangsa Indonesia harus semakin logis, semakin terpelajar, semakin intelek-ilmiah berbasis data yang terukur, sehingga Indonesia bisa segera menjadi negara yang sejahtera, yang maju dengan langkah pasti, yang juara dengan berproses lahir maupun bathin/do'a (yang sukses bukanlah seperti sulap atau berkhayal).

PDIP bisa kalah jika mereka tertutup dari dinamika dan terlalu percaya diri dengan kekuatan partainya sendiri tanpa melihat dunia luar. Jangan seperti kodok dalam tempurung yang tak membuka pintu atau jendela dari udara segar. Butuh penyegaran, butuh keterbukaan, butuh tetap berkolaborasi, tidak arogan, dst. Pun juga dengan partai-partai lainnya. Kita butuh kesadaran komunal, maju bersama karena Indonesia hanya bisa maju jika semua elemen bangsa saling bekerja sama, saling mendukung, tidak saling jegal, dst.

Jika ada emas, jika ada berlian, jika ada tokoh hebat mari kita dukung bareng. Demi sukses secara BERSAMA-SAMA. Jangan lagi berpikir lokal, jangan lagi berpikir golongan, dst.

Indonesia hanya bisa MAJU bersama pemimpin yang JUARA.

*Reputable
*Kapable dan Kredible
*Mahir dan Modern
*Amanah dan Agamis
*Humanis dan sedikit Humoris
*Intelek, Ilmiah, dan ber-integrity
#RKR1 2024
#TetapPositif
#Kolaborasi dan Persatuan Indonesia

Bandung, 02 Agt 2021


Baca Juga:

2. Jabar bantu 5.312 BUMDes Total Rp. 690 M

3. 5M 3T

4. Jabar Quick Response

5. Atap Pabrik di Jabar wajib pasang Panel Surya

6. Jangan Jadi Korban Medsos

7. 2 Periode kok malah Menurun


Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.

Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.

Posting Komentar

0 Komentar