Tanda nasionalis itu salah satunya adalah tidak kubu-kubuan antar sesama anak bangsa. Harus mampu mempersatukan bangsa yg heterogen seperti bung Karno, bukan malah ikut-ikutan ber kubu-kubuan. Jika ada tokoh yang malah berada di pusaran politik polarisasi tersebut, maka bagaimqna bisa mereka mempersatukan bangsa ini, menjalankan sila ke-3 dari Pancasila. Politisi atau tokoh seperti itu justru memperuncing masalah dan mengentalkan permasalahan yang ada.
Harusnya sebagai tokoh nadionalis harus keluar dari tengah perseteruan itu dan mulai memperkecil perbedaan-perbedaan yang tidak prinsifil sekaligus merangkul semua kalangan agar dapat duduk satu meja, berdiri sama tinggi, berbicara dari hati dan mulai mengurai benang kusut itu sehingga Indonesia bisa menjadi bangsa yang modern yang bermartabat. Lahir dan batin.
Ridwan Kamil (RK) adalah Nasionalis Sejati.
Sewaktu pilgub pak RK ini diusung oleh multi partai nasionalis ada Nasdem dan Hanura, dan juga koalisi partai agamis yang toleran PKB dan PPP bahkan didukung PSI sebagai partai baru.
Itu indikasi dimana posisi politik pak RK.
Saat pilgub pak RK ini diserang habis oleh kaum radikalis dituduh macam-macam yang bahkan tidak masuk akal, dituduh pendukung LGBT, dst. Dan semua itu merupakan fitnah yang keji. Tapi RK tidak dendam kepada kadrun dkk.
Saat pilpres juga dengan tegas pak RK ini bergabung jadi tim pemenangan pak Jokowi. Mengikuti kampanye untuk kemengan pasangan 01 (Jokowi-KH. Ma'ruf Amin), dst.
Itu juga bukti bahwa RK itu pro politik nasionalis dan agamis yang tidak radikalis yang tercermin dari pasangan capres dan cawapres saat itu yang terjadi polarisasi politik identitas dst.
Walaupun begitu, sebagaimana pak Jokowi, pak Ridwan Kamilpun sama yang kini berusaha untuk membuka lembaran baru, menjauhi polarisasi masyarakat dst. Melakukan pendekatan baru yaitu, Indonesia baru, yang modern yang bermartabat, yang ilmiah, yang lebih cerdas dan juga lebih open mindset. Lebih bijak dan lebih dewasa. Politik akal sehat.
Bandung, 8 Desember 2021
#Jokowi
#RidwanKamil
#RumahKerjaRelawan1ndonesia
#RKR1 insyaAllah Juara
Baca Juga :
1. Pilih Presiden = Pilih Nasib Bangsa
2. Gubernur Juara berarti Gubernur Pintar
3. Gubernur Provesional tak Menjilat Atasan
4. Ragu dengan Pemimpin Juara tapi Yakin dengan Pemimpin Karbitan
7. Waktu adalah Kesempatan tak Berulang
8. Indonesia Juara bersama Pemimpin Juara
9. Bisikan Jujur dan Bisikan Dusta di Medsos
10. RK: Santri Harus Kuat Melawan Perongrong Pancasila
11. Gerakan ACI
12. Membantu Warga Disabilitas
13. Mobil Listrik Pertama Untuk Pemrov dan Patwal
14. Digitalisasi Desa di Jabar
15. BUMDes Jabar
16. Di Kota Wali, RK nyatakan Komitmen Majukan Pesantren
17. Indonesia tanpa Kubu Kubuan. RKmahi
18. Ridwan Kamil. Pemimpin Muda Sarat Prestasi
19. Maju bersama Pemimpin Juara
22. RK bukan Cebong juga bukan Kamvret
25. Bukan Cebong, Bukan Kamvret
27. Kunci Kemajuan Negara ada di Pemimpinnya
28. Manusia selalu Salah dimata tukang Nyinyir atau Pembenci
29. Kemanusiaan disaat Pandemi
30. Debat vs Juhala
Budaya Literasi, Kemauan banyak membaca, informasi yang utuh, budaya menulis, dst. Mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa modern bangsa yang rajin membaca. Bangsa maju bangsa yang giat mebaca dan biasa menulis. Menulis itu butuh olah pikir, belajar menganalisa secara logis analitis, dst dan juga butuh banyak ilmu yaitu dari banyak membaca dll.
0 Komentar