Masih cukup banyak masalah yang dihadapi oleh negara kita Indonesia ini. Perlu diingat beberapa hal sebagai berikut..:.
1. Tingkat perkonomian dan kesejahteraan masyarakat belum merata dan belum maju. Jalan ruksak misalnya, masih menjadi masalah di hampir semua daerah dari Sabang hingga Merauke. Butuh dana bantuan yang lebih besar lagi dari pemerintah pusat.
2. Dua tahun seluruh dunia dilanda wabah corona yang membuat keuangan daerah terutama sangat terganggu. Beda dengan pemerintah pusat karena meraka masih ada banyak opsi pendanaan, bisa pinjam luar negeri, dll.
3. Luas wilayah di beberapa Kabupaten di Indonesia masih terlalu luas dan juga tidak seimbang antara jumlah penduduk dengan luas wilayahnya. Ada yang luas wilayahnya tapi jarang penduduknya, berupa hutan atau lautan dll. Ada juga yang luas dan padat penduduk sehingga beban pembangunannya tentu tidak sama disetiap daerah.
Karenanya perlu ada kajian yang lebih baik, pendanaan yang lebih proporsional agar pembangunan itu bisa seimbang antara kebutuhan dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh manusia Indonesia.
Masih panjang lika liku pembangunan bangsa ini. Butuh kepemimoinan yang cerdas, niat ikhlas. Perlu lompatan-lompatan kebijakan pembangunan, "Political will is the most important thing". Kemauan serius dari pemerintahan dalam membangun bangsa sangat penting adanya.
Jangan ada lagi adu golongan adu kelompok, adu partai dll yang mengakibatkan tujuan pembangunan bangsa secara keseluruhan jadi terpinggirkan. Politik kubuisme, politik identitas sudah tak pantas lagi dilakukan. Stop polariasi, stop politik hitam dst.
Memang masih jauh perjalanan kita apalagi di pencapresan saat ini masih kental politik kubu dan politik golongan. Politik akal sehat, politik berkualitas masih kalah keberadaannya. Pragmatisme partai, ego partai, dll masih terlihat nyata.
Yah. Kita akan terus suarakan kebaikan dan kebenaran, suarakan politik akal sehat. Rasional voters harus lebih banyak dibanding emotional voters.
Rasional voters memilih murni karena kepentingan pembangunan bangsa, sementara emotional voters kental akan kepentingan golongan, kebanggaan antar kubu, antar suku daerah dst.
Tidak rasional mengakibatkan sulitnya bangsa ini mendapatkan pemimpin yang benar-benar mumpuni, unggul berkualitas, berprestasi dengan kinerja teruji, dst.
Pragmatisme,
Politik Identitas
Kubuisme,
Etnosentrisme, dll
Indonesia hanya akan juara jika semangat persatuan dan kebangsaan sudah merasuki segenap tumpah darah bangsa Indonesia.
Seperti dapat terlihat di timnas sepakbola semalam yang mampu menjadi juara Seagames lagi setelah 32 tahun tanpa gelar.
Itulah contoh kesatuan, persatuan dan kebersamaan.
Beda di dunia politik, beberapa elit partai belum menunjukkan sebagai teladan bagi persatuan dan kebangsaan Indonesia. Mereka masih fanatik golongan, egosentris, dst.
Kepentingan partai masih lebih utama dibanding kepentingan nasional.
Buktikan bukan wacanakan...!
Buktikan hanya mau mengusung capres berkualitas walaupun ia bukan dari kader partainya sendiri.
Buktikan dalam tindakan jangan sekedar ada dalam kata-kata, lips service semata.
#ridwankamil solusi bangsa
#rkcapresberkualitas
#rkcapresindonesia
#jujuRKuat orang jujur pertanda jiwanya kuat. Orang tak jujur pertanda jiwanya tak kuat
Bandung, 23 Juni 2023
0 Komentar