2024 PRESIDEN URANG SUNDA


 *2024 PRESIDEN URANG SUNDA*

Pilpres mendatang adalah kesempatan emas bagi Kang Emil. Kami mendorong dan mendukung penuh agar Kang Emil maju di tahun 2024.


*• Alasan Strategis*

Jika Kang Emil tidak maju di tahun 2024, maka pada 2029 akan berhadapan dengan _incumbent_. Menurut hemat kami, melawan _incumbent_ itu sungguh berat.

1. Alat Pertahanan Negara, Aparat Penegak Hukum, dan Aparatur Sipil Negara, seluruhnya berada di bawah kendali _incumbent_.

2. KPU sebagai lembaga penyelenggara pilpres juga sangat mungkin berada di bawah pengaruh _incumbent_ jika anggota-anggotanya dipilih dalam masa pemerintahan periode pertama sang _incumbent_.


*• Alasan Fundamental*

Sejak Indonesia merdeka, belum pernah ada presiden dari etnis selain Jawa. Apakah tidak ada _equality of opportunity_ di negeri kita?

Ketika kita berbicara soal etnis, itu bukan berarti kita menginginkan _identity politics_ berkembang di tanah air. Justru sebaliknya, karena selama ini presidennya selalu orang Jawa, kita mempertanyakan: apakah hanya _identity politics_ yang berlaku di Indonesia?

Kalau alasannya karena etnis Jawa merupakan etnis mayoritas, mari kita memandangnya dengan cara berikut: Persentase etnis Jawa dari total populasi penduduk Indonesia adalah 40%. Berarti etnis Non Jawa 60%. Jadi, etnis Jawa bukan mayoritas. Kalau etnis Jawa yang berjumlah 60%, barulah mereka bisa disebut mayoritas.

Etnis Non Jawa yang 60% itu tentu berharap ada perubahan budaya kepemimpinan di Indonesia. Sudah 72 tahun merdeka, 7 presidennya etnis Jawa semua. Bagaimana hasil kepemimpinan mereka selama ini? Faktanya, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negara kita masih begini-begini saja. Siapa tahu, kalau dicoba dengan etnis lain, kondisi negara bisa menjadi lebih baik. Yang pasti, jika terpilih presiden Non Jawa, dari sisi demokrasi sudah langsung membaik: Indonesia tak lagi terbelenggu _identity politics_ dan tercipta _equality of opportunity_. Pembicaraan tentang etnis presiden menjadi tidak relevan lagi karena telah terbukti setiap etnis punya kesempatan yang sama.

Jika Kang Emil jadi presiden di tahun 2024, Kang Emil akan menjadi inspirasi bagi etnis lainnya untuk tampil memimpin negeri. Jika urang Sunda bisa jadi presiden Indonesia, berarti urang Minang, alak Batak, wong Palembang, urang Banjar, To Ugi, nyong Ambon, nyong Papua, juga bisa. Orang dari etnis mana pun di Nusantara bisa jadi presiden Indonesia. 

#RKfor2024
#RIGemilang
#RIJuara

#NKRI
#Jokowi
#RidwanKamil
#RumahKita1ndonesia
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara

RK
Reputasi
Kapabel dan kredibel

Mahi
Mahir serta modern
Agamis tur amanah
Humanis sedikit humoris
Intelek, ilmiah dan ber-integritas.

Baca Juga:

1. Filling Station Oksigen

2. Kampus Ekspor UMKM di Jabar

3. Ikhlasnya Relawan

4. Jabar "Udunan" untuk atasi Covid-19

5. SK untuk Guru Honorer di Jabar

6. Covid per 15 Agustus 2021

7. Investasi Patimban dan Jabar Selatan

8. Budaya Baca Tulis (Literasi)

9. Bansos vs Dana Desa

10. Catur vs Percaturan Politik

11. Politik Akal Sehat, Antitesis Cebong vs Kampret

12. Terbaik artinya Juara

13. Indonesia Maju bersama Pemimpin Juara

14. RK Mempopulerkan Kembali Bersepeda sejak Jadi Walikota

15. Jabodetabek


Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.

Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.

Posting Komentar

0 Komentar