Kaku Memahami Islam

Tahlilan. 


Dalil umum, yaitu perintah untuk mendo'akan, berdzikir, bertakjiyah, dst.


Ud'uuni astajib lakum, dll


Itulah tahlil.

Hanya saja caranya berbeda2, karena do'a dan dzikir itu tdk ditentukan cara dan waktu. 


Beda dengan solat yang cara dan waktunya ditentukan. Maka dzikir, do'a, mendo'akan saudara muslim yang hidup maupun yang meninggal, tidak ditentukan jumlah, cara dan waktunya. Bisa kapan, dimana, berapa, sendiri atau rame2.


Justru melarang sesuatu yang tidak dilarang adalah salah. 


Kebiasaan itu adalah baik. Kebaikan yang tidak terorganisir bisa dikalahkan oleh keburukan yang terorganisir. Tahlil adalah do'a dzikir yang terorganisir agar masyarakat bisa kompak, bukan cuma cerita tanpa praktek, mendo'akan orang, sama2 berdo'a, bertakjiah, memberi semangat (reugreug) bagi keluarga yg ditinggalkan karena ada masyarakatnya yang rame2 berkunjung dan mendo'akan selama masa berkabung.


Memahami ajaran Islam itu bukan sesuatu yang kaku. Kalau kaku maka tak akan ada mushaf Qur'an seperti yang ada saat ini. 


Kalau kaku maka tak ada ilmu ushul fiqh padahal ia amat penting untuk dapat memahami hukum2 Islam. 


Kalau kaku dalam memahami Islam maka tak ada itu klasifikasi hadist. Zaman Nabi semua hanya ada hadist soheh, tak ada hadist mungkar, dll.


Kalau kaku kita gak tau membedakan mana hadist soheh, mana hadist do'if karena pengklasifikasian hadist itu adalah tak ada contohnya dari Nabi.


Jadi jangan mau dibodohi oleh mereka yang kaku dalam memahami Islam.


Ulama saja membagi bid'ah hasanah dan sayyi'ah. Para sahabat juga membuat bid'ah hasanah, Nabi juga menyuruh kita berbuat bid'ah hasanah..


Man sanna bisunatin hasanatin falahu ajruha wa ajru man 'amala biha ba'daha...dst. HR. Muslim


Lalu siapa yang justru menolak ada bid'ah hasanah...?!?


Ibnu Taimiyah yang semula menolak pun akhirnya insyaf.


Paling ibnu wahab yang lahir 12 abad setelah Nabi menyebarkan faham yang menyelisihi para ulama ini. Mengatakan semua bid'ah sesat. Maka dia membunuhi orang, membunuhi bayi dan perempuan. Itulah kelakuan dedengkotnya wahabi, salah kaprah dalam memahami Islam, akhirnya sesat dan durjana. Merasa benar padahal terkutuk.


Bandung, 6 juli 2023

Posting Komentar

0 Komentar