INvestasi Patimban dan Jabar Selatan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan selain proyek prioritas di kawasan Cirebon–Patimban–Kertajati di utara, pihaknya mengembangkan berbagai proyek investasi di wilayah Jabar selatan pada 2022.

Mencakup proyek transportasi, pariwisata dan ekonomi, pengairan dan irigasi, kelautan dan perikanan, serta penanganan bencana.
"Secara total, proyek investasi di Jawa Barat bagian selatan ini diperkirakan mencapai Rp 7,9 triliun," ujar Ridwan Kamil dalam Infrastruktur Forum-Road to West Java Investment Summit 2021 yang diselenggarakan Bank Indonesia dan Universitas Padjadjaran (Unpad), Sabtu (14/8/2021).
Pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan, investasi menjadi salah satu pendukung pertumbuhan ekonomi Jabar yang pada triwulan II/2021 mencapai 6,13 persen.
Selama lima tahun terakhir investasi memberikan kontribusi rata- rata 24 persen pada pertumbuhan ekonomi total.
Tercatat, pada semester I/2021 realisasi investasi di Jabar Rp 72,46 triliun, lebih tinggi dibanding periode sama tahun 2020 sebesar Rp 57,89 triliun.
Realisasi investasi tersebut merupakan yang terbesar secara nasional, meskipun di sisi lain masih terdapat potensi risiko ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Jabar, Herawanto mengatakan, Jabar menjadi bagian penting pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jabar satu dari tiga provinsi paling kompetitif di Indonesia.
Setidaknya ada tiga faktor pendorong pada 2020. Yaitu daya tarik investasi asing langsung (FDI), ketersediaan infrastruktur fisik, serta ketersediaan SDM melimpah.
Infrastruktur transportasi seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandar udara Jabar juga sangat mendukung konektivitas wilayah yang memudahkan lalu lintas logistik barang.
#gubernurku kerjaterus_teruskerja




#RumahKita1ndonesia
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara

RK
Reputasi
Kapabel dan kredibel

Mahi
Mahir serta modern
Agamis tur amanah
Humanis sedikit humoris
Intelek, ilmiah dan ber-integritas.


Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.

Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.


Posting Komentar

0 Komentar