Pilih Presiden = Pilih Nasib Bangsa

Jangan sampai Indonesia dipimpin oleh presiden yg tak juara, yang tak pandai bekerja seperti presiden yg dulu itu. Jadi presiden hanya jadi pajangan dan  ekonomi Indonesia tak maju-maju, kalah dari malaysia, vietnam dan Singapura. 

Itu hrs jadi pelajaran. Karena NKRI harus maju, karena NKRI harus sejahtera, dan itu butuh pemimpin yang kerjanya terpola, terstruktur, dan terbukti berprestasi.

Pilih presiden bukan tentang jago jagoan. Pilih presiden tentang nasib bangsa. Ya, bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Harus bisa bawa Indonesia Maju.

Indonesia tak akan pernah maju, jika memilih presiden yang tak bisa kerja. 

Indonesia hanya akan Maju bersama pemimpin yang JUARA. Itu LOGIS.


Ibarat pemilihan pemain timnas, maka Indonesia tak akan pernah juara jika yg dipilih bukan pemain terbaik. Hanya akan memalukan bangsa dan negara semata.

Liga Indonesia berguna untuk unjuk keahlian pemain. Pun juga dalam memilih presiden, kita lihat kader bangsa yang terbaik secara objektif karena presiden itu membawa nasib se Indonesia bukan lagi bicara partai atau golongan dst.

Bandung, 8 Desember 2021

#NKRI
#Jokowi
#RidwanKamil
#RumahKita1ndonesia
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara

RK
Reputasi
Kapabel dan kredibel

Mahi
Mahir serta modern
Agamis tur amanah
Humanis sedikit humoris
Intelek, ilmiah dan ber-integritas.

Baca Juga :

1. Gerakan ACI

2. Gubernur Juara berarti Gubernur Pintar

3. Tanda Nasionalis itu Tidak Kubu Kubuan

4. Ragu dengan Pemimpin Juara tapi Yakin dengan Pemimpin Karbitan

5. 2024 Presiden Urang Sunda

6. RK Pancasilais Sejati

7. Waktu adalah Kesempatan tak Berulang

8. Indonesia Juara bersama Pemimpin Juara

9. Bisikan Jujur dan Bisikan Dusta di Medsos

10. RK: Santri Harus Kuat Melawan Perongrong Pancasila


Note:
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.

Saat ini, budaya baca di Jabar sama halnya Indonesia, masih rendah.
Menurut survei Central Connecticut State University mengenai Most Literate Nations in the World, Indonesia menempati peringkat ke-60 dari total 61 negara, persis di bawah Thailand dan di atas Botswana.
UNESCO juga pernah mengungkapkan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya dari 10.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang senang membaca.

Posting Komentar

0 Komentar